Uji Viabilitas Kandidat Vaksin Bakteri Aeromonas hydrophila Menggunakan Metode Heat-killed dengan Suhu Berbeda.

Marwiyah, UlvaChoirul (2017) Uji Viabilitas Kandidat Vaksin Bakteri Aeromonas hydrophila Menggunakan Metode Heat-killed dengan Suhu Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan produksi ikan lele secara intensif seringkali mengalami resiko, salah satunya adalah timbulnya penyakit. Penyakit yang biasa menyerang ikan lele adalah penyakit MAS (motile aeromonas septicemia) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Aeromonas hydrophila (Allan & Stevenson, 1981). Pengendalian penyakit MAS pada awalnya banyak menggunakan antibiotik. Hal tersebut mengakibatkan dampak negatif, yaitu menjadikan bakteri A. hydrophila dan bakteri-bakteri di lingkungan menjadi resisten terhadap antibiotik, serta musnahnya bakteri menguntungkan yang sensitif. Selain itu, antibiotik dapat menimbulkan residu pada ikan dan akan membahayakan kesehatan konsumen apabila dikonsumsi. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif penanggulangan penyakit MAS yang efektif dan tidak menimbulkan efek negatif bagi pembudidaya dan konsumen, serta ramah lingkungan. Salah satu alternatifnya adalah menggunakan vaksin inaktif heat-killed A. hydrophila. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas vaksin inaktif heat – killed untuk ikan lele (Clarias sp.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan mentode eksperimen berupa 3 perlakuan suhu (60ºC, 80ºC dan 100 ºC) dan 3 kali ulangan. Peneitian dilakukan di Laboratorium Budidaya Perairan divisi Penyakit Ikan, Universitass Brawijaya Prosedur Penenlitian dimulai dari sterilisasi alat bahan, pembuatan media RSA, pembuatan media TSA, pembuatan media TSB, uji biokim, injeksi A. hydrophila pada ikan lele (Clarias sp.), isolasi sampel ikan lele (Clarias sp.), peremajaan bakteri, penentuan vaksin inaktif heat-killed, pembuatan pelet, perhitungan kepadatan vaksin, uji viabilitas, isolasi sel epitel, uji adhesi dan uji hambat adhesi. Hasil dari penelitian pada uji viabilitas menunjukkan bahwa dari 3 perlakuan suhu 60ºC, 80ºC dan 100 ºC vaksin inaktif yang diisolasi pada media RSA setelah 24 jam diinkubasi, A. hydrophila tidak tumbuh pada RSA sementara perlakuan kontrol banyak bakteri yang tumbuh pada media RSA. Dengan kata lain vaksin inaktif heat – killed tidak bersifat patogen dan siap digunakan untuk uji selanjutnya. Uji Adhesi dan hambat adhesi pada 10 sel epitel ikan lele (Clarias sp.) didapat hasil indeks adesi terbesar pada perlakuan A (suhu 60ºC ) dengan rata-rata 2,0 bakteri/epitel setelah diekskresikan dengan vaksin hasl hambat adhesi pada pelakuan A mendapat hasil terendah. Sedangkan hasil indeks adhesi pada perlakuan C (suhu 100ºC) medapat hasil terendah dengan rata – rata 1,0 bakteri /epitel, pada perlakuan C merupakan perlakuan terbaik karena hasil hambat adhesi tertinggi. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggu suhu vaksin inaktif heat-killed A. hydrophila akan semakin besar daya hambat vaksin terhadap bakeri patogen A. hydrophila. Hasil kualitas Air selama 1 minggu setelah injeksi suhu berkisar 24 – 28 ºC, pH berkisar 6,58 – 7,95 dan DO berkisar 5,0 mg/l – 6, 16 mg/l. Data menunjukkan bahwa kualitas air tidak mengalami fluktuasi yang signifikan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/181/051703430
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 18 May 2017 10:49
Last Modified: 20 Oct 2021 01:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135798
[thumbnail of 051703430-full_text.pdf]
Preview
Text
051703430-full_text.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item