AkbarEgaPutra, Rizqi (2017) Pengujian Aktivitas Antioksidan Dan Toksisitas Ekstrak Daun Xylocarpus Granatum Dengan Pelarut Yang Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Mangrove jenis Xylocarpus granatum ini mempunyai biji, buah dan kulit pohon yang bermanfaat sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit karena mengandung senyawa metabolit sekunder. Metabolit sekunder dapat diperoleh melalui cara ekstraksi menggunakan metode tertentu. Pelarut ekstraksi yang umum digunakan adalah n-heksan, etil asetat dan metanol. Metabolit sekunder tergabung dalam kelompok senyawa fenolik yang dimana memiliki potensi aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat diuji menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) dengan parameter uji berupa nilai IC50. Toksisitas metabolit sekunder perlu diketahui untuk mengetahui potensi toksiknya. Metode yang digunakan adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), yaitu pemberian dosis uji pada larva Artemia salina Leach dan ditunggu selama 24 jam dengan parameter berupa nilai IC50. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pelarut ekstraksi yang berbeda terhadap tingkat aktivitas antioksidan dan toksisitas ekstrak daun Xylocarpus granatum. Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret hingga Mei 2016, bertempat di Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan, Laboratorium Reproduksi, Pemuliaan dan Pembenihan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya serta Laboratorium Pusat Penelitian Kimia, LIPI (Lembaga Ilmu dan Pengkajian Ilmiah) Serpong. Penelitian menggunakan metode eksperimental. Preparasi daun Xylocarpus granatum dibagi dalam tiga macam bentukan, yaitu segar, kering dan tepung. Preparasi awal adalah mencuci sampel dengan air dan pengecilan ukuran untuk sampel segar. Dilanjutkan pengeringan dengan oven suhu 50 0C selama 10 jam untuk sampel kering. Kemudian dilakukan penghalusan hingga menjadi tepung dan diayak dengan ayakan 60 mesh untuk sampel tepung. Ketiga bentuk sampel kemudian dimaserasi bertingkat menggunaan pelarut nheksan (no polar), etil asetat (semi polar) dan metanol (polar) dengan perbandingan 1:4 selama 24 jam pada suhu ruang. Filtrat dievaporasi hingga menjadi ekstrak kental dan diuapkan menggunakan gas nitrogen. Sampel dengan persentase rendemen tertinggi dipilih sebagai sampel terbaik dan dilanjutkan dengan analisis sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh perbedaan bentukan dan pelarut terhadap persentase rendemen ekstrak. Sampel lalu diuji fitokimia kualitatif, yaitu alkaloid (perekasi meyer), flavonoid, tanin, saponin (metode Forth), steroid dan terpenoid. Kemudian dilakukan uji kadar air dengan metode pengovenan kering (suhu 105 0C selama 24 jam). Ekstrak kemudian diuji total fenol (kuantitatif) dengan metode folinciocalteu. Pengujian selanjutnya adalah aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, menggunakan konsentrasi 200, 100, 50, 25, 12,5 dan 0 ppm. Parameter yang digunakan adalah nilai IC50. Nilai LC50 dan IC50 dianalisis sidik ragam (ANOVA) untu mengetahui perbedaan pelarut terhadap toksisitas dan aktivitas antioksidan ekstrak daun Xylocarpus granatum dari bentuk sampel terpilih. Lalu ekstrak diuji toksisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menggunakan larva Artemia salina Leach umur 48 jam. Konsentrasi yang digunakan, yaitu 100, 500, 100, 50, 25, 12,5 dan 0 dengan waktu pengamatan 24 jam. Parameter toksisitas adalah nilai LC50. Ekstrak dengan nilai IC50 terendah dan nilai LC50 terendah kemudian diidentifikasi senyawa bioaktif menggunakan LC-MS (Liquid Chromatograph – Mass Spectrofotometry). Hasil penelitian didapat bentukan sampel tepung dengan maserasi bertingkat memiliki persentase rendemen tertinggi. Ekstrak tepung daun Xylocarpus granatum mengandung senyawa bioaktif, yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid, saponin dan tanin. Kadar air ekstrak tepung daun Xylocarpus granatum dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol berturut-turut, yaitu 16,00%; 15,00% dan 15,50%. Nilai total fenol ekstrak tepung daun Xylocarpus granatum dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol berturut-turut, yaitu 60,00 mg GAE/g; 112,11 mg GAE/g; dan 99,83 mg GAE/g. Aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 ekstrak tepung daun Xylocarpus granatum pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol berturut-turut, yaitu 163,07 ppm; 128,92 ppm; dan 145,98 ppm. Uji toksisitas didapat nilai LC50 ekstrak tepung daun Xylocarpus granatum pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol berturut-turut, yaitu 244,58 ppm; 188,44 ppm; dan 385,24 ppm. Ekstrak etil asetat tepung daun Xylocarpus granatum dengan nilai LC50 terendah (toksistas terkuat) dan nilai IC50 (aktivitas antioksidan terkuat) dilakukan identifikasi menggunakan LC-MS dan didapat dugaan senyawa berupa berberin dan kumarin.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2017/173/051703401 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 21 Apr 2017 14:33 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 01:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135790 |
Preview |
Text
Laporan_Skripsi_Rizqi_Akbar_Ega_Putra_(125080301111045).pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
Artikel_Skripsi_Rizqi_A.E.P_(125080301111045).pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |