Kebijakan Pemanfaatan Perikanan Tangkap Yang Berkelanjutan Menggunakan Analisis Bioekonomi Sumberdaya Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Yang Didaratkan Di Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur

FimelyaElvandini, Vea (2017) Kebijakan Pemanfaatan Perikanan Tangkap Yang Berkelanjutan Menggunakan Analisis Bioekonomi Sumberdaya Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Yang Didaratkan Di Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hasil tangkapan di wilayah Probolinggo mayoritas dari tahun 2011 hingga tahun 2015 ialah ikan pelagis. Salah satu ikan pelagis yang memiliki nilai jual tinggi karena termasuk ikan ekonomis penting namun masih dapat terjangkau oleh masyarakat dan telah banyak digemari oleh masyarakat ialah ikan tongkol (Euthynnus affinis). Ikan tongkol merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi. Permintaan terhadap ikan tongkol yang terus meningkat memungkinkan meningkatnya penangkapan secara terus-menerus tanpa memikirkan keberlanjutan stok sumberdaya ikan tersebut di perairan sehingga perlu adanya arah kebijakan pemanfaatan perikanan tangkap yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis potensi lestari sumberdaya ikan tongkol yang didaratkan di Kota Probolinggo, (2) menganalisis jumlah tangkapan yang diperbolehkan dan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan tongkol yang didaratkan di Kota Probolinggo Jawa Timur, (3) menetapkan kebijakan yang dapat digunakan untuk menjaga potensi lestari dan pemanfaatan secara berkelanjutan dari salah satu model yang sesuai terhadap sumberdaya ikan tongkol yang didaratkan di Kota Probolinggo Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Sumber data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder. Mayoritas data pendukung dalam penelitian ini ialah data sekunder berupa data time series dari tahun 2011 hingga tahun 2015. Jumlah populasi yang ada sebanyak 65 kapal purse seine dan jumlah sampel sebanyak 40 responden kapal purse seine. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan Probability Sampling dengan teknik Probability Sampling yang digunakan ialah Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil estimasi sumberdaya ikan tongkol (a) Model Gordon-Schaefer : nilai koefisien determinasi (R2) = 0,830 dan nilai p-value signifikan yaitu 0,03 serta tanda koefisien sesuai yaitu tanda koefisien α (positif) dan tanda koefisien β (negatif), (b).Model Fox: nilai koefisien determinasi (R2) = 0,845 dan nilai p-value signifikan yaitu 0,03 namun tanda koefisien tidak sesuai yaitu tanda koefisien α (negatif) dan tanda koefisien β (negatif), (c).Model Walter-Hilborn : nilai koefisien determinasi (R2) = 0,905 dan nilai p-value signifikan yaitu 0,69 dan 0,39 namun tanda koefisien tidak sesuai yaitu tanda koefisien α (negatif) dan tanda koefisien β (positif) serta tanda koefisien ɣ (positif), (d).Model Schnute : nilai koefisien determinasi (R2) = 0,551 dan nilai p-value signifikan yaitu 0,82 dan 0,57 namun tanda koefisien tidak sesuai yaitu tanda koefisien α (negatif) dan tanda koefisien β (positif) serta tanda koefisien ɣ (positif), (e).Model Clarke, Yoshimoto and Pooley (CYP) : nilai koefisien determinasi (R2) = 0,554 dan nilai p- value signifikan yaitu 0,48 dan 0,53 namun tanda koefisien tidak sesuai yaitu tanda koefisien β (negatif). (2) rezim pengelolaan sumberdaya ikan tongkol : keseimbangan produksi saat kondisi lestari atau Maximum sustainable Yield (MSY) berada pada tingkat upaya penangkapan sebesar 3.614 trip/tahun dan hasil produksinya sebesar 933 ton/tahun. (3) Aspek Ekonomi / MEY (Maximum Economic Yield). Biaya tidak tetap yang dikeluarkan sebesar Rp.2.484.000 sehingga total biaya yang dikeluarkan mencakup biaya tetap Rp.1.034.300 dan biaya tidak tetap Rp.2.484.000 adalah Rp.3.518.300/trip. Kemudian biaya nominal dibagi dengan IHK per tahun. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh biaya riil sebesar Rp.11.068.690.312/tahun. Upaya penangkapan dengan total biaya yang dikeluarkan memiliki hubungan linier. Pada rezim MEY diperoleh nilai poduksi ikan tongkol sebesar 823 ton/tahun dengan jumlah upaya penangkapan sebanyak 2.373 trip/tahun dan pada rezim MSY didapatkan produksi ikan tongkol sebesar 933 ton/tahun dengan jumlah upaya penangkapan sebanyak 3.614 trip/tahun. Sedangkan pada kondisi aktual, diperoleh rata-rata produksi sebesar 909 ton/tahun dengan jumlah upaya penangkapan sebanyak 4.094 trip/tahun dan pada kondisi OA diperoleh produksi ikan tongkol sebesar 842 ton/tahun dengan jumlah upaya penangkapan sebanyak 4.746 trip/tahun, (3) nilai JTB sebesar 746,47 ton/tahun, jika dibandingkan dengan kondisi aktual di Probolinggo maka nelayan sebaiknya mengurangi jumlah hasil tangkapan sebesar 162,53 ton/tahun sehingga menjadi 746,47 ton/tahun, (4) tingkat pemanfaatan rata-rata dari tahun 2011 hingga tahun 2015 diperoleh nilai tingkat pemanfaatan ikan tongkol sebesar 97,4%. Dengan demikian tingkat pemanfaatan ikan tongkol secara rata-rata dari tahun 2011 hingga tahun 2015 memiliki status fully exploited. Pada kondisi ini tidak disarankan untuk menambah jumlah upaya penangkapan (Effort/E), (5) kebijakan yang dapat dilakukan berupa manajemen sumberdaya perikanan, antara lain pengendalian upaya penangkapan (trip) dengan cara pengurangan jumlah trip sebanyak 480 trip sehingga menjadi 2.373 trip/tahun atau mengurangi sebanyak 8 kapal purse seine yang ada sehingga kapal yang beroperasi sebanyak 57 kapal dengan jumlah trip sebanyak 55 trip/kapal dalam setahun dengan hasil tangkapan sebesar 823 ton/tahun. Alternatif kebijakan kedua ialah pendekatan kuota penangkapan melalui upaya pembatasan jumlah produksi ikan yang boleh ditangkap (Total Allowable Catch/TAC). Alternatif kebijakan yang kedua ini dapat dilakukan dengan penentuan JTB atau TAC untuk nelayan Probolinggo dan kebijakan yang ketiga yaitu dengan selektifitas alat tangkap dengan memperhatikan ukuran mesh size jaring dari alat tangkap purse seine dengan cara memperbesar ukuran mesh size jaring purse seine. Saran yang dapat diberikan antara lain: (1) bagi pihak pengelola PPP Mayangan diharapkan melibatkan nelayan dalam rangka menjaga kelestarian sumberdaya perikanan yang terdapat di Probolinggo, (2) bagi pihak pengelola sebaiknya dapat mendekati nelayan melalui kegiatan penyuluhan dengan bantuan pemerintah guna menyadarkan nelayan akan arti pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya perikanan, (3) bagi pihak nelayan sebaiknya mulai sadar untuk menjaga kelestarian sumberdaya perikanan dengan tidak melakukan upaya penangkapan yang melampaui batas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/155/051703179
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 11 Apr 2017 08:38
Last Modified: 20 Oct 2021 02:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135770
[thumbnail of Laporan_Skripsi_Vea_Fimelya_Elvandini_135080400111068.pdf]
Preview
Text
Laporan_Skripsi_Vea_Fimelya_Elvandini_135080400111068.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of Artikel_Skripsi_Vea_Fimelya_Elvandini_135080400111068.pdf]
Preview
Text
Artikel_Skripsi_Vea_Fimelya_Elvandini_135080400111068.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item