Analisis Profitabilitas Dan Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Lele (Clarias Sp.) Padafarm Fish Boster Centre Pergudangan Sinar Gedangan Blok G-37 Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timu

Purwadhi, Aprilia Anugrah Asih (2017) Analisis Profitabilitas Dan Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Lele (Clarias Sp.) Padafarm Fish Boster Centre Pergudangan Sinar Gedangan Blok G-37 Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dibudidayakan dan bernilai ekonomis penting. Ikan lele mendukung asupan konsumsi masyarakat karena mengandung omega 3, protein, lemak, mineral dan air, selain itu ikan lele memiliki rasa yang enak, berdaging empuk, duri teratur dan mudah diambil sehingga jenis ikan ini banyak diminati masyarakat untuk dikonsumsi. Peningkatan konsumsi ikan lele kemudian juga memunculkan para pelaku usaha yang bergerak untuk memanfaatkan komoditas ini, salah satunya adalah Farm Fish Boster Centre yaitu memanfaatkan ikan lele kedalam kegiatan budidaya super intensif dengan sistem central drain “Boster” dan hasil produksinya dimanfaatkan kembali kedalam bentuk pengolahan hasil untuk memberikan nilai tambah dalam kegiatan usaha. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana aspek teknis usaha pengolahan ikan lele jika ditinjau dari sarana, prasarana dan proses produksinya. Bagaimana analisis profitabilitas usaha pengolahan ikan lele jika dilihat dari nilai permodalan, pembiayaan, penerimaan, R/C, BEP, MOS, MIR, pendapatan, keuntungan, DOL dan REC. Serta seberapa besar nilai tambah produk olahan ikan lele jika dibandingkan dengan ikan lele segar pada usaha ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis aspek teknis usaha pengolahan ikan lele jika ditinjau dari sarana, prasarana dan proses produksinya. menganalisi profitabilitas usaha pengolahan ikan lele jika dilihat dari nilai permodalan, pembiayaan, penerimaan, R/C, BEP, MOS, MIR, pendapatan, keuntungan, DOL dan REC. Serta menganalisis nilai tambah produk olahan ikan lele jika dibandingkan dengan ikan lele segar pada usaha ini. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 November sampai 30 November 2016 berlokasi di Farm Fish Boster Centre Kabupaten Sidoarjo. Metode penentuan sampel dengan purposive, objek penelitian difokuskan pada unit usaha pengolahan di Farm Fish Boster Centre. Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung kepada manajer dan teknisi bagian pengolahan dengan bantuan kuisioner dan dilakukannya observasi serta dokumentasi. Jenis data pada penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif dengan sumber datanya berupa data primer dan data sekunder. Data primer diantaranya yaitu sejarah usaha, profil usaha, sarana, prasarana, proses produksi, harga tanah bangunan, harga sarana usaha, harga per produk, berat kemasan, jumlah produksi, jumlah produksi dalam satu bulan, jumlah bahan baku yang digunakan, sumbangan input lain, gaji tenaga kerja dan volume penjualan dalam satu bulan. Sedangkan data sekunder meliputi data statistik Kecamatan Gedangan 2016, data PDBR Jawa Timur, data produksi perikanan dan kelautan Jawa Timur, peta Kabupaten Sidoarjo. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data deskriptif kualitatif meliputi aspek teknis sedangan deskriptif kuantitatif meliputi permodalan, pembiayaan, penerimaan, R/C, BEP, MOS, MIR, pendapatan dan keuntungan, DOL dan REC serta nilai tambah mengunakan metode hayami. Hasil penelitian menunjukan aspek teknis terdiri dari tersedianya sarana usaha, kemudian ditunjang dengan prasarana yang memadai serta proses produksi usaha dimulai dari pengadaan bahan baku, bahan tambahan, proses pengolahan, pengemasan dan penyimpanan -180 C. Berdasarkan analisis data viii yang didapatkan jumlah modal tetap usaha pengolahan ikan lele adalah sebesar Rp. 292.129.130, dengan total penyusutan selama satu tahun adalah sebesar Rp.20.762.352,67. Total modal lancar usaha ini sebesar Rp.524.810.768,96 dengan modal tetapnya sebesar Rp.544.638.530,12. Total biaya tetap usaha ini adalah sebesar Rp. 215.678.691,62 dengan total biaya tidak tetapnya sebesar Rp.328.959.838,50 dan total biayanya adalah sebesar Rp.544.638.530,12. Penerimaan dalam kurun waktu satu tahun dengan menghasilkan 17 produk adalah sebesar Rp. 906.750.000. Rata-rata analisis R/C nya sebesar 1,56 lebih besar dari kriteria 1 sehingga usaha pengolahan ikan lele ini memberikan keuntungan bagi usaha. Rata-rata BEP sales adalah sebesar Rp.20.499.518,8 dan BEP unitnya sebesar 1547,4 kemasan. Rata-rata MOS sebesar 57,08 persen artinya usaha ini berada pada titik toleransi terhadap penurunan penjualan sebesar 57,08 pesren sedangkan rata-rata nilai MIR sebesar 57,96 persen yaitu kemampuan usaha menutup biaya tetap dan menghasilkan laba sebesar 57,96 persen. Besar pendapatan usaha ini dalam kurun satu tahun adalah sebesar Rp.362.111.470 dengan terdapat satu nilai kerja keluarga Rp.96.000.000 maka besar keuntungan usaha ini Rp.266.111.470. Rata-rata DOL usaha ini sebesar 5,31 persen dimana apabila terjadi penrunan penjualan sebesar 1 persen maka laba akan turun sebesar 5,31 persen sedangkan rata-rata REC sebesar 40,23 persen. Secara umum otak-otak memiliki nilai analisis tertinggi dan WGGS memiliki nilai analisis terendah dibandingkan 16 produk lainnya. Nilai tambah dan rasio nilai tambah setiap produk olahan ikan lele yang dihasilkan usaha ini pada setiap satu kg bahan baku adalah sebesar 86.244,71 dengan rasio sebesar 57,49% untuk rambak , 39.426,61 dan 31,54% untuk krupuk mentah, 98.107,61 dan 88,30% untuk krupuk matang, 25.013 dan 49,13% untuk skin less, 9.484 dan 30,35% untuk WGGS, 29.368,5 dan 58,74% untuk fillet, 44.913 dan 52,40% untuk crispy, 134.216 dan 44,74% untuk hollyball, 200.965 dan 53,59% untuk nugget, 105.563 dan 56,3% untuk rollade, 102.249 dan 54,53% untuk bakso, 135.499 dan 60,22% untuk siomay, 72.391 dan 40,22% untuk otak-otak, 78.525 dan 41,88% untuk tofu, 42.604 dan 56,8% untuk tempura, 146.920 dan 58,77% untuk kaki naga, dan 152.504 dan 61% untuk spring roll. Dimana produk WGGS dan krupuk mentah memiliki nilai tambah yang sedang karena kurang dari 40 persen dan 15 produk lainnya memiliki nilai tambah yang tinggi karena lebih dari 40 persen. Farm Fish Boster Centre sebaiknya memaksimalkan penggunaan input produksi, meningkatkan volume penjualan dengan memperluas daerah pemasaran dan penerapan teknik pemasaran positioning dan segmentasi, mempertahankan volume permintaan, memperluas pasar dan memberikan knowladge information pada produk-produk baru, marketing usaha dapat menjalin komunikasi, networking dan menjalin hubungan baik kepada pelanggan selanjutnya usaha ini dapat menginvestasikan sebagian keuntungannya untuk pembangunan toko atau outlet pada area-area strategis dengan mempertahankan citra positif brand merek boster sebagai olahan ikan lele yang sehat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/136/051702985
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 27 Mar 2017 14:22
Last Modified: 18 Mar 2024 03:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135749
[thumbnail of APRILIA_ANUGRAH_AP - SKRIPSI.pdf] Text
APRILIA_ANUGRAH_AP - SKRIPSI.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item