Pengaruh Infusa Daun Jeruju (Acanthus Ilicifolius) Terhadap Kadar Asam Urat Darah Tikus (Rattus Novergicus) Hiperurisemia

Addinurrahmat, Didy (2017) Pengaruh Infusa Daun Jeruju (Acanthus Ilicifolius) Terhadap Kadar Asam Urat Darah Tikus (Rattus Novergicus) Hiperurisemia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pola makan yang tidak sehat dalam masyarakat yang berprotein tinggi, terutama protein hewani yang banyak mengandung purin tinggi, menyebabkan penyakit hiperurisemia (kelebihan asam urat) semakin meningkat. Hiperurisemia adalah keadaan dimana kadar asam urat di dalam darah meningkat dan mengalami kejenuhan. Hal ini dapat terjadi karena meningkatnya sintesis asam urat tersebut, penurunan ekskresi asam urat oleh ginjal atau keduanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dosis tertentu dari infusa daun jeruju (Acanthus ilicifolius) yang dapat menurunkan kadar asam urat darah tikus hiperurisemia secara efektif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen guna mengetahui secara pasti kebenaran dari hipotesis. Rangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factorial, dimana media penelitian yang digunakan bersifat homogen yang terdiri dari enam faktor perlakuan dengan variabel terikat adalah asam urat dan variabel bebasnya dosis infusa daun jeruju Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian infusa daun jeruju selama 12 hari pengamatan dapat menurunkan kadar asam urat darah tikus hiperurisemia yang diberi kaldu sapi. Hal ini ditunjukkan pada nilai kadar asam urat darah tikus vii hiperurisemia kelompok pemberian per oral dosis infusa (b/v) 10% (10g daun jeruju/100 mL aquades; 9 mL/200gBB) sebesar 4.19±0.02, 15% (15g daun jeruju/100 mL aquades; 9 mL/200gBB) sebesar 4.00±0.07 dan 20% (20g daun jeruju/100 mL aquades; 9 mL/200gBB) sebesar 3.35±0.20 dengan (p<0,005). Kesimpulannya adalah pemberian infusa daun jeruju 20% selama 12 hari pengamatan dapat menurunkan kadar asam urat darah tikus hiperurisemia paling baik secara optimal dibandingkan infusa 10% dan 15% dengan laju penurunan 91% dan akan kembali normal pada hari ke 17 yang terlihat pada persamaan regresi hubungan antara dosis infusa dengan lama pemberian. Namun infusa 20% belum setara dengan obat allopurinol yang laju penurunannya 98% dan akan kembali normal pada hari ke 15.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2017/105/051701717
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 13 Mar 2017 10:11
Last Modified: 21 Oct 2021 02:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135714
[thumbnail of DIDY_ADDINURRAHMAT_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
DIDY_ADDINURRAHMAT_SKRIPSI.pdf

Download (7MB) | Preview
[thumbnail of DIDY_ADDINURRAHMAT_ARTIKEL.pdf]
Preview
Text
DIDY_ADDINURRAHMAT_ARTIKEL.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of pkl-didy_addinurrahmat.pdf]
Preview
Text
pkl-didy_addinurrahmat.pdf

Download (10MB) | Preview
[thumbnail of 051701717-a.pdf]
Preview
Text
051701717-a.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item