Herdiana, Hery (2016) Pengaruh Kedalaman Laut Terhadap Dominansi Life Form Karang Di Selat Sempu, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perairan Selat Sempu memiliki kontur slope dengan kedalaman mencapai 23 meter, sehingga kondisi seperti ini menjadikan perairan Selat Sempu berpotensi dalam sebaran unsur hara yang dapat menjadikan dominasi karang pada setiap kedalaman beragam. Selat Sempu merupakan perairan yang padat dengan aktivitas manusia antara lain aktivitas wisatawan, lalu lalang kapal penangkapan dan kapal wisatawan, sehingga aktivitas tersebut dapat menimbulkan perubahan terhadap kualitas air dan dominasi life form terumbu karang yang terdapat pada Selat Sempu. Selain pengaruh dari aktivitas manusia, dominansi life form terumbu karang juga erat kaitannya dengan kondisi kedalaman yang ada di kawasan perairan Selat Sempu itu sendiri. Berdasarkan uraian tersebut, maka diharapkan adanya suatu tindakan yang dapat mencegah terjadinya peningkatan kerusakan yang terjadi di kawasan perairan Selat Sempu. Tindakan tersebut salah satunya dapat dilakukan melalui penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dominansi life form karang dan kaitannya dengan kedalaman serta kualitas air yang terdapat di perairan Selat Sempu, sehingga dapat dijadikan acuan untuk menentukan bentuk karang yang dapat tumbuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kedalaman terhadap dominansi life form karang dan menganalisis hubungan kedalaman dengan life form karang yang mendominasi di Selat Sempu, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan di Selat Sempu, Kabupaten Malang pada bulan Juli 2014 yang terbagi menjadi 6 titik lokasi pengambilan sampel. Pada penelitian ini data terumbu karang diambil dengan metode transek garis/LIT dengan membagi kedalaman menjadi tiga bagian (0-3 m, 3-6 m dan 6-9 m), pengambilan data kualias air menggunakan AAQ 1183, dan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener untuk mengukur kelimpahan komunitas. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui hubungan kedalaman dengan karang yang dominan. Berdasarkan hasil perhitungan, ditemukan enam jenis bentuk life form, yakni acropora branching (ACB), coral branching (CB), coral encrusting (CE), coral foliose (CF), coral massive (CM), dan coral submassive (CS). Pada kedalaman 0-3 m ditemukan ACB sebanyak 2 koloni; CB sebanyak 23 koloni; CE sebanyak 1 koloni; CF sebanyak 3 koloni; dan CM sebanyak 12 koloni. Pada kedalaman 3-6 m ditemukan ACB sebanyak 4 koloni; CB sebanyak 18 koloni; CE sebanyak 3 koloni; CF sebanyak 10 koloni; CM sebanyak 16 koloni; dan CS sebanyak 4 koloni. Sedangkan pada kedalaman 6-9 m ditemukan CE sebanyak 4 koloni; CF sebanyak 8 koloni; CM sebanyak 6 koloni; dan CS sebanyak 4 koloni. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kedalaman dan jumlah karang dominan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/882/051611873 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 16 Nov 2016 11:30 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 12:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135599 |
Preview |
Text
Laporan_Skripsi_Hery_Herdiana.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
Artikel_Skripsi_Hery_Herdiana.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
LAPORAN_PKL_HERY_HERDIANA_.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |