Pengaruh Ekstrak Sargassum Sp Terhadap Histopatologi Pankreas Tikus Diabetes Melitus

OktavianiSyafrina, Olivia (2016) Pengaruh Ekstrak Sargassum Sp Terhadap Histopatologi Pankreas Tikus Diabetes Melitus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat cacat pada sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya serta terjadi perubahan progresif terhadap struktur sel beta pankreas. Diabetes biasanya menunjukkan gejala banyak minum (polidipsia), banyak kencing (poliuria), banyak makan (polifagia) dan sering kali mengalami penurunan berat badan. Diabetes melitus disebabkan oleh rusaknya sel β pankreas akibat sistem autoimun. Sistem autoimun adalah reaksi peradangan sel β akibat penyusupan sel-sel inflamatori ke dalam pulau langerhans, yaitu insulitis, yang diikuti oleh kematian sel β karena proses fagositosis oleh makrofog (Suryani et al., 2013). Akibat kerusakan dari sel β pankreas maka sel β tidak menghasilkan cukup insulin, sehingga glukosa menumpuk di darah bukannya diserap oleh sel-sel di tubuh, dan mengakibatkan kadar glukosa darah meningkat. Kadar glukosa yang melebihi keadaan normal disebut dengan kondisi hiperglikemia (Anonimous, 2014). Peningkatan kadar glukosa darah menyebabkan produksi radikal bebas meningkat sehingga terjadi stress oksidatif yang berdampak pada kerusakan sel. Kerusakan sel yang disebabkan stress oksidatif menyebabkan komplikasi pada jaringan dan organ, salah satunya organ pankreas (Aulia, 2013). Pankreas memiliki 5 macam sel diantaranya sel alfa, sel beta, sel delta, sel PP (Polipeptida Pankreas), dan sel gamma. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada sel-sel endokrin pankreas dapat dilihat melalui preparat histopatologi (Fransiska et al., 2013). Penggunaan obat pada umumnya berhasil mengendalikan dan menurunkan kadar glukosa darah, namun penggunaan obat pada jangka panjang akan menimbulkan efek samping (Dalimartha dan Adrian, 2012). Penelitian terdahulu membuktikan bahwa pada rumput laut terdapat senyawa bioaktif yakni florotanin yang kaya akan manfaat diantaranya antihiperglikemik, antioksidan, dan dapat mencegah komplikasi pada penderita diabetes (Delerish et al., 2016). Pembuatan florotanin ekstrak Sargassum sp diawali dengan pengambilan rumput laut Sargassum sp di perairan pulau Talango, Madura. Sargassum sp yang didapatkan selanjutnya dibersihkan, dicuci, dihaluskan, dimaserasi selama 12 jam menggunakan metanol dengan perbandingan 1:3 (b/v), kemudian disaring. Residu hasil maserasi selanjutnya diremaserasi selama 12 jam dengan perbandingan yang sama. Filtrat hasil maserasi dievaporasi, di degassing dengan N2, dan di freeze drying, kemudian didapatkan ekstrak. Ekstrak yang didapatkan akan diuji kandungan florotanin dan diberikan pada hewan uji. Kadar florotanin dalam florotanin ekstrak Sargassum sp ditentukan dengan spektrofotometer dan menggunakan floroglusinol sebagai standar. Penelitian menggunakan tikus Rattus norvegicus strain wistar berjenis kelamin jantan. Pemodelan tikus diabetes dilakukan dengan cara menginjeksi Streptozotocin (STZ) dengan dosis 40 mg/kg BB yang dilarutkan dalam buffer sitrat pH 4,5. Tikus yang telah diinjeksi dengan STZ ditunggu selama 7 hari dan diperiksa kadar gula darah. Apabila pada hari ke 7 tersebut kadar glukosa darah > 200 mg/dL dapat digunakan dalam penelitian. Pengamatan kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke-45. Pemberian Ekstrak dilakukan setiap hari selama 45 hari dengan dosis 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB dan 600 mg/kg BB. Pengujian kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke-45. Pembedahan dilakukan pada hari ke-45, organ pankreas diambil dan diamati perubahan histopatologi pankreas. Pemberian florotanin ekstrak Sargassum sp didapatkan yield sebesar 0,31%. Florotanin ekstrak Sargassum sp mempunyai persentase serapan yang berbeda pada setia perlakuan. Perlakuan A dengan dosis 200 mg/kg BB polifenol terserap sebesar 99,76%. Perlakuan B dosis 400 mg/kg BB polifenol terserap sebesar 99,80%. Perlakuan C dengan dosis 600 mg/kg BB mempunyai kadar polifenol terserap 99,90%. Pemberian florotanin ekstrak Sargassum sp selama 45 hari mampu menurunkan kadar glukosa darah pada tikus DM. Kadar glukosa darah pada tikus coba di ukur pada hari ke-45. Penurunan yang terjadi dari hari ke-0 hingga hari ke-45 dengan dosis 200 mg/kg BB mampu menurunkan kadar glukosa darah sebesar 150,8 mg/dL, dosis 400 mg/kg BB mampu menurunkan kadar glukosa darah sebesar 183,4 mg/dL dan dosis 600 mg/kg BB mampu menurunkan kadar glukosa darah sebesar 311,4 mg/dL. Pengamatan histopatolgi pankreas dengan pengamatan sel β pankreas menunjukkan perbaikan sel akibat pemberian florotanin ekstrak Sargassum sp. Pengamatan dengan skoring pada sel β pankreas nekrosis rata-rata kerusakan pada dosis 200 mg/kgBB sebesar 1,68, dosis 400 mg/kgBB sebesar 1,4 dan dosis 600 mg/kgBB sebesar 1,04. Skoring pada sel β pankreas dengan kerusakan piknosis mempunyai rata-rata pada dosis 200 mg/kgBB sebesar 1,16, dosis 400 mg/kgBB sebesar 1,04 dan 600 mg/kgBB sebesar 1. Skoring pada sel β pankreas dengan kerusakan kariolisis mempunyai rata-rata pada dosis 200 mg/kgBB sebesar 1,12, dosis 400 mg/kgBB sebesar 1, dan dosis 600 mg/kgBB sebesar 1. Diabetes melitus ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. Semakin tinggi kadar glukosa darah maka semakin tinggi skor kerusakan histopatologi pankreas meliputi nekrosis, piknosis, dan kariolisis. Nilai hasil seluruh parameter uji dari masing-masing perlakuan pada uji de garmo diperoleh nilai hasil (NH) pada perlakuan A (normal) sebesar 0,8, perlakuan B (normal+glikazid) sebesar 0,75, perlakuan C (diabetes melitus) sebesar 0, perlakuan D (diabetes melitus+glikazid) sebesar 0,2, perlakuan E (diabetes melitus+ekstrak 200 mg/kgBB) sebesar 0,3, perlakuan F (diabetes melitus+ekstrak 400 mg/kgBB) sebesar 0,55, dan perlakuan G (diabetes melitus+ekstrak 600 mg/kgBB) sebesar 0,74. Nilai tertinggi pada seluruh perlakuan yaitu pada perlakuan A, sementara nilai tertinggi pada pemberian dosis yaitu pada perlakuan G.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/816/051610767
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 24 Nov 2016 13:30
Last Modified: 22 Oct 2021 11:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135525
[thumbnail of SKRIPSI-OLIVIA_O.S-125080300111118-THP.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI-OLIVIA_O.S-125080300111118-THP.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of ARTIKEL-OLIVIA_O.S-125080300111118-THP.pdf]
Preview
Text
ARTIKEL-OLIVIA_O.S-125080300111118-THP.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item