Kajian Kemunculan (Agregasi) Hiu Paus (Rhincodon Typus) Berdasarkan Faktor Lingkungan (Spl, Klorofil–A, Dan Arus Permukaan) Di Perairan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur

AmbrosiaPuteriSakuntala (2016) Kajian Kemunculan (Agregasi) Hiu Paus (Rhincodon Typus) Berdasarkan Faktor Lingkungan (Spl, Klorofil–A, Dan Arus Permukaan) Di Perairan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hiu paus (Rhincodon typus Smith, 1828) merupakan spesies ikan epipelagis terbesar di dunia dengan warna abu-abu gelap dan tutul putih di hampir seluruh tubuhnya. Hiu ini mendiami perairan tropis dan subtropis dan melakukan kemunculan di beberapa lokasi di dunia. Kemunculan ini diyakini bertepatan dengan waktu subur perairan. Hiu initerdaftar dalamRed List IUCN dan Appendix II CITES dan CMS. Indonesiatelah menetapkan hiu paus sebagai jenis ikan yang dilindungi melalui KepMen No. 18/MENKP/2013, sehingga diperlukan studi lebih lanjut terkait keberadaan hiu ini. Salah satu lokasi kemunculan hiu paus di Indonesia ialah Kabupaten Probolinggo. Penelitian yang dilakukan terkait pengambilan data lokasi kemunculan dengan menggunakan GPS, yang kemudian diolah dalam Ms. Excel 2013 dan ArcGIS 10 serta pengamatan perilaku hiu paus di perairan Kabupaten Probolinggo. Data kemunculan kemudian dibagi setiap minggunya disesuaikan dengan data mingguan citra satelit. Pengolahan data faktor lingkungan (SPL, Klorofil-a dan Arus Permukaan)dilakukan sebagai penyebab kemunculan hiu paus di perairan Kabupaten Probolinggo.Data faktor lingkungan diperoleh dari citra satelit yang kemudian diolah dengan menggunakan Ms. Excel 2013, ArcGIS 10 dan Surfer 10. Kemunculan hiu paus terjadi hampir di setiap minggunya (Minggu 1, Minggu 5–Minggu 9), mulai dari perairan Kecamatan Dringu hingga perairan Kecamatan Paiton. Sebagian besar hiu paus di perairan tersebut melakukan surface feeding. Kondisi perairan Kabupaten Probolinggo pada Minggu Kemunculan Hiu Paus berada pada SPL antara 29,2–32,8°C dan konsentrasi Klorofil-a antara 0,4–2,4 mg/l, sedangkan pada Minggu Tanpa Kemunculan Hiu Paus, SPL antara 28,4–31,4°C dan Klorofil-a antara 0,3–2,4mg/l. Persebaran Arus Permukaan pada seluruh minggu antara 0–0,17 m/s dan menuju arah Timur. Kemunculan hiu paus di perairan Kabupaten Probolinggo disesuaikan dengan kondisi SPL sebagai pemicu migrasi (perilaku termoregulasi), Klorofil-a sebagai proxy dari organisme planktonik (pakan hiu paus) dan arus permukaan sebagai pendorong persebaran SPL dan Klorofil-a. Oleh karena kondisi tersebut, pada bulan Desember 2015, diperkirakan hiu paus berada di perairan pesisir sekitar Kabupaten Pasuruan hingga Kabupaten Probolinggo dan pada bulan April–Mei 2016, berada pada perairan pesisir sekitar Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo. Penentuan lokasi duga ini disesuaikan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dan diperkuat dengan beberapa literatur terkait lainnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/748/051608301
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 28 Sep 2016 09:26
Last Modified: 22 Oct 2021 11:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135498
[thumbnail of Artikel_Skripsi.pdf]
Preview
Text
Artikel_Skripsi.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of Skripsi.pdf]
Preview
Text
Skripsi.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item