Analisis Aspek Biologi Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Yang Tertangkap Nelayan Di Pengepul Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Probolinggo, Jawa Timur

JoelMichaelPatarS (2016) Analisis Aspek Biologi Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Yang Tertangkap Nelayan Di Pengepul Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Probolinggo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kepiting bakau (Scylla serrata) yang tertangkap oleh nelayan di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo sampai saat ini aspek biologinya belum diketahui. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aspek biologi serta substrat tanah sebagai habitat Scylla serrata. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 April 2016 sampai 22 Mei 2016 dengan metode survei. Hasil pengamatan kisaran lebar karapas Scylla serrata 54,2 mm – 127,4 mm. Berdasarkan hasil lebar karapas, Scylla serrata yang telah dewasa kelamin sebesar 26% sedangkan yang belum dewasa kelamin sebesar 74%. Peraturan pemerintah (Nomor 1/Permen-KP/2015) tentang lebar karapas Scylla serrata yang boleh ditangkap > 15 cm, maka semua Scylla serrata tidak layak tangkap. Kisaran berat Scylla serrata 32,73 gram – 352,51 gram. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Kelautan dan Perikanan No.18/MEN-KP/1/2015 tentang berat Scylla serrata yang layak tangkap >200 gram maka Scylla serrata yang telah layak tangkap berdasarkan berat tubuh sebanyak 71 ekor atau 24% dan 229 ekor atau 76% tidak layak tangkap. Selama penelitian Scylla serrata sebanyak 72,33% tingkat kematangan gonad (TKG) 1 dan sisanya TKG 2 dan TKG 3. Hal tersebut disebabkan wilayah tangkapan kepiting di hutan mangrove dan tambak. Nisbah kelamin (Sexratio) Scylla serrata selama penelitian yang terbanyak adalah Jantan dengan perbandingan 1,15 : 1, maka komposisi Scylla serrata jantan dan betina seimbang. Tidak ditemukan Scylla serrata betina yang sedang membawa telur pada rambut-rambut pleopodnya. Hubungan lebar karapas dan berat Scylla serrata jantan pada fase bulan purnama, fase bulan awal dan fase setengah bulan akhir adalah allometrik positif sedangkan pada fase bulan setengah akhir purnama dan Scylla serrata betina adalah allometrik negatif. Tanah sebagai tempat hidup Scylla serrata bertekstur liat dan lempung dengan pH tanah 7,09-8,05 dan Bahan organik tanah 2,2% - 3,1%. Scylla serrata di pengepul Desa Curahsawo, Kabupaten Probolingggo lebih banyak belum matang gonad dan tidak sesuai standar Peraturan pemerintah (Nomor 1/Permen-KP/2015) tentang kepiting bakau yang boleh ditangkap > 15 cm, sehingga perlu dilakukan pengawasan lebih lanjut oleh Dinas Perikanan setempat agar hasil tangkapan tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan tempat karantina Scylla serrata yang tidak memenuhi standar dapat dibesarkan terlebih dahulu sampai ukurannya memenuhi standar yang telah ditetapkan .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/734/051608287
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 10 Oct 2016 14:22
Last Modified: 22 Oct 2021 11:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135483
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI-PUTRI_NUR_RAHMAWATI-125080400111089-AP-FPIK-UB.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI-PUTRI_NUR_RAHMAWATI-125080400111089-AP-FPIK-UB.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of ARTIKEL_SKRIPSI-PUTRI_NUR_RAHMAWATI-125080400111089-AP-FPIK-UB.pdf]
Preview
Text
ARTIKEL_SKRIPSI-PUTRI_NUR_RAHMAWATI-125080400111089-AP-FPIK-UB.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item