AnnisaShafiraKinasih (2016) Variasi Arus Dan Suhu Di Jalur Outflow Arus Lintas Indonesia (Arlindo) Dalam Kaitannya Dengan El-Nino Southern Oscillation (Enso). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Arus Lintas Indonesia (Arlindo) merupakan ciri khas sistem arus yang hanya ada di Indonesia. Arlindo dapat mengubah karakteristik air dari Samudera Pasifik. Perubahan karakteristik air tersebut dikarenakan adanya pengaruh dari jalur lintasan air itu sendiri. Selat Lombok merupakan jalur keluar (outflow) air dari Samudera Pasifik menuju ke Samudera Hindia. Arlindo yang melalui jalur ini dipengaruhi oleh musim, maupun masukan air tawar di Selat Lombok. Pada Selat Lombok banyak masukan air tawar, kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi antara air tawar dan air laut yang dapat mempengaruhi persebaran suhu, salinitas, dan faktor oseanografi lainnya. Perubahan suhu dapat menyebabkan terjadinya sirkuasi dan stratifikasi air yang dapat mempengaruhi persebaran organisme perairan. Selain itu faktor El-Nino dan La-Nina dapat pula mempengaruhi variasi suhu dan di Selat lombok. Selat Lombok merupakan selat yang penting baik dalam sisi transportasi karena menghubungkan Pulau Bali dan Pulau Lombok, dan segi perikanannya. Penelitian ini terfokus terhadap dinamika perubahan parameter suhu dan arus akibat adanya fenomena El-Nino Southern Oscillation (ENSO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada waktu kapan saja terjadi ENSO, mengetahui karakteristik suhu di wilayah kajian, dan untuk mengetahui pola arus di perairan outflow Arlindo Pada penelitian ini menggunakan beberapa data yaitu data suhu dari satelit Aqua-Modis, data suhu dari CTD dan Argo-Float, nilai Index Ocean Dipole (IOD) dan nilai Southern Oscillation Index (SOI). Data suhu dari CTD dan Argo Float digunakan sebagai data pembanding untuk dilakukan analisa statistik uji-T untuk menguji apakah data suhu dari satelit dapat menggantikan data suhu dari CTD dan Argo Float yang merupakan data suhu yang didapat melalui pengukuran secara langsung. Data nilai SOI dan IOD digunakan untuk mengetahui pengaruh IOD dan ENSO di wilayah kajian. Hasil dari peneilitian ini menunjukkanIOD positif (+) terjadi pada tahun 2006, 2008, 2011, dan 2013. Fenomena IOD negatif (-) berdampak pada meningkatnya nilai SPL di wilayah Indonesia, IOD negatif (-) terjadi pada tahun 2005, 2010, dan 2013. SOI yang bernilai positif menandakan terjadinya La-Nina, sebaliknya SOI yang bernilai negatif menandakan terjadinya El-Nino. La-Nina menyebabkan SPL di wilayah Indonesia mengalami kenaikan SPL, kejadian La-Nina terjadi pada tahun 2007, 2010, dan 2013. Sebaliknya, El-Nino menyebabkan SPL di wilayah Indonesia mengalami penurunan, kejadian El-Nino terjadi pada tahun 2006, 2008, 2011, dan 2014. SPL paling tinggi terjadi di wilayah 1 yang merupakan wilayah Laut Flore dan termasuk wilayah closed sea. SPL paling tinggi di semua wilayah terjadi pada musim barat, dan sebaliknya nilai SPL menjadi rendah pada saat musim timur.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/724/051608277 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 14 Oct 2016 10:58 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 13:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135472 |
Preview |
Text
125080600111055_AnnisaShafiraKinasih_ArtikelSkripsi.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
125080600111055_AnnisaShafiraKinasih_Skripsi.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |