Komposisi Hasil Tangkapan Pancing Ulur Yang Didaratkan Di Pancer Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi

DwiAtmaYudhaP (2016) Komposisi Hasil Tangkapan Pancing Ulur Yang Didaratkan Di Pancer Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tuna adalah salah satu jenis ikan ekonomis penting didunia dan merupakan komoditi perikanan terbesar ketiga di Indonesia setelah udang dan ikan dasar. Ikan tuna memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan harga komoditas ikan lainnya dengan permintaan terus meningkat. Salah satu penyebab tingginya harga ikan tuna adalah kegemaran orang-orang Jepang menyantap sushidan sasimi yang terbuat dari daging ikan tuna segar dan menyebar ke negara-negara Eropa dan Timur Tengah (Anonimous, 2011).Salah satu alat tangkaptradisional yang sebagian besar dipakai oleh nelayan Indonesia adalah pancing ulur (hand line). Pancing ulur terdiri atas beberapa komponen, yaitugulungan tali, talipancing, mata pancing, dan pemberat (Subani,1989).Selain konstruksinya sederhana, metode pengoperasian mudah,tidak memerlukan modal yang besar dan kapal khusus (Von Brandt, 1984 dalam Sudirman dan Mallawa,2004). Penelitian ini dilakukan di pantai Pancer Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi. Pengambilan data berlangsung pada bulan Maret-April 2016. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui komposisi, proporsi tangkapan utama dan sampingan dan mengetahui apakah pancing ulur yang ada di Pancer ramah lingkungan atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif survey. Metode diskriptif survey dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung guna mendapatkan keterangan yang jelas terhadap suatu masalah dalam penelitian (Hermawan, 2005). Jumlah hasil tangkapan ikan yang didapat sebanyak 595, 55 kg dengan jumlah spesies 13, yang meliputi dari ikan pelagis dan ikan damersal. Komposisi Ikan pelagis sebesar 95,38% (157 ekor) terdiri dari ikan tuna mata besar, cakalang, lemadhang, kuwe dan salem. Sedangkan untuk ikan damersal sebesar 4,62% (44 ekor) terdiri dari ikan kerapu dan kurisi. Waktu penelitian ikan hasil tangkapan pancing permukaan didominasi oleh ikan tuna seberat 401,1 kg (60 ekor) dan cakalang 99,0 kg (75 ekor) dikarenakan perairan pancer tergolong pantai selatan dengan pola persebaran ikan tuna mata besar yang cukup banyak. Proporsi hasil tangkapan ikan permukaan dengan hasil tangkapan sasaran utama sebesar 86% yang terdiri dari ikan tuna mata besar dan cakalang. Dengan ikan hasil tangkapan sampingan sebesar 14%. Yang terdiri dari ikan lemadhang, kuwe, salem. Pada proporsi hasil tangkapan ikan dasar dengan tangkapan sasaran utama yaitu ikan kerapu sebesar 77% dan hasil tangkapan sampingan adalah ikan kakap dan karang gigi sebesar 23%. Dapat dikatakan bahwa dari segi proporsi hasil tangkapan utama dan sampingan alat tangkap pancing ulur yang dioperasikan oleh nelayan Pancer ramah lingkungan dengan nilai proporsi hasil tangkapan utama (HTSU) sebesar 84%, Panjang ikan yang layak tangkap sebesar 27,12% dan hasil tangkapan sasaran sampingan (HTSS) sebesar 16%

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/699/051608252
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 26 Oct 2016 10:04
Last Modified: 21 Oct 2021 12:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135446
[thumbnail of SKRIPSI_DWI_ATMA_YUDHA_P_125080206111001.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_DWI_ATMA_YUDHA_P_125080206111001.pdf

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of ARTIKEL_DWI_ATMA_YUDHA_P_125080206111001.pdf]
Preview
Text
ARTIKEL_DWI_ATMA_YUDHA_P_125080206111001.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item