Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Perikanan Dan Kontribusi Subsektor Perikanan Terhadap Pdrb Di Kabupaten Lumajang

Khoirunnisah (2016) Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Perikanan Dan Kontribusi Subsektor Perikanan Terhadap Pdrb Di Kabupaten Lumajang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia memiliki sumberdaya perikanan meliputi, perikanan tangkap di perairan umum seluas 54 juta Ha dengan potensi produksi 0,9 juta ton/tahun. Budidaya laut terdiri dari budidaya ikan, budidaya moluska, dan budidaya rumput laut, budidaya air payau (tambak) yang potensi lahan pengembangannya mencapai sekitar 913.000 Ha, dan budidaya air tawar terdiri dari perairan umum, kolam air tawar, dan mina padi di sawah, serta bioteknologi kelautan untuk pengembangan industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan, industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang serta industri bahan pangan. Besaran potensi hasil laut dan perikanan Indonesia mencapai 3000 triliun per tahun, akan tetapi yang sudah dimanfaatkan hanya sekitar 225 triliun atau sekitar 7,5% saja. Salah satu daerah yang sumberdaya perikanannya masih belum optimal dimanfaatkan potensinya adalah Kabupaten Lumajang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sumberdaya perikanan yang ada, pengaruh faktor-faktor produksi perikanan budidaya dan tangkap, faktor yang paling dominan, dan besarnya kontribusi subsektor perikanan terhadap PDRB di Kabupaten Lumajang. Jenis penelitiannya yaitu penelitian kuantitatif yang dikualitatifkan, dengan jenis data kualitatif dan kuantitatif, serta sumber data sekunder. Teknik pengumpulan datanya dengan cara dokumentasi, observasi, dan studi pustaka. Hasil uji asumsi klasik diawali dengan uji normalitas, disimpulkan grafik P-Plot menyebar disekitas garis diagonal dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,942 untuk perikanan budidaya dan 0,568 untuk perikanan tangkap, sehingga model data yang didapat terdistribusi normal. Hasil uji multikolinearitas diaman nilai tolerance untuk perikanan budidaya dan tangkap semua variabel bebas > 0,05 dan nilai VIF nya juga <10, sehingga dapat dikatakan bahwa data ini tidak terjadi multikolinearitas. Begitu pula dengan uji heterokedastisitas perikanan budidaya dan tangkap scatterplotnya tidak membentuk pola dan menyebar mereta di atas dan bawa nol, sehingga dapat dikatakan lolos uji heterokedastisitas. Kemudian untuk uji autokorelasi perikanan budidaya nilai Runs Testnya sebesar 0,737 dan perikanan tangkap sebesar 1, sehingga data tersebut lolos uji autokorelasi, karena nilai Runs Test > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut lolos uji asumsi klasik atau uji BLUE, sehingga layak digunakan. Hasil analisis regresi linear berganda didapatkan persamaan untuk perikanan budidaya Y1 = 5,073 – 0,018X1 + 0,081X2 + 0,206X3 + e dan untuk perikanan tangkap yaitu Y2 = 0,513 – 1,448X1 – 0,846X2 +2,039X3 + 0,973X4 + e. uji koefisien determinasi didapatkan nilai adjusted R2 sebesar 51,4% untuk perikanan budidaya dan 86,5% untuk perikanan tangkap. Hal ini menerangkan bahwa kemampuan variabel bebas perikanan budidaya (RTP, luas lahan, dan benih) dalam menjelaskan varians dari variabel terikat yaitu produksi perikanan budidaya sebesar 51,4%. Begitu pula dalam perikanan tangkat dimana variabel bebasnya (RTP, alat tangkap, perahu, dan trip) dapat menjelaskan varians dari variabel terikat yang berupa produksi perikanan tangkap sebesar 86,5%. Hasil uji F, diperoleh nilai Fbitung untuk perikanan budidaya sebesar 5,936, pada derajat signifikansi sebesar 5% nilai Fhitung (5,936) > Ftabel (2,66). Begitu pula pada perikanan budidaya diaman nilai Fhitung (23,403) > Ftabel (3,48), hal ini menunjukkan adanya pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap produksi perikanan budidaya dan tangkap. Hasil uji t (parsial), diketahui bahwa dalam perikanan budidaya faktor yang berpengaruh nyata dan signifikan terhadap produksi perikanan budidaya yaitu faktor banyaknya benih yang digunakan. Sedangkan untuk perikanan tangkap faktor yang berpengaruh nyata dan signikan adalah alat tangkap, perahu dan trip. Faktor yang paling dominan mempengaruhi produksi perikanan budidaya yaitu benih (91,22%) dan untuk perikanan tangkap yaitu perahu (63,16%). Kontribusi subsektor perikanan terhadap PDRB di Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan drastis pada tahun 2004 yaitu dari 1,34% ke 1,45%. Kemudian mengalami peningkatan perlahan hingga tahun 2007. Kemudian pada tahun 2008 hingga 2014 terus mengalami penurunan hingga mencapai 1,32%. Saran yang dapat diberikan yaitu Untuk instansi yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lumajang, agar lebih menyediakan ruang yang lebih untuk lahan budidaya perikanan, karena semakin banyak ruang untuk budidaya, maka akan semakin banyak pula tenaga kerja yang terserap. Kemudian dalam hal perikanan tangkap, sebaiknya dinas terkait memberikan pinjaman modal yang lebih mudah kepada para nelayan yang kurang mampu, agar mereka dapat memperbesar perahu dan menambah alat tangkap, sehingga semakin banyak pula tenaga kerja yang dapat terserap. Hal ini dapat meningkatkan produksi perikanan di Kabupaten Lumajang pula. Untuk peneliti, diharapkan dapat memberikan sosialisasi yang lebih kepada para pelaku RTP agar mereka dapat lebih maju, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih untuk daerahnya dan juga keluarganya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/697/051608250
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 10 Oct 2016 13:43
Last Modified: 21 Oct 2021 12:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135444
[thumbnail of ARTIKEL_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
ARTIKEL_SKRIPSI.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item