BrianRickyAdam (2016) Estimasi Stok Karbon Diatas Dan Dibawah Permukaan Tanah Dan Kapasitas Serapan Co2 Mangrove Di Pesisir Kabupaten Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanasan global yang disebabkan oleh gas rumah kaca dapat diminimalisir dengan cara melestarikan hutan sebagai penyerap karbon dan meningkatkan fungsi hutan sebagai penyerap karbon lewat penanaman pohon. Tahun 1997 diadakan konferensi mengenai pengurangan emisi karbon dan di Indonesia baru menerapkan lewat intruksi presiden. Simpanan karbon tanah di sektor kehutanan paling banyak di hutan gambut 13-36% sedangkan hutan mangrove 3-22%. Kabupaten Lamongan memiliki hutan mangrove dengan kondisi mulai tergusur oleh pelabuhan, tambak warga hingga dijadikan rumah untuk itu perlu penelitian mengenai simpanan karbon yang ada di hutan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi karbon diatas dan dibawah permukaan tanah dan kapasitas serapan CO 2 mangrove di pesisir Kabupaten Lamongan. Mengetahui hubungan kedalaman tanah terhadap jumlah karbon di pesisir Kabupaten Lamongan. Mengetahui jenis substrat apa yang mendominasi setiap stasiun hutan mangrove di pesisir Kabupaten Lamongan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel langsung di lapang dengan titik pengambilan sampel dibagi menjadi 4 stasiun, dalam setiap stasiun terdapat 3 plot. Pengujian laboratorium pertama dilakukan menggunaan metode LOI ( Loss On Ignition ) untuk mengetahui kandungan karbon tanah dan metode shieve shaker menggunakan ayakan kering untuk mengetahui presentase dari setiap stasiun sehingga dapat menentukan ukuran butir sedimen di setiap stasiunnya dan mengetahui jenis sustrat yang mendominasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa total karbon yang ada di empat stasiun meliputi stasiun Kandang Semangkon, stasiun Muara Bengawan Solo Sedayu, stasiun Labuhan Timur dan terakhir stasiun Pantai Kotang yaitu 251.307,644 ton/ha. Simpanan karbon sedimen terbanyak berada di stasiun Kandang Semangkon plot 2 dengan kedalaman 20 sampai 30 cm dengan jumlah cadangan 9.395,076 ton/ha. Simpanan karbon sedimen terkecil berada di stasiun Muara Bengawan Solo Sedayu plot 3 kedalaman 0 sampai 10 cm dengan jumlah cadangan 4.524,585 ton/ha. Total serapan CO 2 di empat stasiun yaitu 922.299,05 Ton/Ha. Serapan CO 2 terbanyak berada di stasiun Kandang Semangkon plot 2 kedalaman 20 sampai 30 cm dengan jumlah serapan CO 2 34.479,931 Ton/Ha. Serapan CO 2 terkecil berada distasiun Muara Bengawan Solo Sedayu plot 3 kedalaman 0 sampai 10 cm dengan jumlah serapan CO 2 16.605,229 Ton/Ha. Jenis substrat di stasiun Kandang Semangkon didominasi oleh pasir kasar, di stasiun Muara Bengawan Solo Sedayu didominasi oleh pasir sedang hingga halus, di stasiun Labuhan Timur didominasi oleh pasir kasar hingga sedang dan di stasiun Pantai Kotang didominasi oleh pasir kasar hingga sedang. Didapatkan hasil positif mengenai analisa hubungan kedalaman terhadap jumlah kandungan karbon yang berarti semakin dalam jumlah kandungan karbon semakin banyak.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/605/051608158 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 08 Sep 2016 09:11 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 13:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135341 |
Preview |
Text
skripsi.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
artikel.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |