AlvinMubaroq (2016) Manajemen Pemasaran Pada Usaha Pemindangan Ikan Layang (Decaptrus Ruselli ) Di Ud. Arta Jaya Desa Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kabupaten Pasuruan memiliki sumber daya perikanan tangkap dan perikanan budidaya yang terus meningkat tiap tahunnya. Menurut DKP Kabupaten Pasuruan (2014), perikanan tangkap di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2014 memperoleh hasil sebesar 8.123,82 ton. Sektor perikanan tangkap mengalami kenaikan sebesar 4,04% dari tahun 2013. Perikanan budidaya tahun 2014 sebesar 14.159.330 ton yang juga mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebesar 0,24%. Budidaya air tawar di Kabupaten Pasuruan terdiri dari pembenihan dan pembesaran. Pembenihan ikan air tawar yang paling produktif adalah ikan nila dan ikan lele yang terus mengalami peningkatan produksi tiap tahunnya. Pada budidaya pembesaran ikan air tawar terdapat jenis ikan lele, ikan bawal tawar, ikan patin, ikan nila, ikan mujaer, ikan gurame dan udang galah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aspek teknis pembesaran ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), menganalisis aspek kelayakan finansiil jangka pendek dan jangka panjang dari kedua usaha tersebut, menganalisis usaha mana yang lebih layak dilihat dari hasil analisis kelayakan finansiil yang diperoleh. Pada aspek teknis pembesaran ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di Kecamatan Rejoso yaitu sarana prasana dalam proses usaha dan teknik pembesaran ikan nila dan ikan lele dumbo. Teknik pembesaran ikan nila dan ikan lele dumbo dimulai dari persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan, pengontrolan dan panen. Teknik pembesaran ikan nila dan ikan lele dumbo, persiapan kolam, dan pengontrolan sama sedangkan untuk penebaran benih, pemberian pakan, dan panen pada pembesaran ikan nila dan ikan lele dumbo tidak sama pada masing – masing usaha. Dari hasil analisis aspek keuangan/finansiil usaha menunjukkan bahwa usaha pembesaran ikan lele dumbo lebih menguntungkan dan layak untuk dikembangkan dibandingkan dengan usaha pembesaran ikan nila. Hal ini dapat dilihat dari nilai modal/investasi pada usaha pembesaran ikan nila yaitu sebesar Rp. 16.894.000,00 dan pada usaha pembesaran ikan lele dumbo yaitu sebesar Rp. 17.935.000,00. Nilai penyusutan pada usaha pembesaran ikan nila yaitu sebesar Rp. 3.205.666,67 dan pada usaha pembesaran ikan lele dumbo yaitu sebesar Rp. 3.367.333,33. Biaya tetap pada usaha pembesaran ikan nila yaitu sebesar Rp. 9.410.666,67 dan pada usaha pembesaran ikan lele dumbo yaitu sebesar Rp. 10.362.333,33. Biaya tidak tetap pada usaha pembesaran ikan nila yaitu sebesar Rp. 33.680.000,00 dan biaya tidak tetap pada usaha pembesaran ikan lele dumbo yaitu sebesar Rp. 41.910.000,00. Hasil penerimaan dalam 1 tahun pada usaha pembesaran ikan nila sebesar Rp. 65.978.000,00 sedangkan hasil penerimaan dalam 1 tahun pada usaha pembesaran ikan lele dumbo yaitu sebesar Rp. 81.540.000,00. Aspek finansiil operasional jangka pendek pada usaha pembesaran ikan lele dumbo lebih profit atau menguntungkan dibandingkan dengan usaha pembesaran ikan nila. Hal ini dilihat dari analisis jangka pendek pada masing - masing usaha pembesaran didapatkan nilai R/C ratio nila 1,53 lebih kecil dari nilai R/C ratio lele dumbo 1,56 ; Keuntungan nila sebesar Rp. 22.887.333,33 lebih kecil dari keuntungan lele dumbo sebesar Rp. 29.267.666,67 ; BEP sales nila sebesar Rp. 19.224.006,61 lebih kecil dari BEP sales lele dumbo Rp. 21.320.834,22 ; BEP Unit nila sebesar 873,82 Kg lebih kecil dari BEP unit lele dumbo 1.421,39 ; Rentabilitas nila 53,11% lebih kecil dari Rentabilitas lele dumbo 55,99%. Dari analisis jangka panjang dapat disimpulkan bahwa usaha pembesaran ikan lele dumbo memiliki peluang investasi usaha jangka panjang. Hal ini dapat dilihat dari analisis jangka panjang pada masing - masing usaha pembesaran diperoleh nilai NPV nila sebesar Rp. 96.817.538,07 lebih kecil dari NPV lele dumbo sebesar Rp. 130.171.233,10 ; Net B/C Ratio nila sebesar 3,25 lebih kecil dari Net B/C Ratio lele dumbo sebesar 3,49 ; IRR nila sebesar 48,802% lebih kecil dari IRR lele dumbo sebesar 52,406% ; dan PP nila selama 2,03 tahun lebih besar dari PP lele dumbo selama 1,93 tahun. Hasil analisis finansiil tersebut membuktikan bahwa usaha pembesaran ikan lele dumbo lebih menguntungkan dan layak untuk diinvestasikan dalam jangka pendek maupun jangka panjang dibandingkan dengan usaha pembesaran ikan nila. Pada analisis sensitivitas menunjukkan bahwa masing - masing usaha sensitiv terhadap kenaikan biaya. Usaha pembesaran ikan nila dapat mengalami kebangkrutan lebih dahulu dikarenakan titik tertinggi kemampuan usaha pembesaran ikan nila lebih rendah daripada usaha pembesaran ikan lele dumbo. Hasil analisis aspek finansiil menunjukkan bahwa usaha pembesaran ikan nila dan usaha pembesaran ikan lele dumbo menguntungkan dan layak dilihat dari nilai RC Ratio dan Rentabilitas pada jangka pendek, nilai NPV, B/C Ratio, dan IRR pada analisis finansiil jangka panjang. Namun usaha pembesaran ikan lele dumbo memiliki tingkat keuntungan lebih tinggi daripada usaha pembesaran ikan nila sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha pembesaran ikan lele dumbo lebih unggul dibandingkan dengan usaha pembesaran ikan nila dilihat dari analisis kelayakan finansiilnya.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPR/2016/599/051608152 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
| Depositing User: | Sugiantoro |
| Date Deposited: | 08 Sep 2016 13:45 |
| Last Modified: | 20 Oct 2021 12:57 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135333 |
Preview |
Text
SKRIPSI_FULL_ALVIN_-_FOR_AKADEMIK.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
Artikel_skripsi_MAS_ALVIN.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |