Kontribusi Perempuan Tani Pada Pendapatan Rumah Tangga (Studi Pada Kelompok Wanita Tani “Srikandi” Sawi Semi Organik Di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang)

TrianaOktaviani (2016) Kontribusi Perempuan Tani Pada Pendapatan Rumah Tangga (Studi Pada Kelompok Wanita Tani “Srikandi” Sawi Semi Organik Di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Isu gender merupakan salah satu masalah utama dalam pembangunan, terkhusus pembangunan sumber daya manusia. Istilah gender merujuk kepada apa yang diharapkan, diperbolehkan, dan dinilai dalam diri seorang perempuan dan laki-laki dalam suatu konteks tertentu. Dalam perjalanan sejarah pembangunan di Indonesia, sumber daya manusia baik itu laki-laki maupun perempuan dinyatakan sebagai sumber daya insani pembangunan yang partisipasinya sangat diharapkan untuk mewujudkan kesejahteraan nasional (BAPPENAS, 2001). Di Indonesia, ketimpangan gender terlihat dari segala aspek antara lain dalam lingkungan keluarga, kependudukan, pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan dalam pemerintahan. Perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan yang tidak seimbang ini juga sangat dipengaruhi oleh budaya dan kultural masyarakat Indonesia yang terdiri dari banyak etnis dan suku. Namun, saat ini perempuan sudah berkembang melangkah ke wilayah publik. Profesi yang dulu dominan untuk laki-laki, saat ini perempuan pun bisa menempatinya. Banyak alasan mengapa perempuan terdorong untuk maju melangkah ke ranah publik dan tidak stagnan di ranah domestik. Keikutsertaan perempuan dalam wilayah publik bukan tanpa tujuan atau hanya sekedar menyamakan posisi dengan laki-laki. Keberadaan perempuan dalam ranah publik memiliki tujuan utama yaitu bekerja, meskipun bekerja bukan menjadi kewajiban utama tetapi perempuan bekerja karena ingin berkembang dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Menurut Sajogyo (1983), keterlibatan perempuan untuk bekerja sebagian besar dikarenakan tuntutan ekonomi. Kondisi perekonomian keluarga yang lemah dan masih belum terpenuhi, sehingga mengakibatkan perempuan ikut andil dalam rangka untuk mendapatkan penghasilan. Perempuan yang bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Namun juga sebagai wujud untuk menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuan yang ada pada lingkungan sosial masyarakat di daerah setempat, hal tersebut terjadi pada Kelompok Wanita Tani (KWT) “Srikandi” di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. KWT Srikandi dibentuk untuk menyalurkan kemampuan dan keterampilannya dengan ikut berkontribusi dalam menghasilkan pendapatan rumah tangga melalui kegiatan usahatani sawi semi organik. Kelompok Wanita Tani Srikandi memilih kegiatan on farm dengan bercocok tanam sawi karena membutuhkan modal yang sedikit, mudah dalam pengelolaan, tidak terikat oleh waktu, dan membutuhkan lahan yang sedikit karena tanam di polybag. Alasan yang lain karena dengan bergabungnya perempuan pada sektor publik, mereka mengatur waktu sedemikian rupa sehingga semua peran yang di tanggungnya dapat terlaksana dengan seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengidentifikasi peranan perempuan tani dalam usahatani sawi semi organik di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. (2) Menganalisis kontribusi perempuan tani pada pendapatan rumah tangga melalui usahatani sawi semi organik di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif (descriptive quantitative research). Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), yaitu di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Penentuan responden menggunakan metode sensus karena data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari seluruh anggota yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Srikandi. Sehingga responden dalam penelitian ini adalah 30 orang. Metode analisis yang digunakan adalah Metode Analisis Gender Model Harvard yang terdiri dari empat aspek yaitu aspek aktivitas, aspek akses, aspek kontrol, dan aspek manfaat. Analisis pendapatan yang terdiri dari pendapatan usahatani dan pendapatan rumah tangga. Analisis kontribusi pendapatan dengan menghitung besarnya pendapatan perempuan tani melalui kegiatan usahatani sawi semi organik dan kegiatan non farm. Hasil penelitian adalah sebagai berikut : (1) Aspek akivitas yang dilakukan dalam sektor publik (sawi semi organik) maupun domestik (rumah tangga), perempuan lebih dominan dalam kegiatan aktivitas dengan presentase sebesar 79,05%. Pada aspek akses perempuan lebih dominan dalam mendapatkan akses atas sumberdaya dalam usahatani sawi semi organik dengan presentase sebesar 65,33%. Dan pada aspek kontrol, perempuan lebih dominan dalam mendapatkan peluang atas sumberdaya dalam usahatani sawi semi organik dengan presentase sebesar 72,50%. Sedangkan pada aspek manfaat dalam berusahatani sawi semi organik, laki-laki dan perempuan memperoleh manfaat secara bersama-sama dengan presentase sebesar 54,44%. Hal ini membuktikan bahwa peranan perempuan tani dalam melakukan usahatani sawi semi organik berperan lebih dominan terhadap laki-laki. (2) Kontribusi perempuan tani pada pendapatan rumah tangga adalah sebesar 30% dengan pendapatan sebesar Rp. 1.049.578,- dengan rincian yang berasal dari kegiatan usahatani sawi semi organik sebesar 7% dengan pendapatan sebesar Rp. 239.578,- per bulan dan berasal dari kegiatan non farm sebesar 23% dengan pendapatan sebesar Rp. 810.000,- per bulan. Sedangkan kontribusi anggota keluarga pada pendapatan rumah tangga yang berasal dari suami adalah sebesar 57% atau Rp. 2.041.366,- dan pendapatan anak sebesar 13% atau Rp. 463.333,-. Kontribusi yang berasal dari perempuan tani dengan presentase sebesar 30% sangat berarti dalam pendapatan rumah tangga, yaitu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan meningkatkan pendapatan keluarga.

English Abstract

The issue of gender is one of the main problems in development, especially its human resource development. The term gender refers to what is expected, allowed and valued in a womans self and men in a given context. In the course of the history of development in Indonesia, human resources, both men and women expressed as human resources development whose participation is expected to realize national prosperity (BAPPENAS, 2001). In Indonesia, the gender imbalance seen from all aspects, among others in the family environment, population, education, economy, jobs, and in government. Differences in roles between men and women are not balanced is also heavily influenced by the culture and cultural Indonesian society consisting of many ethnic and tribal. However, today women have evolved stepped into the public domain. Professions that once dominant for men, today women can occupy it. There are many reasons why women are encouraged to step forward into the public domain and not stagnate in the domestic sphere. Participation women in the public sphere is not without purpose or just equate position with men. The presence of women in the public sphere has the main purpose of which work, although work is not the primary obligation but women work because they want to grow and meet the economic needs of the family. According Sajogyo (1983), the involvement of womens work is largely, due to economic demands. Family economic conditions are weak and are still not yet to fulfilled, resulting in the woman took part in order to earn a living. The women that works not only to meet household needs. But also as a form to put herself in accordance with the existing capabilities in the social environment in the local area, it happens at the Women Farmers Srikandi Group (KWT) in Toyomarto Village, Singosari Subdistrict, Malang Regency. KWT Srikandi built to channel the capabilities and skills to contribute in generating income households through semi-organic mustard farming activities. Women Farmers Group Srikandi choose activities on farm by planting mustard greens because it requires very little capital, easy to manage, not bound by time, and require little land for planting in polybag. Another reason for the merger of women in the public sector, they set the time such that all dependant roles can be implemented balance. The research are intended to : (1) Identify the role of women farmers in semi organic mustard farming in the village Toyomarto, Sub district Singosari, Malang regency. (2) Analyze the contribution of women farmers in household income through semi-organic mustard farming in the Toyomarto Village,Subdistrict Singosari, Malang regency. This type of research is descriptive quantitative reaserch. The method of determining the location of the research done purposively (intentionally), which is in Toyomarto Village, Singosari Subdistrict, Malang Regency. Determination of respondents using census method for data collected in this study comes from all members of Women Farmers Srikandi Group. So that the respondents in this study is 30 people. The analytical method used is the method Harvard Gender Analysis Model consists of four aspects: activity, access, control, and benefits. An analysis of revenue consisting of farm income and household income. Analysis of revenue by calculating the income of women farmers through semi-organic mustard farming activities and non-farm activities. The results of the study are as follows: (1) Aspects of the activity performed in the public sector (semi organic mustard) and domestic (household), women are more dominant in the activities of the activity with a percentage of 79.05%. In the aspect of womens access to more dominant in gaining access to resources in the farming of semi organic mustard with a percentage of 65.33%. And the control aspects, women are more dominant in winning over resource opportunities in the farming of semi organic mustard with a percentage of 72.50%. While on the beneficial aspects of semi organic mustard farming, both men and women benefit together with a percentage of 54.44%. This proves that the role of women farmers doing semi-organic mustard farming more dominant that the men. (2) The contribution of women farmers in household income is 30% with an income of Rp. 1.049.578,- the details of which comes from semi-organic mustard farming amounted to 7% with an income of Rp. 239.578,-per month and comes from non-farm activities amounted to 23% with an income of Rp. 810,000,- per month. While the contribution of family members to the household income is derived from husband revenue amounted to 57% or Rp. 2.041.366, - and revenue son amounted to 13% or Rp. 463 333, -. The Contributions derived from woman farmers with percentage of 30% is very significant in household income, which is to meet the needs of household and increase family income.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/591/.051608243
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 06 Oct 2016 09:37
Last Modified: 20 Oct 2021 12:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135319
[thumbnail of BAB_III.pdf]
Preview
Text
BAB_III.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_IV.pdf]
Preview
Text
BAB_IV.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_V.pdf]
Preview
Text
BAB_V.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of COVER_&_DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
COVER_&_DAFTAR_ISI.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_VI.pdf]
Preview
Text
BAB_VI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB_I.pdf]
Preview
Text
BAB_I.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_II.pdf]
Preview
Text
BAB_II.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item