Laju Pertumbuhan Dan Produksi Daun Lamun Enhalus Acoroides Untuk Menunjang Restorasi Pesisir Di Perairan Paciran Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

DesiMahmudah (2016) Laju Pertumbuhan Dan Produksi Daun Lamun Enhalus Acoroides Untuk Menunjang Restorasi Pesisir Di Perairan Paciran Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lamun adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) termasuk ke dalam tumbuhan berbiji satu dengan akar, rimpang, daun, buah, dan bunga. Ekosistem padang lamun merupakan salah satu ekosistem di wilayah laut laut dangkal yang mempunyai peran penting dalam kehidupan biota laut. Perairan Paciran Kabupaten Lamongan merupakan kawasan padat penduduk dengan berbagai kegiatan mulai dari pelelangan ikan, penangkapan, bengkel kapal, pasar tradisional, budidaya, serta kegiatan rumah tangga. Secara tidak langsung semua kegiatan tersebut akan menurunkan kualitas perairan yang berdampak pada laju pertumbuhan daun lamun. Wilayah Perairan Lamongan ditumbuhi dengan lamun Enhalus acoroides yang tumbuh monospesifik, bergerombol, dan menyebar secara tidak merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji laju pertumbuhan, produksi daun, biomassa, serta menyusun rencana restorasi ekosistem lamun yang dapat diimplementasikan di Perairan Paciran Lamongan. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2016 di Perairan Lamongan yang ditumbuhi lamun Enhalus acoroides. Penentuan stasiun pengamatan secara purposive method. Pengamatan pertumbuhan dan produksi daun lamun dilakukan berdasarkan metode pemangkasan. Analisis data meliputi kepadatan, pertumbuhan, produksi, biomassa, PCA dan SWOT (rencana tindak restorasi). Hasil pengukuran laju pertumbuhan daun lamun secara keseluruhan berkisar antara 0,23 – 0,45 cm/hari, pertumbuhan panjang rata-rata berkisar antara 0,08 – 0,20 cm, nilai produksi antara 0,050 – 0,244 (gbk/m2/hari), dan nilai total biomassa bagian atas dan bawah berkisar antara 307,51 – 1082,67 (gbk/m2). Perbedaan laju pertumbuhan daun lamun setiap lokasi dipengaruhi oleh faktor internal (fisiologi, metabolisme) maupun eksternal (ketersediaan nutrien, kesuburan substrat, parameter lingkungan). Hasil kerusakan ekosistem lamun di Perairan Paciran Lamongan masuk ke dalam kriteria rusak. Hal ini dikarenakan luas area kerusakan >50% dan penutupan lamun <29,9%. Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.200 Tahun 2004 bahwa luas area kerusakan >50% diklasifikikan sebagai kerusakan tertinggi. Peringkat 3 besar sebagai prioritas utama rencana strategi dalam upaya restorasi ekosistem lamun di Perairan Paciran yang dapat diterapkan, yaitu : (1). Penguatan kelembagaan dalam pengelolaan ekosistem lamun di Perairan Paciran, (2). Meningkatkan kualitas SDM dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan ekosistem lamun Perairan Paciran, (3). Mengatasi kerusakan akibat pencarian kerang, parkir kapal, maupun modifikasi alat tangkap melalui penggalakan kegiatan monitoring.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/570/051608123
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 27 Sep 2016 10:03
Last Modified: 20 Oct 2021 12:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135295
[thumbnail of DESI_MAHMUDAH_125080601111010_ARTIKEL_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
DESI_MAHMUDAH_125080601111010_ARTIKEL_SKRIPSI.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of DESI_MAHMUDAH_125080601111010_LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
DESI_MAHMUDAH_125080601111010_LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item