AriDwiCahyono (2016) Aplikasi Teknologi Penginderaan Jauh Dan Spasial Multi-Criteria Analisis Dalam Pemetaan Resiko Bencana Tsunami Di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bencana tsunami adalah suatu gelombang dengan kelajuan besar dan bergerak cepat yang menyebabkan kerugian baik kerugian harta benda maupun korban jiwa. Salah satu wilayah yang termasuk dalam daerah rawan tsunami adalah Kabupaten Jember. Berdasarkan sejarahnya wilayah Jember pernah terjadi Tsunami pada 3 Juni 1994 yang berasal dari titik episentrum Banyuwangi dengan jumlah korban 309 orang, 12 korban jiwa, 36 rumah hancur, 44 rumah rusak sebagian, 119 perahu rusak dan diperkirakan kerugian sebesar 242 juta rupiah. Kajian resiko tsunami ini terfokus pada 6 kecamatan pesisir, yaitu Kencong, Gumukmas, Puger, Wuluhan, Ambulu, dan Tempurejo, selanjutnya bencana tsunami perlu di lakukan pemetaan resiko tsunami bertujuan untuk mengefisienkan waktu dan lebih hemat biaya. Pemetaan yang diterapkan dengan konsep Sistem Informasi Geografi (SIG) melalui Spasial Multi-Criteria Analisis (SMCA), SIG merupakan suatu sistem dari berbagai macam data dengan tujuan mempermudah dalam analisis pola dan hubungan. Sedangkan SMCA adalah salah satu metode integrasi dengan menggabungkan nilai pixel untuk mendapatkan informasi. Kegunaan dari penelitian ini yaitu dapat di jadikan sebagai acuan dalam menentukan jalur evakuasi bencana tsunami. Penelitian menggunakan pendekatan survei bersifat deskriptif dengan lokasi survei Kabupaten Jember dan data di analisis deskriptif dengan menggunakan integrasi penginderaan jauh dan SIG. Data penginderaan jauh berupa peta rupa bumi Kabupaten Jember skala 1:25000 sedangkan analisis SIG meliputi citra ALOS AVNIR-2 Kabupaten Jember, data run up, data seismisitas, data pemukiman dan infrastruktur. Proses penelitian ada 2 konsep yaitu gabungan antara kerentanan tsunami dan kerawanan tsunami untuk menghasilkan peta resiko tsunami. Kriteria kerentanan meliputi : elevasi daratan, slope, morfometri pantai, penggunaan lahan, jarak dari garis pantai dan jarak dari sungai, sedangkan kriteria kerawanan yaitu data run up dan data seismisitas. Keseluruhan parameter di spasialkan dan di lakukan tumpang susun dengan weighted overlay sesuai dengan konsep SMCA. Berdasarkan analisis SIG menggunakan metode Spasial Multi-Criteria Analisis dari 2 konsep yaitu kerentanan dan kerawanan diperoleh bahwa tingkat resiko setiap kecamatan berbeda. Wilayah yang mempunyai tingkat resiko tinggi terdapat di Kecamatan Puger, Gumukmas, Wuluhan dan Tempurejo dengan persentase 2,71%, 1,66%, 0,017% dan 0,004% atau dengan luas 0,79 Ha, 0,7 Ha, 0,01 Ha dan 0,01 Ha. Selanjutnya peta resiko bencana tsunami di overlay dengan penggunaan lahan didapatkan Kelas tinggi terdapat pada sawah, tambak, tegalan/ladang, air tawar sungai, hutan produksi, hutan rakyat dan pemukiman dan tempat kegiatan seluas 0,68 Ha, 0,42 Ha, 0,24 Ha, 0,21 Ha, 0,03 Ha, 0,01 Ha dan 0,01 Ha.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/569/051608122 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 27 Sep 2016 09:57 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 12:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135293 |
Preview |
Text
ARTIKEL-ARI_DWI_CAHYONO-1250806011111002-ILMU_KELAUTAN.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI-ARI_DWI_CAHYONO-125080601111002-ILMU_KELAUTA.pdf Download (8MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |