AndreaWidyaIsmunartoPutri (2016) Kajian Agroindustri Ikan Lele Yang Dikelola Oleh Perempuan Pada Program Minapolitan Di Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kabupaten Boyolali adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki potensi perikanan budidaya. Perkembangan sektor perikanan di Kabupaten Boyolali ditandai dengan berkembangnya kawasan minapolitan di Desa Tegalrejo Kecamatan Sawit. Daerah pengembangan meliputi Kecamatan Banyudono, Kecamatan Sawit, dan Kecamatan Teras. Hasil produksi ikan lele yang melimpah membuat masyarakat melakukan diversifikasi produk untuk menambah nilai jual agar mengurangi kerugian akibat banyaknya jumlah ikan lele dan ukuran ikan oversize. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis program minapolitan dan pelaksanaannya dalam perspektif gender, kesejahteraan, akses, partisipasi, kesadaran kritis permasalahan yang dihadapi perempuan, pengambilan keputusan/kontrol, faktor-faktor yang mempengaruhi perempuan mampu mengelola usaha pengolahan ikan lele, dan faktor-faktor yang menghambat usaha pengolahan ikan lele. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Objek penelitian adalah informan yang berhubungan dengan kelompok dan minapolitan. Jumlah informan sebanyak 7 anggota kelompok dan 2 stakeholder. Jenis data adalah data kualitatif. Sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah studi pustaka, observasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, pengambilan kesimpulan, dan verifikasi data. Penetapan lokasi pengembangan kawasan minapolitan berdasarkan Surat Keputusan Bupati nomor 050/519 Tahun 2008. Program minapolitan memberikan peluang pada perempuan untuk bekerja dan mampu mengembangkan ketrampilannya untuk ikut serta dalam program minapolitan khususnya dibidang pengolahan ikan. Tingkat kesejahteraan anggota kelompok dilihat dari 11 indikator yaitu penampilan, rumah, kendaraan, konsumsi, sumber pendapatan, tabungan, tingkat pendidikan, kesehatan, ibadah, kegiatan, dan rekreasi. Seluruh anggota kelompok termasuk dalam keluarga sejahtera II yang berada di kategori menengah. Program minapolitan dapat memberdayakan perempuan melalui kegiatan pengolahan ikan lele. Perempuan yang mampu berdaya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Akses laki-laki dan perempuan pada seluruh sumberdaya tinggi kecuali pada penentuan posisi dan gaji, penentuan produksi, sarana prasarana, dan pasar. Akses pasar adalah indikator terpenting. SDA yang melimpah tidak akan bermanfaat dan menguntungkan jika jaringan pasar terbatas. Partisipasi laki-laki pada seluruh sumberdaya rendah dan perempuan tinggi. Partisipasi yang rendah pada pengolahan membuat Kelompok Wanita Tani kurang maksimal dalam kegiatan usahanya. Kualitas SDM di Desa Tanjungsari belum bisa maksimal dalam mengelola sumberdaya. Kesadaran kritis perempuan dapat diidentifikasi diantaranya mampu mengelola usaha pengolahan ikan lele, dapat membaca peluang, dan mengetahui masalah yang ada. Masalah pemasaran masih menjadi masalah inti yang masih berusaha diselesaikan. Pengambilan keputusan laki-laki atas seluruh sumberdaya rendah dan perempuan tinggi. Pengambilan keputusan adalah indikator pemberdayaan tertinggi. Jika perempuan atau laki-laki mampu mengambil keputusan atas seluruh sumberdaya dengan baik maka kesejahteraan akan baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi perempuan mampu mengelola usaha pengolahan ikan lele diantaranya adalah kemauan, fasilitas dari dinas, persyaratan usaha yang lengkap, dan adanya pengalaman. Perempuan mampu berdaya dan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dalam kegiatan pengolahan. Faktor-faktor yang menghambat usaha pengolahan ikan lele diantaranya pendapatan rendah, modal yang sedikit, pemasaran kurang maksimal, dan pengemasan yang kurang menarik. Sumberdaya manusia yang berkualitas merupakan kunci penting untuk dapat menyelesaikan permasalah yang ada. Kesimpulan dari penelitian diantaranya 1) Program minapolitan memberikan peluang pada perempuan untuk bekerja dan mampu mengembangkan kemampuan untuk dapat ikut serta dalam program minapolitan khususnya dibidang pengolahan ikan, 2) Tingkat kesejahteraan perempuan berada pada posisi keluarga sejahtera II. Tingkat pemberdayaan perempuan dari indikator akses, partisipasi, kesadaran kritis dan kontrol terhadap sumberdaya lebih tinggi daripada laki-laki. Keberadaan Kelompok Wanita Tani membuat perempuan dapat berdaya, 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi perempuan mampu mengelola usaha pengolahan diantaranya adalah kemauan, fasilitas dari dinas, persyaratan usaha yang lengkap, dan adanya pengalaman, 4) Faktor-faktor yang menghambat usaha pengolahan ikan lele diantaranya adalah pendapatan rendah, modal sedikit, pemasaran kurang maksimal, dan pengemasan yang kurang menarik. Saran untuk melengkapi penelitian ini diantaranya 1) Perlu adanya tenaga kerja tambahan di bidang pemasaran agar penjualan produk olahan ikan lele mampu menjangkau pasar yang lebih luas, 2) Melakukan kegiatan untuk menambah ketrampilan dan wawasan untuk perempuan-perempuan di Desa Tanjungsari agar mampu bersaing, 3) Melaksanakan penelitian lebih lanjut agar mampu memecahkan masalah kesejahteran dan pemasaran pada Kelompok Wanita Tani Ngudi Mulyo.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/564/051608117 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 26 Sep 2016 13:25 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 12:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135288 |
Preview |
Text
ARTIKEL_SKRIPSI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |