YogaPratama (2016) Variasi Media Budidaya Pada Produksi Maggot (Hermetia Illucens). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perkembangan produksi perikanan budidaya Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2014, hal tersebut akan berdampak kepada peningkatan kebutuhan dan harga pakan ikan. Salah satu sumber protein alternatif yang diharapkan mampu menggantikan tepung ikan adalah maggot (H.illucens) yang dibudidayakan pada bungkil kelapa sawit (PKM). Namun saat ini ketersediannya terbatas, sehingga limbah restoran dapat dijadikan alternatif karena jumlahnya yang melimpah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi media budidaya pada produksi dan komposisi nutrisi maggot (H. illucens). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2016 di Laboratorium Nutrisi Ikan, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan dan Laboratorium Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan adalah eksperimen (RAL) dengan 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Variasi media yang digunakan yaitu subtitusi PKM dengan limbah restoran dengan range 0 % - 100%. Parameter utama produksi dan kandungan nutrisi maggot, parameter penunjang adalah kualitas media budidaya. Hasil menunjukkan variasi media berpengaruh terhadap produksi maggot (H.illucens) (381,47 – 474,10 g). Hasil terbaik pada perlakuan 0% limbah restoran dengan jumlah maggot 3.778 individu. Hal tersebut dikarenakan pengaruh dari kualitas media terutama kelembapan media yang mengakibatkan perbedaan jumlah individu maggot yang hidup. Hasil lain menunjukkan variasi media berpengaruh terhadap berat rata-rata maggot, dan hasil yang didapat antara 125,81 – 140,98 mg. Hasil terbaik pada perlakuan 100% penggunaan limbah restoran, hal tersebut dikarenakan selain faktor kualitas media, persaingan untuk mendapatkan makanan pada perlakuan 100% limbah restoran lebih rendah bila dibandingkan dengan perlakuan lainya. Selanjutnya variasi media tidak menunjukkan pengaruh terhadap panjang maggot, akan tetapi umur maggot menunjukkan pengaruh terhadap panjang maggot. Hasil panjang umur 5 - 20 hari yaitu antara 6,17 – 21,22 mm, dan panjang terbaik pada umur 20 hari. Variasi media budidaya juga berpengaruh terhadap komposisi kandungan nutrisi pada maggot. Hasil kandungan protein pada maggot antara 42,29% - 53,08% dan tertinggi pada 75% penggunaan limbah restoran. Kandungan lemak antara 17,66% - 24,33% dan tertinggi pada 100% penggunaan limbah restoran. Kandungan abu antara 6,66% - 16,66% dan tertinggi pada 100% penggunaan limbah restoran. Kandungan kadar kering antara 33% - 38,66% dan tertinggi pada 0% penggunaan limbah restoran. Tingginya komposisi kandungan protein, lemak, abu dan kadar kering maggot dipengaruhi oleh kandungan nutrisi yang terdapat pada media budidaya yang digunakan selama masa pemeliharaan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/561/051608114 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 26 Sep 2016 09:51 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 12:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135285 |
Preview |
Text
ARTIKEL_YOGA_PRATAMA.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_1_fix.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
awalan_maggot_fix.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_3_fix.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_2_fix.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA_FIX.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN_FIX.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |