SeptianaWindasari (2016) Model Pemberdayaan Perempuan Pengolah Rumput Laut Di Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penduduk Kabupaten Lombok Tengah, sebagian besar pelaku utama perikanan adalah laki-laki (92,18%) dibandingkan dengan pelaku utama perikanan perempuan (7,82%). Hal ini dikarenakan sebagian besar beranggapan bahwa perempuan lebih cocok dirumah mengurus rumah dan keluarga. Akan tetapi, jika bisa diberikan pembekalan dan pelatihan mengenai pemanfaatan hasil perikanan, perempuan-perempuan/istri-istri dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan keluarga (Razi., dkk, 2014). Berlimpahnya rumput laut di Lombok menjadi salah satu faktor adanya usaha pengolahan rumput laut di Desa Bilebante. Masyarakat Desa Bilebante rata-rata memiliki pekerjaan sebagai petani dan peternak, dengan adanya usaha pengolahan rumput laut di Desa Bilebante memberikan nuansa baru bagi masyarakat khususnya perempuan karena usaha pengolahan rumput laut tersebut seluruh pekerjanya adalah perempuan. Sehingga perempuan tidak hanya bekerja sebagai petani ataupun peternak namun mampu mengelola usaha. Seluruh pekerja memiliki pendidikan sampai SMP dan SMA. Sehingga tujuan dari usaha pengolahan rumput laut ini yaitu untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan perekonomian perempuan di Desa Bilebante. Hasil olahan rumput laut yang dikelola oleh sekelompok perempuan ini sudah tersebar di berbagai daerah. Hal tersebut membuktikan bahwa perempuan dapat mengelola usaha pengolahan rumput laut yang ada di Desa Bilebante. Kehidupan sehari-hari kelompok perempuan Desa Bilebante dapat dilihat bahwa adanya kemampuan dalam mengelola usaha pengolahan rumput laut. Sehingga peneliti ingin menggali informasi terkait kemampuan kelompok perempuan dalam mengelola usaha pengolahan rumput laut dari segi aspek kesejahteraan, akses terhadap sumberdaya, partisipasi, kesadaran kritis dan pengambilan keputusan terhadap sumberdaya. Permasalahan yang diteliti meliputi: 1) Bagaimana tingkat pemberdayaan dilihat dari variabel kesejahteraan, akses, partisipasi, kesadaran kritis dan pengambilan keputusan perempuan pengolah rumput laut di Desa Bilebante. 2) Faktor apa saja yang mempengaruhi perempuan mampu mengelola usaha pengolahan rumput laut di Desa Bilebante. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mempelajari tingkat pemberdayaan dilihat dari variabel kesejahteraan, akses, partisipasi, kesadaran kritis dan pengambilan keputusan perempuan pengolah rumput laut di Desa Bilebante. 2) Mempelajari Faktor-faktor yang mempengaruhi perempuan mampu mengelola usaha pengolahan rumput laut di Desa Bilebante. Beberapa perempuan yang memperoleh upah dari hasil bekerja yaitu hampir sama bahkan ada yang lebih tinggi dari upah laki-laki. Hal ini disebabkan adanya keinginan untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik dengan bekerja di usaha pengolahan rumput laut. Rata-rata upah yang diperoleh perempuan pengolahrumput laut masih rendah yaitu masih belum senilai dengan Upah Minimum Regional (UMR) karena usaha yang dikelola masih dalam skala UD namun pemasarannya sudah diberbagai daerah. Perempuan yang memiliki pendapatan tertinggi yaitu ibu Hj Zaenab yang melebihi Upah Minimum Regional (UMR) dan melebihi pendapatan suaminya karena ibu Hj Zaenab sebagai ketua sekaligus pemilik usaha yang mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan sehingga ia bisa mempekerjakan perempuan dan memberikan upah. Tingkat kesejahteraan perempuan pengolah rumput laut yaitu keluarga sejahtera III pada ibu Hj Zaenab sebagai ketua dan pemilik usaha sedangkan anggota pekerja pada keluarga sejahtera I dan II. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan antara luas rumah yang ditempati, pendapatan yang diperoleh, kendaraan yang dimiliki, tabungan yang dimiliki, kegiatan masyarakat yang diikuti, penampilan, makanan yang dikonsumsi, tingkat pendidikan, seringnya melakukan rekreasi bersama keluarga, kesehatan dan ibadah yang teratur. Akses, partisipasi, pengambilan keputusan/kontrol terhadap sumberdaya alam, manusia dan buatan lebih tinggi perempuan dibandingkan laki-laki. Tinggi rendahnya akses, partisipasi dan pengambilan keputusan/kontrol terhadap perempuan dan laki-laki dilihat dari tanah dan bangunan, rumput laut, bahan tambahan, tenaga kerja, penentuan gaji, penentuan posisi, pelatihan/seminar, sarana dan prasarana, teknologi, peluang pasar dan modal. Kesadaran Kritis yang dihadapai perempuan pengolahan rumput laut adalah pendapatan yang rendah dan miscommunication antara perempuan pengolah rumput laut dengan Dinas Kelautan Dan Perikanan Lombok Tengah. Faktor yang mempengaruhi perempuan mampu mengelola usaha pengolahan rumput laut adalah 1) Kemauan untuk pengembangan diri, 2) Terbuka kepada orang lain, 3) Kerjasama, 4) Keterampilan dan 5) Pendapatan. Kesejahteraan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki dikarenakan perempuan memiliki tanggung jawab dalam mengelola usaha pengolahan rumput laut, berani mengambil keputusan dan penyelesaina masalah yang dihadapi. Perempuan dapat berdaya dengan memperoleh pekerjaan dan pendapatan tetap dengan bekerja di usaha pengolahan rumput laut, diamana mereka dapat setara dengan laki-laki dan perempuan dapat mengelola usaha menjadi sukses sehingga dapat merubah perekonomian keluarga.Diharapkan bagi Pemerintah untuk memberikan pelatihan atau seminar yang dapat memberi wawasan dan menambah keterampilan sehingga meningkatkan perekonomian perempuan pengolah rumput laut. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan atau melanjutkan penelitian mengenai faktor yang dapat mempengaruhi perempuan mampu dalam mengelola usaha. Diharapkan bagi masyarakat terutama perempuan untuk mengasah keterampilan dan mencoba untuk berwirausaha sehingga perempuan dapat memperoleh penghasilan sendiri yang dapat merubah perekonomian menjadi lebih baik, selain itu juga agar perempuan berani dalam mengambil suatu keputusan yang dihadapi dengan begitu perempuan bisa berdaya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/544/051608097 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 23 Sep 2016 09:04 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 11:48 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135265 |
Preview |
Text
Artikel_skripsi.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
SKRIPSI_SEPTIANA_WINDASARI_-_1255080401111033.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |