Analisa Strategi Pengembangan Usaha Pada Usaha Pengeringan Ikan Layang (Decapterus Russelli ) Di Desa Brondong Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan Jawa Timur

RobbyFierly (2016) Analisa Strategi Pengembangan Usaha Pada Usaha Pengeringan Ikan Layang (Decapterus Russelli ) Di Desa Brondong Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu usaha di bidang perikanan yang memiliki potensi besar dan masih belum terkelola dengan baik adalah pengeringan ikanpengeringan ikan memiliki berbagai pilihan jenis ikan yang dapat diproduksi, salah satunya adalah ikan layang (Decapterus russelli) Produk ikan kering masih banyak digemari, dengan kandungan gizi yang baik untuk tubuh dan harga yang lumayan terjangkau, akan tetapi sangat disayangkan usaha produksi ikan kering di Indonesia masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil usaha pengeringan ikan layang di Brondong, mengetahui secara faktual dari strategi pemasaran yang telah berjalan dan dilakukan produsen ikan layang kering di Desa Brondong, menganalisis factor eksternal dan internal pada usaha pengeringan ikan layang di Desa Brondong, menyusun perencanaan strategi pengembangan pada usaha pengeringan ikan layang di Desa Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari di Desa Brondong ,Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif dilakukan pada aspek teknis, aspek pemasaran. Sedangkan analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui aspek finansial serta menggunakan analisis IFAS, EFAS dan SWOT untuk menyusun strategi pemasaran pada usaha pengeringan ikan layang. Profil usaha pengeringan ikan di Desa Brondong yaitu usaha pengeringan ikan layang yang mulai berkembang sejak tahun 1983 yang diawali dengan berdirinya perusahaan cold storage di wilayah Desa Brondong. Produsen pengeringan ikan melakukan kerja sama dengan perusahaan Cold storage dengan tujuan perusahaan tersebut bias menyediakan bahan baku utama yaitu ikan layang pada saat bahan baku sulit didapatkan. Aspek teknis usaha meliputi persiapan saran dan prasarana berupa bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan. Selanjutnya adalah proses pengeringan ikan layang pencucian, perendaman, dan pengeringan. Aspek finansial meliputi modal investasi sebesar Rp. 131.970.000,00, biaya produksi sebesar Rp. Rp. 96.879.444,43, penerimaan sebesar Rp. 103.680.000,00 dan keuntungan sebesar Rp. 6.800.555,57. Dengan nilai RC Ratio sebesar 1,07 dan REC sebesar 5,76 % per bulan maka usaha tersebut dapat dikatakan menguntungkan dan berpotensi untuk dikembangkan. Aspek pemasaran mencakup bauran pemasaran meliputi produk, harga, lokasi dan promosi. Segmentasi pasar dari produk ikan layang kering ini adalah segmentasi geografi. Saluran pemasaran dilakukan dengan 2 cara, cara yang pertama yaitu melewati pedagang pengepul atau pedagang pengecer kemudian disalurkan ke konsumen akhir. Cara yang kedua adalah konsumen langsung datang ke kolam atau tempat produksi dan melakukan pembelian. Target pemasaran usaha ini adalah untuk memenuhi permintaan pasar. Strategi positioning dilakukan dengan cara melakukan komunikasi dan pendekatan yang baik terhadap konsumen sehingga konsumen akan kembali lagi dan akhirnya menjadi pelanggan tetap. Identifikasi lingkungan internal meliputi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan. Faktor kekuatan yaitu antara lain lokasi, jaringan komunikasi, produk, harga dan system pembayaran. Sedangkan faktor kelemahan meliputi teknik produksi, sumberdaya manusia, manajemen, sarana transportasi dan ketersediaan bahan baku. Sedangkan identifikasi lingkungan eksternal meliputi faktor-faktor peluang dan ancaman. Faktor peluang yaitu antara lain sarana dan prasarana yang mudah diperoleh, permintaan pasar dan dukungan pemerintah Kabupaten Lamongan. Sedangkan faktor ancaman meliputi keadaan alam, kebijakan pemerintah, harga bahan baku yang terus naik, pesaing. Dari diagram analisis SWOT didapatkan hasil yaitu perusahaan berada pada posisi kuadran I yang artinya perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar dan juga mempunyai kekuatan untuk mengembangkan usahanya. Adapun strategi yang harus diterapkan oleh produsen adalah strategi SO(strength opportunity) yaitu produsen memaksimalkan potensi lokasi dan sumberdaya alam yang ada, memaksimalkan dan meningkatkan kualitas produk untuk mengimbangi tingginya permintaan pasar, lebih menekankan lagi promosi dengan memanfaatkan bantuan dari pemerintah, melakukan pendekatan lebih kepada konsumen agar produsen lebih mengetahui selera dari konsumen. Saran yang diberikan peneliti untuk untuk usaha pengeringan ikan laying di Desa Brondong adalah perluasan daerah pemasaran jadi tidak hanya terpaku pada pelanggan yang sudah ada saja, perbaikan pada aspek teknis yang masih mengandalkan cahaya matahari tanpa adanya penutup pada musim penghujan, bekerjasama dengan pemerintah untuk program pengadaan modal pinjaman dengan bunga lunak untuk meningkatkan kapasitas dan skala usaha.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/530/051608083
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 16 Sep 2016 13:35
Last Modified: 20 Oct 2021 11:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135250
[thumbnail of skripsi_PDF.pdf]
Preview
Text
skripsi_PDF.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Artikel_skripsi.pdf]
Preview
Text
Artikel_skripsi.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item