Penggunaan Minyak Cengkeh Sebagai Bahan Anestesi Terhadap Kelulushidupan Ikan Bawal (Colossoma macropomum) Ukuran 20-25 cm Pada Proses Transportasi Sistem Tertutup.

Gahara, WidyaPutra (2016) Penggunaan Minyak Cengkeh Sebagai Bahan Anestesi Terhadap Kelulushidupan Ikan Bawal (Colossoma macropomum) Ukuran 20-25 cm Pada Proses Transportasi Sistem Tertutup. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan bawal (Colossoma macropomum) merupakan spesies ikan air tawar yang termasuk dalam Famili Characidae. Ikan ini berasal dari Brazil.Pada mulanya ikan bawal diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena pertumbuhannya cepat, dagingnya enak dan dapat mencapai ukuran besar, maka masyarakat menjadikan ikan tersebut sebagai ikan konsumsi. Kendala utama yang umum dihadapi dalam pemasaran ikan hidup adalah jarak tempuh yang cukup jauh untuk mentransportasikan ikan, sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk dapat mempertahankan agar akan tetap dalam keadaan hidup sampai di tempat tujuan. Anestesi adalah pembiusan. Secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis minyak cengkeh yang efektif untuk anestesi ikan bawal (Colossoma macropomum) dalam transportasi sistem tertutup. Penelitian ini dilaksanakan di Stasiun Percobaan Budidaya Ikan Air Tawar Sumber Pasir, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang, pada bulan Februari 2015. Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan dan 6 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan antara lain (A) perlakuan kontrol, (B) perlakuan dengan menggunakan 0,010 ml/l minyak cengkeh, (B) perlakuan dengan menggunakan 0,020 ml/l minyak cengkeh, (D) perlakuan dengan menggunakan 0,030 ml/l minyak cengkeh. Hasil yang didapat pada penelitian ini tentang waktu ikan mulai pingsan adalah perlakuan A didapatkan rata-rata 0 menit, karena perlakuan ini digunakan sebagai kontrol, perlakuan B dengan rata-rata 59,3 menit, perlakuan C dengan rata-rata 37,17 menit, perlakuan D dengan rata-rata 12 menit. Sedangkan untuk ikan pingsan pada perlakuan A didapatkan rata-rata sebesar 0 menit ini dikarenakan perlakuan ini digunakan sebagai kontrol, pada perlakuan B didapatkan rata-rata sebesar ±250,83 menit, pada perlakuan C didapatkan rata-rata sebesar ±478,5 menit, pada perlakuan D didapatkan rata-rata sebesar ±693,16 menit. Kemudian hasil kelulushidupan yang didapatkan pasca transportasi yaitu pada perlakuan A didapatkan 100%, perlakuan B dengan 83,3%, pada perlakuan C sebesar 75%, pada perlakuan D dengan 33,33%. Untuk kelulushidupan pasca pemeliharaan 2 minggu didapatkan hasil yaitu pada perlakuan A didapatkan 100%, pada perlakuan B dengan 75%, pada perlakuan C sebesar 58%, sedangkan perlakuan D yaitu 0%. Nilai kualitas air sebelum transportasi adalah pH 7,9-8, DO 4,9-5,1 ppm, suhu 27o-28oC. Sedangkan kualitas air sesudah transportasi pH 8,2-8,3, DO 4,3-4,5 ppm, suhu 27o-29oC. Kemudian kualitas air pasca pemeliharaan yaitu pH 7,9-8,3, DO 3,3-4,2 ppm, suhu 26o-29oC.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/44/051603668
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 03 May 2016 09:22
Last Modified: 20 Oct 2021 13:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135144
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item