Salim, Muhammad Dwi Agus (2018) Kajian Sosial Ekonomi Budidaya Maggot (Studi Kasus : Desa Sumberagung Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan Jawa Timur). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penyediaan pakan ternak yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan industri peternakan dan menjadi komponen terbesar dalam kegiatan usaha tersebut, yaitu 50-70%. Oleh karena itu, studi pakan yang berkembang pada saat ini ditujukan untuk mencari sumber protein alternatif dengan memanfaatkan insekta.Larva Black Soldier Fly (BSF) mengandung: protein kasar 40%, 33% lemak kasar, 15% abu, serat kasar 12%,3,07% sodium, 0,57% zat besi, 2,27% kalium. Maggot BSF menunjukkan potensinya untuk berperan sebagai pengganti bahan pakan yang murah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pendapatan peternak dilihat dari total fixed cost, total variable cost, total revenue dan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap adanya usaha budidaya maggot dilihat dari aspek bau dan keberadaan limbah sayuran serta untuk mengetahui dampak sosial masyarakat akibat adanya usaha budidaya maggot di Desa Sumberagung Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan. Penelitian ini dilaksanakan padavii tanggal 1 April sampai dengan 30 April 2018 di Desa Sumberagung Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu menilai pendapatan dan pengeluaran, serta pengambilan data deskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala likert dari orang-orang yang ada disekitar lokasi budidaya maggot dan perilaku yang diamati pada usaha budidaya maggot di Desa Sumberagung Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Penentuan sampel responden dengan metode purposive sampling dengan radius kurang lebih 250 m dari budidaya maggot yaitu sebanyak 32 warga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya produksi pada tahun 2015 sebesar Rp. 13.621.250/bulan, tahun 2016 sebesar Rp. 33.447.200/bulan, dan tahun 2017 sebesar Rp. 33.547.200/bulan. Total penerimaan yang diperoleh pada tahun 2015, 2016, dan tahun 2017 secara berurutan adalah Rp. 26.963.650/bulan; Rp. 57.600.000/bulan; dan Rp. 57.600.000/bulan. Keuntungan bersih pada tahun 2015 sebesar Rp. 12.008.160 /bulan, tahun 2016 sebesar Rp. 21.737.520/bulan, dan tahun 2017 sebesar Rp. 21.647.520/bulan. Hasil tentang persepsi masyarakat terhadap budidaya maggot menunjukkan bahwa skor tertinggi 629 berada pada kategori tidak terganggu. Kesimpulan penelitian bahwa keseluruhan persepsi masyarakat terhadap keberadaan budidaya maggot di Desa Sumberagung Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan dengan sub variabel bau, pengolahan limbah, dan sosial budaya dalam radius 250 m berada pada kategori tidak terganggu. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, masyarakat terbantu untuk pengolahan limbah organik dengan keberadaan budidaya maggot. Sebaiknya dilakukan perluasan pemasaran untuk meningkatkan nilai penerimaan dengan dilakukannya pengolahan yang lain seperti membuat tepung maggot dan kosentrat. Lebih memperbaiki sistem pemberian pakan limbahviii sayuran dan buah-buahan untuk mengurangi bau yang ditimbulkan
English Abstract
The purpose of this study were: 1) to determine the revenue of maggot cultivation seen from the total fixed cost, total variable cost, total revenue, 2) to know the public perception on the existence of maggot cultivation business seen from the odor aspect, the processing of organic waste, and 3) social culture in Sumberagung Village Sukodadi District Lamongan Regency. This research was conducted on April 1th to April 30th, 2018 in Sumberagung Village Sukodadi Lamonga Sub-District Lamongan Regency. The research method used case study by calculating income and expenditure, and quantitative descriptive data collection by using likert scale from people who exist around the location of maggot cultivation business and behavior observed at maggot farm business in Sumberagung Village Sukodadi District Lamongan Regency East Java. Determination of sample respondents by purposive sampling method with a radius of approximately 250 m from the cultivation of maggot that wasv as much as 32 respondents. The results showed that in 2017 the fixed cost of IDR 277,200 / month and variable cost of IDR 33,270,000 / month and total revenue of IDR 57,600,000 / month with net profit of IDR 21,647,520 / month. The result of public perception of maggot farm shows that the highest score 629 in undisturbed category. Total net income of maggot cultivation in 2015 IDR 12,008,160 / month, in 2016 of IDR 21,737,520 / month and in 2017 of IDR 21,647,520 / month. The total public perception of the maggot cultivation business with sub-variable of odor, waste treatment, and socio-culture in the category was not disturbed. Based on the results of this study, it can be concluded that the community Sumberagung Village District Sukodadi Lamongan assisted for processing of organic waste in the presence of maggot cultivation
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2018/535/051810224 |
Uncontrolled Keywords: | public perception, organic waste, net income |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 595 Arthropoda > 595.7 Insecta (Insects) > 595.77 Diptera (flies) and shiponaptera > 595.7711 392 Maggots |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 27 Feb 2019 03:02 |
Last Modified: | 14 Mar 2022 08:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13513 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Dwi Agus Salim.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |