ElyTriasSeptiRahmawati (2016) Analisis Isi Lambung Ikan Hasil Tangkapan Bagan Tancap Di Lekok Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengetahuan tentang tingkah laku ikan target penangkapan dan faktorfaktor yang mempengaruhi tingkah laku ikan penting diketahui untuk mengoptimalkan efisiensi penangkapan. Pada kegiatan penangkapan ikan khususnya menggunakan alat bantu cahaya yaitu pada alat tangkap bagan tancap adalah memanfaatkan sifat fototaksis positif atau tertariknya ikan karena faktor cahaya. Sifat fototaksis positif juga berkaitan dengan pola kebiasan makan pada ikan karena ikan akan lebih bersifat fototaksis positif ketika dalam kondisi lapar. kurangnya pengetahuan mencakup tingkah laku ikan dalam penggunaan alat tangkap seringkali mengakibatkan kegagalan operasi penangkapan ikan. Kebanyakan nelayan hanya terpaku pada alat tangkap tanpa memperhatikan faktor tingkah laku ikan. Sehingga hal ini akan mengakibatkan menurunkan effisiensi alat tangkap, penggunaan alat tangkap biasa menjadi tidak sesuai, dan juga jumlah tenaga sumberdaya manusia tidak effisien. Oleh karena itu, informasi mengenai komposisi isi lambung ikan hasil tangkapan bagan tancap perlu dilakukan untuk mengoptimalkan efektifitas penangkapan ikan menggunakan alat bantu cahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi isi lambung ikan dominan yang tertangkap bagan tancap, untuk mengetahui jenis makanan ikan dominan yang tertangkap bagan tancap, dan mengetahui hubungan kelimpahan plankton terhadap hasil tangkapan pada bagan tancap. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2016 pada alat tangkap bagan tancap di Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan dan identifikasi isi lambung ikan di Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Komposisi makanan selar (S. leptolepis) adalah jenis ikan (95,75%), Bacillariophyceae (3,75%) dan Cilliata (0,50%). Sedangkan komposisi makanan kembung lelaki (R. kanagurta) adalah Baccilariophyceae sebesar 74,77%, Dynophyceae (15,22%), Chrysophyceae (3,48%) dan Cyanophyceae (1,73%), Crustacea (3,83%), Cilliata (0,29%) dan jenis ikan (0,67%). Kebiasaan makan ikan selar (S. leptolepis) adalah makanan utama adalah jenis ikan dan jenis makanan tambahan adalah Baccilariophyceae dan Cilliata. Kebiasaan makan ikan kembung lelaki (R. kanagurta) adalah makanan utama ikan kembung lelaki (R. kanagurta) adalah Baccilariophyceae. Jenis makanan pelengkap adalah Dynophyceae. Jenis makanan tambahan adalah Chrysophyceae, Cyanophyceae, Cilliata, Crustacea dan jenis ikan. Rata-rata tingkat kelimpahan plankton di sekitar bagan tancap pada perairan Lekok didapatkan hasil fitoplankton (64.651 ind/L) dan zooplankton (9.826 ind/L). Berdasarkan uji korelasi didapatkan hasil sebesar 0,370. Dengan demikian kelimpahan plankton di perairan memiliki hubungan korelasi yang positif terhadap total hasil tangkapan bagan tancap. Saran dalam penelitian ini adalah penggunaan alat bantu penangkapan pada bagan tancap berupa lampu sebaiknya lebih dioptimalkan lagi untuk meningkatkan hasil tangkapan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan membandingkan kebiasaan makan berdasarkan perbedaan jenis kelamin serta melihat kondisi Tingkat Kematangan Gonad (TKG) pada jenis ikan yang diamati.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/321/051606345 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 16 Aug 2016 10:34 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 10:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135011 |
Preview |
Text
ELY_TRIAS_SEPTI_R_125080201111029_LAPORAN_SKRIPSI.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |