Pengaruh Komposisi Larutan Polyurethane Terhadap Kemampuan Mempertahankan Suhu Pada Coolbox Ikan

KhusniatulMunadiroh (2016) Pengaruh Komposisi Larutan Polyurethane Terhadap Kemampuan Mempertahankan Suhu Pada Coolbox Ikan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan merupakan salah satu komoditi pangan yang mudah mengalami kerusakan atau penurunan mutu (high perishable food). Kesegaran ikan tidak dapat ditingkatkan tetapi hanya dapat dipertahankan (Sanger, 2010). Nelayan perlu mencari cara untuk mempertahankan kwalitas ikan yang ditangkap dan dijual agar tetap segar. Penggunaan coolbox yang dapat mempertahankan suhu rendah sangat diperlukan. Selama ini nelayan menggunakan styrofoam untuk menyimpan ikan hasil tangkapan. Salah satu masalah dalam penyimpanan ikan hasil tangkap adalah kebocoran panas dari luar coolbox. Kebocoran panas pada coolbox dapat ditahan dengan insulasi. Material insulasi digunakan sebagai material yang dapat meredam panas untuk mempertahankan kondisi es lebih lama. Polyurethane adalah jenis material insulasi berbentuk busa yang di dalamnya mengandung gas. Gas pada umumnya merupakan penghantar kalor yang paling buruk. Oleh sebab itu, pemilihan jenis material polyurethane sebagai insulasi merupakan alternatif yang cukup baik (Amiruddin et al., 2014). Larutan insulasi polyurethane digunakan untuk insulasi terdiri dari campuran isocyanate (A) dan polyol (B) jika dicampur dengan perbandingan tertentu memungkinkan munculnya sifat-sifat baru. Semakin tinggi densitas material dari insulasi, maka semakin rendah nilai konduktivitas termalnya. Untuk memperoleh sifat baru pada polyurethane dengan konduktifitas yang terbaik dari percampuran material polyurethane, perlu adanya penelitian mengenai perbandingan atau komposisi dari material polyurethane, dengan tujuan mengetahui pengaruh perbandingan polyurethane A dan polyurethane B dengan indikator suhu ikan, suhu ruang coolbox, konduktifitas termal, laju aliran panas ke dalam coolbox, laju aliran panas dari ikan dan jumlah es yang mencair dalam menjaga suhu coolbox, mengetahui komposisi polyurethane A dan polyurethane B yang tepat untuk mempertahankan suhu pada coolbox ikan dan kebutuhan es yang tepat untuk menurunkan suhu ikan pada coolbox penyimpan ikan. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan perlakukan 1 coolbox styrofoam sebagai kontrol, perlakuan 2 (coolbox bahan polyurethane 1:1), perlakuan 3 (coolbox bahan polyurethane 3:2) dan perlakuan 4 (coolbox bahan polyurethane 2:1) sesuai dengan penelitian pendahuluan penelitian komposisi yang cocok untuk membuat lembaran busa kaku polyurethane. Masing-masing diisi es dan ikan dengan perbandingan 3:1 tanpa dilakukan buka tutup coolbox. Untuk mengetahui variabel suhu ikan, suhu ruang coolbox, konduktifitas termal, laju aliran panas ke dalam coolbox (kalor transmisi), dan laju aliran panas dari ikan (kalor ikan) dan jumlah es yang mencair. Analisis data dengan menggunakan analisis sidik ragam. Selanjutnya dilanjutkan dengan analisis menggunakan post hoc apabila pada analisis ragam menunjukkan hasil beda nyata, uji post hoc dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian dengan 3 coolbox polyurethane coolbox dengan bahan polyurethane dan coolbox styrofoam memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap kemampuan mempertahankan suhu ruang coolbox lebih rendah, mampu mampu menurunkan konduktifitas termal dari bahan, mampu mengurangi laju aliran panas ke dalam coolbox dan mengurangi jumlah es yang selama 13 jam sebesar 10% dibanding styrofoam. Perlakuan terbaik terletak pada kotak polyurethane yang mampu mempertahankan suhu rendah, kebutuhan bahan yang kecil dan memiliki harga bahan terendah yaitu kotak polyurethane 1:1. Berdasarkan pengamatan dari penelitian kebutuhan es pada cooolbox polyurethane volume ruang 0.0243 m3 dengan berat ikan 2 kg diperlukan 3.163 kg es untuk mendinginkan ikan. Sehingga kebutuhan es yang tepat pada coolbox polyurethane volume ruang 0.0243 m3 dengan berat ikan 2 kg diperlukan 3.163 kg es untuk mendinginkan ikan. Sehingga kebutuhan es yang tepat pada coolbox polyurethane terendah sebesar 3.16 kg dengan persentase penggunaan es 52.72% dapat digunakan untuk mempertahankan rata-rata suhu mendekati 00C selama 13 jam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/320/051606344
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 16 Aug 2016 10:25
Last Modified: 20 Oct 2021 10:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135010
[thumbnail of SKRIPSI_KhusiatulMunadiroh_12080201111035.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_KhusiatulMunadiroh_12080201111035.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item