Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Ikan Lele (Clarias batrachus) pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) “LAZZSI” di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Malang Propinsi Jawa Timur

Fatmala, Agatha (2016) Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Ikan Lele (Clarias batrachus) pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) “LAZZSI” di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Malang Propinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha pengolahan ikan lele “LAZZIS” ,merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak dalam bidang pengolahan hasil perikanan berupa ikan lele yang diolah menjadi 3 jenis produk yaitu abon ikan lele, kripik ikan lele dan es dawet ikan lele. Usaha pengolahan ikan lele “LAZZIS” memilki keuntungan yaitu tempat produksi berada di daerah yang strategis karena dekat dengan pasar Blimbing dan pasar Gadang, sehingga mudah untuk mendapatkan bahan baku (ikan lele) dan bahan tambahan lainnya dan mempermudah dalam proses pemasaran. Kelemahan usaha tersebut adalah dalam hal kebersihan atau sanitasi karena pada proses pengolahan tenaga kerja tidak menggunakan sarung tangan dan tempat pengolahan yang kecil sehingga tingkat kesadaran tenaga kerja akan kebersihan lokasi pengolahan masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mengetahui deskripsi usaha pengolahan ikan lele pada UKM “LAZZIS”. 2). Mengetahui aspek teknis, aspek pemasaran, aspek finansiil operasional, dan aspek manajemen pada usaha pengolahan ikan lele pada UKM “LAZZIS”. 3). Mengetahui strategi pengembangan dengan analisis SWOT pada usaha pengolahan ikan lele yang baik pada UKM “LAZZIS”. 4). Menyusun perencanaan strategis kelayakan finansiil pengembangan usaha pengolahan ikan lele pada UKM “LAZZIS”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2015 di usaha pengolahan ikan lele “LAZZIS” milik Bapak Junaedi yang berlokasi di Jalan Teluk Bayur 151, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Malang, Jawa timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Jenis Penelitian digunakan adalah studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunkaan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Deskriptif kualitatif meliputi aspek teknis, aspek pemasaran, aspek manajemen dan aspek lingkungan. Deskriptif kuantitatif meliputi aspek finansiil dan Analisis SWOT. Aspek teknis pada usaha pengolahan ikan masih secara tradisional karena semua proses pengolahan sampai proses pengemasan masih menggunakan tenaga manusia. Aspek teknis dalam usaha pengolahan ikan lele “LAZZIS” dimulai dari pemisahan daging ikan lele dengan kulit, tulang, kepala dan jerohan ikan lele, kemudian pencucian daging dan kulit ikan lele, penggilingan dagng ikan lele untuk bahan baku abon dan kripik, serta penjemuran kulit ikan lele untuk bahan baku kripik ikan lele, kemudian penghalusan dan pencampuran bumbu tambahan, penggorengan abon dan krpikik ikan lele, perebusan daging dan bahan tambahana dawet lele, pendinginana abon, kripik, dawet dan pengemasan. Aspek pemasaran usaha pengolahan ikan lele “LAZZSI” meliputi produk, penetapan harga, margin pemasaran, saluran pemasaran dan daerah pemasaran. Produk yang dihasilkan berupa abon, kripik dan dawet lele. Saluran pemasaran yang dilakukan secara langsung yaitu dijual langsung kepada konsumen dan tidak 5 langsung yaitu melalui pedagang perantara. Harga yang ditetapkan oleh pemilik usaha Bapak Junaedi ditentukan berdasarkan biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi abon, kripik dan dawet. Perbedaan harga dari pemilik usaha abon Rp 10.000, kripik Rp 12.000 dan dawet Rp 5.000 sementara harga jual pada agen abon Rp 11.000, kripik Rp 13.000. Aspek manajemen pada usaha pengolahan ikan lele “LAZZIS” meliputi perencanaan yang dilakukan antara lain ketersediaan bahan baku, tenaga kerja dan teknik pengemasan, proses produksi yang dilakukan setiap hari selama bahan baku yang berupa ikan masih tersedia. Usaha pengolahan ikan lele mempunyai sistem organisasi yang sederhana, dimana seluruh kegiatan yang berhubungan dengan produksi abon, kripik dan dawet langsung berpusat kepada pemilik usaha. Pengarahan serta pengawasan langsung dilakukan pemilik usaha saat pengadaan bahan baku, proses produksi maupun saat pemasaran produk. Aspek lingkungan berkaitan dengan dampak negatif yang ditimbulkan dalam usaha pengolahan ikan lele “LAZZIS” milik Bapak Junaedi, sudah teratasi dengan adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Aspek finansiil pada usaha pengolahan ikan lele “LAZZIS” meliputi analisis jangka pendek dan jangka panjang. Analisis jangka pendek selama setahun rata-rata diperoleh penerimaan sebesar Rp.746.400.000, RC Ratio sebesar 2,8, keuntungan sebesar Rp.488.448.000. Rentabilitas usaha sebesar 193%. BEP sales Rp 61.690.141 sedangkan nilai BEP Unit abon 87.600 bungkus, BEP Unit kripik 565,4 bungkus dan BEP Unit dawet 2.961 bungkus. Analisis jangka panjang selama sepuluh tahun (2015 - 2025) diperoleh net present value sebesar Rp 1.791.770.042, net benefit cost ratio sebesar 6,44, internal rate of return sebesar 77% dan payback period/waktu pengembalian modal sekitar 1,41 Tahun. Analisis perencanaan pengambangan usaha pengolahan ikan lele “LAZZIS” antara lain: menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan tetap/agen/distributor, menambah jaringan/pelanggan produk olahan ikan lele “LAZZIS”, menginvestasikan sebagian keuntungannya untuk tempat pengolahan produk ikan lele yang lebih luas, meningkatkan kapasitas produk dan jenis olahan ikan lele. Berdasarkan hasil dari analisis SWOT terletak dikuadran I yaitu menggunakan strategi agresif, cara yang bisa dilakukan dengan cara mengoptimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi pengembangan yang harus dilakukan meliputi mengoptimalkan sumberdaya alam, meningkatkan permintaan pasar, dan menjaga komunikasi yang baik dengan instansi yang mendukung perkembangan usaha. Saran yang diberikan peneliti untuk usaha pengolahan ikan lele “LAZZIS” yaitu: mengoptimalkan Sumberdaya Alam dan memanfaatkan hasil budidaya ikan lele saat adanya panen raya, memperluas daerah pemasaran dengan cara menambah pelanggan tetap/distributor, sehingga bisa meningkatkan penjualan produk olahan ikan lele “LAZZIS” (abon, kripik dan dawet) baik lokal maupun luar, mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (tenaga kerja) dan menambah tenaga. Karena, dengan menambah tenaga kerja proses produksi produk olahan ikan lele “LAZZIS” (abon, kripik dan dawet) bisa dilakukan lebih efisien, menjaga komunikasi yang baik dengan tenaga kerja, distributor, maupun penyedia bahan baku. Dengan terciptanya hubungan yang baik antara penyedia bahan baku, pembudidaya ikan lele tentunya akan memberikan bahan baku yang sesuai dengan standar mutu 6 bahan baku perikanan yang baik. Selain itu, tenaga kerja dan distributor juga sangat berperan penting dalam usaha ini.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/29/051603653
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 26 Apr 2016 10:56
Last Modified: 20 Oct 2021 06:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134974
[thumbnail of 6._Laporan_Skripsi_Agatha_Fatmala_N_115080400111009_FPIK.pdf]
Preview
Text
6._Laporan_Skripsi_Agatha_Fatmala_N_115080400111009_FPIK.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item