analisis bakteri coliform sebagai indikator pencemaran pada Sungai Grogol Jakarta Barat

Yulianti, Riana (2016) analisis bakteri coliform sebagai indikator pencemaran pada Sungai Grogol Jakarta Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sungai Grogol merupakan salah satu sungai besar di Provinsi DKI Jakarta, terbentang dari Jakarta Selatan hingga Jakarta Barat, memiliki panjang 23.600 m2 dan luas 165.200 m2. Memiliki hulu di Lembah Bukit Cinere dengan hilir di Kali Angke, dengan adanya berbagai macam kegiatan manusia disepanjang daerah aliran Sungai Grogol yang menghasilkan berbagai macam limbah terutama limbah domestik organik menyebabkan kondisi sungai mengalami penurunan kualitas air sehingga sungai tidak dapat dapat melakukan fungsinya untuk membersihkan diri (selfpurification), sehingga untuk mengetahui pencemaran pada Sungai Grogol digunakan bakteri coliform sebagai indikator pencemaran. Menurut Khotimah (2013), Coliform merupakan mikroba yang paling sering ditemukan di badan air yang telah tercemar limbah domestik organik hal ini dikarenakan sekitar 90% bakteri coliform dikeluarkan dari dalam tubuh setiap hari dan bakteri yang paling dominan ditemukan adalah golongan bakteri coliform, sehingga pencemaran limbah domestik dapat dideteksi dengan cara menghitung kepadatan coliform yang terbawa oleh tinja manusia dan masuk ke dalam perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 s/d Maret 2016 di Sungai Grogol Jakarta Barat. Pengambilan sampel dilakukan pada saat musim hujan. Analisis bakteri coliform dilaksanakan di Laboratorium BPLHD Jakarta Selatan, sedangkan untuk parameter fisika dan kimia dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan Rumah Sakit Pondok Indah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Lokasi penelitian terdiri dari 5 stasiun, yaitu (1) stasiun 1 (± 50 meter sebelum memasuki kawasan Lebak Bulus). (2) Stasiun 2 (± 50 meter setelah kawasan Lebak Bulus). (3) Stasiun 3 (± 50 meter setelah kawasan Pondok Indah). (4) Stasiun 4 (± 50 meter setelah kawasan Kebayoran Lama) dan (5) stasiun 5 (± 50 meter setelah halte busway Grogol). Air sampel diambil dari masing-masing stasiun setiap satu kali seminggu selama tiga minggu. Kedalaman pengambilan sampel ± 50 cm dari permukaan air sungai. Pengambilan data meliputi dua data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil dalam penelitian adalah data bakteri coliform, suhu, warna dan bau air sungai, kecepatan arus, TSS (Total Suspended Solid), pH, BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand) dan amonia (NH3), sedangkan data sekunder terdiri dari data debit air Sungai Grogol yang berasal dari BPLHD DKI Jakarta. Hasil yang diperoleh, kisaran total bakteri coliform pada minggu ke 1 hingga minggu ke 3 (1) stasiun 1 berkisar antara 1700-2800 JPT/ml. (2) Stasiun 2 total bakteri coliform berkisar antara 22000-35000 JPT/ml. (3) Stasiun ke 3 nilai total bakteri coliform berkisar antara 35000-60000 JPT/ml. (4) Stasiun 4 nilai total bakteri coliform berkisar antara 50000-70000 JPT/ml dan (5) stasiun 5 total bakteri coliform mencapai kisaran 100000-150000 JPT/ml. Berdasarkan analisis data menggunakan SNI (1996), jika sampel diencerkan sampai 10-3-10-5 maka masuk kategori tercemar berat dan sampel yang diencerkan hingga 10-5 adalah sampel stasiun 5 dan 4, sedangkan stasiun 1, 2 dan 3 diencerkan hingga 10-3 maka masuk kategori tercemar sedang. Berdasarkan standar baku mutu maka stasiun 1 hingga 5 telah melewati standar baku mutu yang ada yaitu 10.000 JPT/ml. vi Hasil pengukuran kualitas air Sungai Groogol Jakarta Barat, adalah sebagai berikut : (1) rata-rata nilai suhu pada stasiun 1 24.360C, kecepatan arus 0.54 m/s, warna air coklat tak berbau,TSS 24 mg/l, pH 7.48, BOD 24.10 mg/l, COD 31.03 mg/l dan Amonia 3.16 mg/l. (2) Stasiun 2 rata-rata nilai suhu 24.760C, kecepatan arus 0.36 m/s, warna air coklat tak berbau, TSS 26.66 mg/l, pH 6.96, BOD 27.06 mg/l, COD 34.83 mg/l dan Amonia 4.0 mg/l. (3) Stasiun 3 rata-rata nilai suhu 24.830C, kecepatan arus 0.26 m/s, warna air coklat tak berbau, TSS 30.66 mg/l, pH 6.55, BOD 30.99 mg/l, COD 39.9 mg/l dan Amonia 5.0 mg/l. (4) Stasiun 4 rata-rata nilai suhu 25.50C, kecepatan arus 0.16 m/s, warna air coklat kemerahan tak berbau, TSS 32.66 mg/l, pH 5.74, BOD 36.40 mg/l, COD 46.86 mg/l dan Amonia 7.23 mg/l. (5) Stasiun 5 rata-rata nilai suhu 25.730C, kecepatan arus 0.10 m/s, warna air coklat tak berbau, TSS 37 mg/l, pH 5.51, BOD 45.26 mg/l, COD 58.26 mg/l dan Amonia 9.06 mg/l. Rata-rata debit air 170 m3/s. Terdapat beberapa parameter kualitas air yang melampaui standar baku mutu seperti pH , BOD, COD, TSS dan amonia.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/262/051605629
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 24 Jun 2016 14:08
Last Modified: 20 Oct 2021 01:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134942
[thumbnail of SKRIPSI-RIANA_YULIANTI-125080100111060-MSP.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI-RIANA_YULIANTI-125080100111060-MSP.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item