Prasetyo, AndiJevi (2016) Pemanfaatan sumberdaya Ikan Cakalang (Katsowanus pelamis) berkelanjutan menggunakan pendekatan bioekonomi di perairan Teluk Tomini Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kawasan Teluk Tomini di Kabupaten Pohuwato merupakan kawasan yang mempunyai nilai ekonomi, sosial dan ekologis yang sangat berarti bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Selain itu kawasan Teluk Tomini yang merupakan kawasan segitiga terumbu karang dunia memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Salah satu jenis ikan pelagis besar yaitu ikan cakalang merupakan produk unggulan dari perikanan tangkap di Kabupaten Pohuwato. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi rata-rata dari tahun 2009-2013 sebesar 5.661,6 atau mencapai 20,5% dari seluruh hasil tangkapan ikan pelagis. Dengan potensi yang begitu besar tentu saja perlunya pengelolaan sumberdaya yang baik sehingga potensi sumberdaya tersebut akan tetap lestari di kemudian hari. Tujuan dilakukanya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis kondisi aktual sumberdaya ikan cakalang yang berkelanjutan dan tingkat optimum pemanfaatan sumberdaya ikan cakalang di Perairan Teluk Tomini Kabupaten Pohuwato berdasarkan aspek biologi dan ekonomi dengan menggunakan model bioekonomi CYP. Teknik sampling yang digunakan adalah multistages random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara beberapa tahap, sampai tahap yang dianggap jenuh. Dengan jumlah sampel 227 pancing ulur dan untuk nelayan purse seine tidak termasuk dalam sampel. Karena jumlahnya hanya 8 buah sehingga tidak layak digunakan sebagai sampel, maka penelitian dilakukan terhadap populasi. Jenis data yang digunakan yaitu kuantitatif dan kualitatif sedangkan untuk sumber data mengunakan data primer serta data sekunder. Data primer didapatkan dengan cara wawancara terstruktur dengan responden, dokumentasi dan observasi lapang. sedangkan data sekunder didapatkan dari data DKP Kabupaten Pohuwato dan BPS Kabupaten Pohuwato. Kecenderungan peningkatan produksi ikan cakalang pada setiap tahunya, bahkan pada tahun 2014 produksi ikan cakalang dapat mencapai 3.284 Ton. Ini merupakan produksi tertinggi kurun waktu 8 tahun terakhir. peningkatan produksi rata-rata sebesar 184,65 Ton/tahun atau sebesar14,2%. Meskipun peningkatan rata-rata dalam posisi positif dari kurun watktu 2008-2015. Tercatat terdapat dua tahun yang justru terjadi penurunan produksi misalnya saja pada tahun 2009 dan tahun 2015 yang terjadi penurunan produksi 76,70 dan 161,99 ton. Hasil tangkapan per unit upaya penangkapan ikan cakalang diperairan Teluk Tomini Kabupaten Pohuwato, periode tahun 2008 - 2015 terjadi kondisi fluktuasi yaitu kondisi dimana nilai CPUE mengalami penurunan dan kenaikan selama periode waktu tersebut. Pada tahun 2008 dan 2009 merupakan tahun dimana kegiatan penangkapan ikan cakalang di Perairan Teluk Tomini Kabupaten Pohuwato memilki produktifitas tertinggi yaitu 1,05 dan 1.11 ton/trip. Sedangkan untuk tahun yang memilki produktifitas terendah yaitu pada tahun 2014 dan 2015 yang masing-masing hanya mencapai nilai CPUE sebesar 0,92 dan 0,87 ton/trip. Pemanfaatan sumberdaya ikan cakalang yang berkelanjutan dilihat dari analisis biologi (MSY) masih dalam kondisi yang lestari atau belum terjadi biological overfishing dengan tingkat upaya sebesar 5052,73 trip, serta tingkat produksi ii sebesar 3184.22 ton. Sementara itu dilihat dari segi ekonomi secara rata-rata belum terjadi economic overfishing dengan tingkat upaya dan hasil tangkapan sebesar 3.087,19 trip menghasilkan 2.702,36 ton. Kondisi aktual sumberdaya ikan cakalang yang belum terjadi economic overfishing. Maka dapat dilakukan peningkatan jumlah trip sebanyak 607, terhadap alat tangkap standart yaitu alat tangkap purse seine. Apabila satu alat tangkap purse seine dalam kurun waktu satu tahun tripnya dapat mencapai 167. Sehingga disarankan penambahan jumlah alat tangkap purse seine sebesar 3 buah. Tetapi pemerintah disarankan untuk menggunakan alat tangkap selain alat tangkap purse seine dan memilih alat tangkap yang ramah lingkungan. Alat tangkap pancing ulur tentu dapat menjadi pilihan yang bijak, dengan penambahan jumlah trip alat tangkap pancing ulur mencapai 58.412 trip. Jika dalam satu tahun per alat tangkap pancing ulur dapat mencapai 214 trip. Maka untuk penambahan alat tangkap pancing ulur sebanyak 272 buah serta tenaga kerja yang terserap sebanyak penambahan jumlah alat tangkap pancing ulur tersebut. Sedangkan alat tangkap purse seine yang memilki produktivitas tangkap lebih tinggi dan memiliki jangkaun wilayah penangkapan yang lebih luas dibandingkan pancing ulur, sebaiknya beroperasi diluar perairan teluk tomini agar sumberdaya ikan cakalang berkelanjutan. Penambahan jumlah alat tangkap pancing ulur sebanyak 272 buah maka tenaga kerja yang terserap sebanyak penambahan jumlah alat tangkap pancing ulur tersebut. Jika dibandingkan dengan penambahan jumlah alat tangkap purse seine sebanyak 3 buah, maka akan dapat menyerap tenaga kerja 60 orang dengan rata-rata 20 orang per alat tangkap purse seinenya. Apabila pemerintah ingin melaukakan pemerataan tenaga kerja maka alat tangkap pancing ulur sangat disarankan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/212/051605380 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 18 Jul 2016 14:08 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 00:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134887 |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI,_ANDI_JEVI_PRASETYO_...pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |