Pengaruh Ekstrak Kasar Kulit Pohon Ketapang (Terminalia catappa) Terhadap Kelulushidupan dan Histopatologi Hati Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila

Fariestha, GedeAnggaKrishna (2016) Pengaruh Ekstrak Kasar Kulit Pohon Ketapang (Terminalia catappa) Terhadap Kelulushidupan dan Histopatologi Hati Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan mas termasuk salah satu komoditas sektor perikanan air tawar yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Ikan ini banyak disukai karena rasa dagingnya gurih, sehingga ikan ini sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Jika ditinjau dari aspek pasar, permintaan ikan mas cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini terutama terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia (Khairuman, 2013). Namun masalah yang dianggap sering menjadi penghambat budidaya ikan mas adalah munculnya serangan penyakit akibat bakteri A. hydrophila. Karena serangan penyakit akibat baktei ini, sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomis, bahkan dapat menimbulkan kegagalan hasil panen (Kordi, 2004). Menurut Sumino et al. (2013), pemakaian antibakteri telah banyak digunakan dalam perikanan budidaya dan dianggap sebagai solusi yang paling efektif dalam penanggulangan penyakit, akan tetapi penggunaan antibiotik yang berkepanjangan dapat berdampak yaitu bertambahnya jenis bakteri yang resisten terhadap antibiotik dan dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan alternatif bahan antibakteri dari tanaman obat, salah satunya kulit kayu pohon ketapang (Terminalia catappa). Zat kimia dalam ekstrak pohon ketapang yang diduga bersifat antibakteri adalah tannin, saponin, fenol dan flavonoid. Sehingga diharapkan mampu menjadi bahan alami alternatif dalam pencegahan dan pengobatan penyakit terhadap serangan bakteri Aeromonas hydrophila (Wahjuningrum et al., 2008). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Laboratorium Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan September 2015. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan masing-masing 3 kali ulangan yaitu dengan menggunakan dosis A (730 ppm), B (750 ppm) dan C (770 ppm). Parameter utama dalam penelitian ini adalah perhitungan kerusakan jaringan histopatologi hati meliputi kongesti, melanomakrofag dan nekrosis sedangkan untuk parameter penunjang dalam penelitian ini adalah kualitas air (suhu, pH, dan DO), gejala klinis dan kelulushidupan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: perhitungan kerusakan jaringan kongesti memilki nilai kerusakan kongesti paling rendah yaitu 1,44 pada perlakuan C (770ppm). Hubungan antara dosis yang berbeda dengan kerusakan kongesti memiliki hubungan berbeda sangat nyata, ditunjukkan dengan nilai F hitung melebihi F tabel 5 % dan 1 %. Hasil R2 mendekati nilai satu yaitu sebesar 0,9925 dengan persamaan y = -0,0194x + 16,414. Kerusakan melanomakrofag didapatkan nilai terendah yaitu 1,33 pada Perlakuan C (770 ppm). Hubungan antara dosis yang berbeda dengan kerusakan melanomakrofag memiliki hubungan tidak berbeda nyata karena perhitungan analisa keragaman mempunyai nilai F hitung nilainya lebih kecil dari pada nilai F 5% dan 1%, maka tidak dilanjutkan pada perhitungan selanjutnya. Perhitungan kerusakan jaringan nekrosis memiliki nilai kerusakan terendah yaitu 1,67 pada perlakuan C (770 vi ppm), hubungan dosis yang berbeda dengan kerusakan nekrosis memiliki hubungan berbeda sangat nyata, ditunjukkan dengan nilai F hitung melebihi F tabel 5 % dan 1 %, dengan hasil R2 mendekati nilai satu yaitu sebesar 0,907 dengan persamaan y = 0,025x + 20,89. Gejala klinis didapatkan gerakan ikan mas (C. carpio) yang berenang tidak normal, seperti berenang cepat tidak beraturan, terkadang ikan berenang sangat lemah dan ikan lebih sering berkumpul disumber udara, bagian fisik ikan dapat dilihat adanya bercak merah pada kulit yang mengeluarkan darah dan bagian perut membucit tidak normal diikuti dengan lebam disekitar perut disertai dengan pendarahan serius. Uji kelulushidupan didapatkan nilai tebaik pada perlakuan A (730 ppm) sebesar 57,00. Hubungan antara dosis yang berbeda dengan kelulushidupan memiliki hubungan berbeda sangat nyata karena perhitungan analisa sidik ragam mempunyai nilai F hitung nilainya lebih besar dari pada nilai F 5% dan 1%, maka dilanjutkan pada perhitungan selanjutnya. Pengujian dengan BNT (Beda Nyata Terkecil) didapatkan data pengaruh ekstrak tidak berbeda nyata terhadap kelulushidupan, sehingga tidak dilanjutkan perhitungan polynomial orthogonal. Parameter kualitas air didapatkan data dari hasil penelitian yaitu suhu berkisar antara 24-26,0C, pH 7-8, dan DO berkisar 4-4,8 ppm. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak kasar kulit pohon ketapang (T. catappa) dapat mengurangi kerusakan pada histopatologi hati ikan mas (C.carpio) dosis 770 ppm (Perlakuan C) berupa penurunan kerusakan kongesti, melanomakrofag dan nekrosis yang hampir mendekati kontrol normal dan nilai kelulushidupan terbaik didapatkan 57,00 pada perlakuan A (730 ppm). Kualitas air menunjukan kondisi yang normal yaitu suhu 24-26,0C, pH 7-8, dan DO berkisar 4-4,8 ppm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/20/051603644
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 22 Apr 2016 14:23
Last Modified: 20 Oct 2021 00:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134873
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI_-_GEDE_ANGGA_KRISHNA_FARIESTHA_-_115080500111041.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI_-_GEDE_ANGGA_KRISHNA_FARIESTHA_-_115080500111041.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item