Strategi Pengembangan Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara

Amali, RifqiNur (2016) Strategi Pengembangan Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Negara Indonesia memiliki potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna, peninggalan zaman dahulu, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang semuanya itu merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan peningkatan kepariwisataan. Modal tersebut harus dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan akan memberikan jaminan terhadap kelestarian dan keindahan lingkungan, terutama yang berkaitan dengan jenis biota dan ekosistem utama. Taman Wisata Alam Angke Kapuk merupakan kawasan wisata dan pelestarian yang dimanfaatkan untuk kegiatan wisata alam khususnya dalam kegiatan ekosistem hutan mangrove. Obyek wisata ini tidak hanya ditujukan untuk tujuan rekreasi tapi juga untuk sarana edukasi bagi pelajar atau instansi karena dapat memberikan pelajaran dan pengalaman baru bagi masyarakat. Namun sangat disayangkan karena Taman Wisata Alam Angke Kapuk belum termasuk kedalam 10(sepuluh) obyek wisata terpopuler di Jakarta seperti yang di kutip oleh Syarif Hidayatullah pada Koran Sindo edisi 26 November 2015. Di dalam peringkat teratas terdapat Ancol, TMII, Monas, Kebun Binatang Ragunan dan Mall. Sehingga pada penelitian ini perlu adanya kajian mengenai pengembangan kawasan Taman Wisata Alam Angke Kapuk agar obyek wisata ini dapat bersaing dengan obyek wisata lain di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil Taman Wisata Alam Angke Kapuk, mengetahui faktor – faktor internal dan eksternal yang ada dan berpengaruh bagi pengembangan tempat wisata dan mengalisis faktor – faktor tersebut untuk mengetahui strategi pengembangan dan pengelolaan yang baik bagi Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari- Maret 2016 di objek wisata Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, serta data kualitatif dan kuantitatif untuk jenis data, dan data primer dan data sekunder untuk sumber data. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, kuisioner, wawancara, dan dokumentasi. Metode penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan linier time function dimana didapatkan 36 responden untuk dikumpulkan sebagai sampel. Sedangkan metode pengambilan sampel menggunakan teknik sampling insidental. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Analisis SWOT dengan alat analisis yaitu Matriks IFAS, EFAS dan Matriks SWOT. Selanjutnya, untuk mengambil keputusan tentang strategi yang harus digunakan pada Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Sedangkan untuk pengukuran sikap atau pendapat responden menggunakan skala likert. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Taman Wisata Alam Angke Kapuk merupakan tempat wisata alam yang terletak di Jakarta Utara. Tempat wisata ini 12 merupakan kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk kegiatan wisata alam dan berpusat pada pengembangan ekowisata yang memiliki wahana andalan yaitu menikmati keindahan hutan mangrove serta memberikan pengalaman pengunjung untuk menanam pohon bakau dengan tangan mereka sendiri. Tempat wisata ini dikelola oleh PT. Murindra Karya Lestari dibawah pimpinan Ibu Hj. Sri L Murniwati dan dibuka untuk umum pada tanggal 2009. Faktor – faktor internal yang terdiri dari faktor kekuatan berisi tentang keindahan alam yang ditawarkan tergolong bagus, fasilitas yang disediakan terbilang lengkap, lokasi tempat wisata yang strategis, dan harga tiket yang masih terjangkau. Dan untuk faktor kelemahan berisi tentang pelayanan tempat wisata yang masih kurang, promosi tentang tempat wisata yang masih kurang, denda untuk kamera yang memberatkan, kantin yang kurang menarik minat konsumen, dan wahana permainan yang masih kurang. Faktor – faktor eksternal yang terdiri dari faktor kekuatan berisi tentang trend wisata alam dikalangan masyarakat yang meningkat, jarangnya wisata alam di Jakarta, tersedianya akses yang baik menuju lokasi, dan wisata yang dapat dinikmati semua kalangan. Dan untuk faktor ancaman berisi tentang persaingan dengan wisata modern, kurangnya kesadaran pengunjung dalam menjaga lingkungan, keadaan alam dan cuaca yang mempengaruhi kunjungan wisata, dan kenaikan biaya kebutuhan hidup yang membuat minat berwisata terganggu. Hasil Strategi pengembangan yang dihasilkan berdasarkan hasil penelitian ini adalah menggunakan mendukung strategi agresif karena titik koordinat yang didapatkan dari hasil perhitungan tabel IFAS dan EFAS yang berada di kuadran I pada Matriks Grand Strategy. Strategi tersebut berarti Taman Wisata Alam Angke Kapuk harus mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan cara menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluan yang ada. Hal tersebut sesuai denga strategi SO (Strenght Opportunity). Hasil dari strategi SO tersebut adalah : Memamerkan keindahan alam dengan ditunjang oleh fasilitas yang dimiliki untuk menarik trend wisata alam yang meningkat sehingga menjadi wisata alam yang paling dikenal dan terbaik, menjalin kerja sama dengan instansi perhubungan untuk mendapatkan akses yang lebih eksklusif, menunjukkan dan memamerkan htm yang terjangkau untuk mendapatkan pengunjung dari semua kalangan. Saran yang diberikan oleh penulis adalah untuk peneliti atau mahasiswa adalah diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai aspek-aspek lain pada Taman Wisata Alam Angke Kapuk yang terkait dengan pengembangan tempat wisata yang dapat membantu pihak pengelola untuk menentukan strategi pengembangan yang harus digunakan. Untuk pemerintah adalah Diharapkan pemerintah dapat memberikan dukungan kepada pihak pengelola tempat wisata dalam hal promosi kepada masyarakat luas tentang adanya Taman Wisata Alam Angke Kapuk yang merupakan tempat wisata alam yang memiliki banyak nilai edukasi dan penambahan fasilitas berupa akses kendaraan yang lebih eksklusif menuju lokasi yang dapat membantu Taman Wisata Alam Angke Kapuk menjadi tempat wisata andalan di Jakarta maupun Indonesia yang tentunya akan berbanding lurus dengan kenaikan pendapatan daerah. Untuk pihak pengelola adalah Diharapkan untuk pihak pengelola dapat lebih mengenal kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berpengaruh terhadap Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Selain itu, pihak pengelola dapat membuat suatu kotak saran atau sarana untuk pengunjung menyampaikan opini mereka setelah merasakan wisata di Taman Wisata Alam Angke Kapuk dan menggunakan media sosial sebagai sarana promosi yang minim biaya namun berdampak besar untuk mendukung strategi pengembangan. Untuk saran yang terakhir adalah untuk menggunakan strategi agresif atau Strenght Opportunity dimana menggunakan seluruh kekuatan untuk mendapatkan peluang yang ada.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/161/051604630
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 22 Jun 2016 13:22
Last Modified: 20 Oct 2021 00:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134830
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI_RIFQI_NUR_AMALI_-_125080400111075.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI_RIFQI_NUR_AMALI_-_125080400111075.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item