Gunawan, Albert (2016) Analisa tingkat konsumsi ikan segar terhadap pembeli di pasar merjosari dan supermarket Giant Kelurahan Dinoyo, Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Produksi perikanan yang meningkat setiap tahunnya tidak diikuti dengan jumlah konsumsi masyarakat terhadap ikan, minat masyarakat Jawa timur dalam mengkonsumsi ikan masih dibawah standart FAO (Food and Agriculture Organization) yaitu sebesar 30kg per kapita per tahun sedangkan konsumsi masyarakat hanya 25 kg perkapita pertahun, pemilihan makanan merupakan pemilihan dari dua atau lebih alternatif untuk keputusan pembelian, banyak faktor yang dipertimbangkan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk seperti yang disampaikan oleh banyak ahli gizi bahwa pemilihan makanan tidak selalu didorong oleh pertimbangan nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut namun juga bisa dari beberapa faktor seperti pendapatan, harga ikan, harga subtitusi ikan, tingkat pendidikan, jumlah keluarga dan selera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pola konsumsi Ikan segar terhadap pembeli di pasar Merjosari dan supermarket Giant, untuk mengetahui Faktor Tingkat Pendapatan, Harga Ikan, Harga Subtitusi Ikan, Tingkat Pendidikan, Jumlah Keluarga dan Selera berpengaruh terhadap konsumsi ikan pada pembeli di pasar Merjosari dan supermarket Giant, untuk mengetahui Faktor yang dominan mempengaruhi konsumsi ikan pada pembeli di pasar Merjosari dan supermarket Giant. Teknik sampling pada penelitian yang dilakukan ini adalah menggunakan sampling insidental dan sampling purposive. insidental sampling adalah pemilihan responden berdasarkan karena responden berada ditempat saat riset sedang dilakukan, dan Besarnya sample yang akan diambil menggunakan metode Linear Time Function. Pola Konsumsi Ikan pada pembeli di pasar Merjosari dan supermarket Giant yaitu Frekuensi mengkonsumsi ikan segar adalah sebanyak seminggu dua kali, Jenis ikan segar yang dikonsumsi adalah ikan tawar yaitu ikan lele, cara pengolahan yang paling sering dilakukan adalah dengan digoreng, jenis makanan pengganti ikan yang sering dikonsumsi adalah telur. Hasil dari analisis regresi liniear berganda dapat dilihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel pendapatan, harga ikan, harga subtitusi ikan, tingkat pendidikan, jumlah keluarga dan selera terhadap jumlah konsumsi ikan. Persamaan diatas nilai konstanta a di pasar Merjosari sebesar 0,685 dapat diartikan jika tidak ada variabel-variabel seperti diatas maka tingkat konsumsi ikan di pasar Merjosari sebesar 0,685, Koefisien regresi tingkat pendapatan konsumen (TPdp) sebesar 0,257 menggambarkan bahwa tingkat pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat konsumsi ikan segar, koefisien regresi Persepsi harga ikan (PHI) sebesar -0,247 menggambarkan bahwa variabel Persepsi harga ikan memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat konsumsi ikan segar, artinya semakin tinggi harga ikan maka akan mengurangi jumlah konsumsi ikan, koefisien regresi Persepsi harga subtitusi ikan (PHSI) sebesar 0,297 menggambarkan bahwa variabel persepsi harga subtitusi ikan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat konsumsi ikan, artinya semakin tinggi harga subtitusi ikan maka akan meningkatkan jumlah iii konsumsi ikan segar, koefesisien regresi tingkat pendidikan (TPddk) sebesar 0,017 menggambarkan bahwa tingkat pedidikan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat konsumsi ikan segar, artinya semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan meningkatkan jumlah konsumsi ikan segar, koefisien regresi jumlah anggota keluarga (JAK) sebesar 0,055 menggambarkan bahwa jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh positif terhadap tingkat konsumsi ikan segar, artinya semakin banyak jumlah anggota keluarga maka akan meningkatkan jumlah konsumsi ikan segar, Koefisien regresi selera (Sr) sebesar 0,217 menggambarkan bahwa jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh positif terhadap tingkat konsumsi ikan segar, artinya semakin tinggi selera maka akan meningkatkan jumlah konsumsi ikan segar. pada Supermaket Giant memberikan gambaran bahwa Persamaan diatas nilai konstanta a di supermarket Giant sebesar -36,661 dapat diartikan jika tidak ada variabel-variabel seperti diatas maka tingkat konsumsi ikan di pasar Merjosari sebesar -36,661, Koefisien regresi tingkat pendapatan konsumen (TPdp) sebesar 2,320 menggambarkan bahwa tingkat pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat konsumsi ikan segar, koefisien regresi Persepsi harga ikan (PHI) sebesar -0,728 menggambarkan bahwa variabel Persepsi harga ikan memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat konsumsi ikan segar, artinya semakin tinggi harga ikan maka akan mengurangi jumlah konsumsi ikan, koefisien regresi Persepsi harga subtitusi ikan (PHSI) sebesar 0,879 menggambarkan bahwa variabel persepsi harga subtitusi ikan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat konsumsi ikan, artinya semakin tinggi harga subtitusi ikan maka akan meningkatkan jumlah konsumsi ikan segar, koefesisien regresi tingkat pendidikan (TPddk) sebesar -0,282 menggambarkan bahwa tingkat pedidikan memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat konsumsi ikan segar, artinya semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan mengurangi jumlah konsumsi ikan segar, koefisien regresi jumlah anggota keluarga (JAK) sebesar 4,222 menggambarkan bahwa jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh positif terhadap tingkat konsumsi ikan segar, artinya semakin banyak jumlah anggota keluarga maka akan meningkatkan jumlah konsumsi ikan segar, Koefisien regresi selera (Sr) sebesar 7,112 menggambarkan bahwa jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh positif terhadap tingkat konsumsi ikan segar, artinya semakin tinggi selera maka akan meningkatkan jumlah konsumsi ikan segar. Data menunjukkan bahwa pada pasar Merjosari nilai R2 sebesar 0,901 artinya 90,1% frekuensi konsumsi ikan ditentukan oleh pendapatan (X1), harga ikan (X2), harga subtitusi ikan (X3), tingkat pendidikan (X4), jumlah keluarga (X5), dan selera (X6). Sedangkan 9,9% ditentukan dengan faktor-faktor yang lain yang tidak diikutkan dalam model regresi namun juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi ikan. Pada supermarket Giant nilai R2 sebesar 0,675 artinya 67,5% frekuensi konsumsi ikan ditentukan oleh pendapatan (X1), harga ikan (X2), harga subtitusi ikan (X3), tingkat pendidikan (X4), jumlah keluarga (X5), dan selera (X6). Sedangkan 32,5% ditentukan dengan faktor-faktor yang lain yang tidak diikutkan dalam model regresi namun juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi ikan Hasil analisis uji F didapatkan pada pasar Merjosari nilai F hitung > F tabel sebesar 49,856>3,32 dan nilai sig 0,000<0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel pendapatan, harga ikan, harga subtitusi ikan, tingkat pendidikan, jumlah keluarga dan selera secara bersama (simultan) berpengaruh terhadap jumlah konsumsi ikan, sedangkan pada supermarket Giant nilai F hitung > F tabel sebesar 11,422>3,32 dan nilai sig 0,000<0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel pendapatan, harga ikan, harga subtitusi ikan, tingkat pendidikan, jumlah keluarga dan selera secara bersama (simultan) berpengaruh terhadap jumlah konsumsi ikan. Hasil analisis uji t didapatkan hasil faktor yang berpeengaruh terhadap jumlah konsumsi ikan di pasar Merjosari adalah tingkat pendidikan, persepsi harga ikan, persepsi harga subtitusi ikan, dan selera, sedangkan pada supermarket Giant adalah tingkat pendapatan, jumlah anggota keluarga, dan selera.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2016/112/051603736 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 19 Apr 2016 09:26 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 23:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134776 |
Preview |
Text
ISI_LAPORAN.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
SAMPUL_DEPAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |