Pengaruh Ekstrak Florotanin Sargassum Sp Terhadap Bifidobacterium Bifidum Dan Salmonella Typhi Pada Feses Tikus Diabetes Melitus

Pujianto, Andik (2016) Pengaruh Ekstrak Florotanin Sargassum Sp Terhadap Bifidobacterium Bifidum Dan Salmonella Typhi Pada Feses Tikus Diabetes Melitus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis pada pankreas yang tidak dapat memproduksi cukup insulin atau insulin tidak dapat diproduksi secara efektif oleh tubuh. Diabetes melitus dapat mempengaruhi jumlah mikroflora dalam usus. Polifenol diketahui dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri dalam usus. Polifenol dalam rumput laut coklat dikenal istilah florotanin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek pemberian ekstrak Sargassum sp terhadap kadar glukosa darah, pertumbuhan Bifidobacterium bifidum, pertumbuhan Salmonella typhi pada feses tikus diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan kerja yaitu pengambilan sampel Sargassum sp dari perairan Talango, Kabupaten Sumenep, Madura, pengeringan sampel, penghalusan, maserasi dengan metanol 1:3, pemekatan dengan rotary evaporator suhu 40°C, pengaliran N2 dan freeze drying. Ekstrak yang didapat dihitung persentase yield dan kadar florotanin ditentukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Kadar florotanin ekstrak ditentukan dengan spektrofotometer dengan menggunakan floroglusinol sebagai standar. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan pada tikus (Rattus norvegicus) dengan berat badan ± 200 g. Persiapan tikus coba diawali dengan aklimatisasi selama 7 hari. Tikus diabetes melitus didapat dengan menginduksi streptozotocin dosis 40 mg/kg BB dalam larutan penyangga sitrat pH 4,5. Tikus dengan kadar glukosa darah > 200 mg/dL pada hari ketujuh setelah penginduksian digunakan dalam penelitian. Perlakuan dalam uji ini meliputi normal, normal + gliklazid 30 mg/kg BB yang dilarutkan dalam minyak wijen, diabetes melitus, diabetes melitus + gliklazid 30 mg/kg BB yang dilarutkan dalam minyak wijen, diabetes melitus + ekstrak 200 mg/kg BB yang dilarutkan dalam minyak wijen, diabetes melitus + ekstrak 400 mg/kg BB yang dilarutkan dalam minyak wijen, dan diabetes melitus + ekstrak 600 mg/kg BB yang dilarutkan dalam minyak wijen. Pengamatan kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke-45. Pada hari ke-46 tikus coba dibedah untuk diambil feses pada bagian cecum untuk uji kadar florotanin yang terkandung dalam feses yang selanjutnya diukur persentase penyerapan florotanin dan total Bifidobacterium bifidum dan Salmonella typhi. Analisis data yang dilakukan untuk parameter yield ekstrak secara deskriptif sedangkan parameter kadar florotanin ekstrak kadar glukosa darah dan total Bifidobacterium bifidum dan Salmonella typhi dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dan uji lanjut Duncan 5%. Penentuan dosis terbaik dilakukan dengan metode DeGarmo. Hasil menunjukkan bahwa yield ekstrak Sargassum sp sebesar 0,31%. Kadar florotanin ekstrak Sargassum sp sebesar 0,67496 setara μg floroglusinol/mg ekstrak. Kadar florotanin yang terserap pada tikus coba perlakuan E (dosis 200 mg/kg BB) yaitu 98,84%, pada perlakuan F (dosis 400 mg/kg BB) sebesar 99,66%, dan pada vi perlakuan G (dosis 600 mg/kg BB) yaitu 99,75%. Hal ini menunjukkan bahwa penyerapan florotanin pada perlakuan F dan G tidak berbeda nyata. Hasil pengamatan kadar glukosa darah pada akhir masa penelitian menunjukkkan bahwa glukosa darah tikus normal lebih rendah dibandingkan tikus diabetes. P emberian dosis ekstrak Sargassum sp dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes. Pemberian dosis 200 mg/dL mampu menurunkan kadar glukosa darah hingga mencapai 416,6 mg/dL, dosis 400 mg/kg BB dapat menurunkan kadar glukosa darah hingga mencapai 391,8 mg/dL, dan 600 mg/kg BB dapat menurunkan kadar glukosa darah hingga mencapai 286 mg/dL. Hal ini menunjukkan florotanin ekstrak Sargassum sp belum dapat memberikan efek hipoglikemik karena mampu mengkelat enzim α glukosidase dan α amilase sehingga dapat menurunkan aktivitas enzim dalam memecah polisakarida menjadi glukosa sehingga kadar glukosa dalam darah tidak naik. Hasil uji jumlah Bifidobacterium bifidum pada tikus diabetes melitus sebesar 4,34 log CFU/g. Pemberian ekstrak Sargassum sp dapat meningkatkan jumlah Bifidobacterium bifidum. Pemberian dosis ekstrak 200 mg/kg BB dapat meningkatkan jumlah Bifidobacterium bifidum hingga 4,78 log CFU/g, pemberian dosis 400 mg/kg BB dapat meningkatkan jumlah Bifidobacterium bifidum hingga 4,88 CFU/g, dan pemberian dosis ekstrak 600 mg/kg BB dapat meningkatkan jumlah Bifidobacterium bifidum hingga 5,83 log CFU/g. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak Sargassum sp dapat meningkatkan jumlah Bifidobacterium bifidum namun belum dapat mengembalikan secara normal yaitu sebesar 8-10 log CFU/g. Hasil uji jumlah Salmonella typhi pada tikus diabetes melitus sebesar 4,34 log CFU/g. Pemberian ekstrak Sargassum sp dapat menurunkan jumlah Salmonella typhi. Pemberian dosis ekstrak 200 mg/kg BB dapat menurunkan jumlah Salmonella typhi hingga 2,70 log CFU/g, pemberian dosis 400 mg/kg BB dapat menurunkan jumlah Salmonella typhi hingga 2,66 CFU/g, dan pemberian dosis ekstrak 600 mg/kg BB dapat menurunkan jumlah Salmonella typhi hingga 2,25 log CFU/g. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak Sargassum sp dapat menurunkan jumlah Salmonella typhi namun belum dapat mengembalikan secara efektif untuk membunuh Salmonella typhi. Kesimpulan dari penelitian ini ekstrak florotanin Sargassum sp belum mampu menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan jumlah total Bifidobacterium bifidum, dan menurunkan jumlah total Salmonella typhi pada tikus diabetes melitus. Saran dari penelitian ini diharapkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh ekstrak metanol Sargassum sp terhadap daya hambat pertumbuhan Salmonella typhi dan pengaruh pertumbuhan Bifidobacterium bifidum ekstrak metanol Sargassum sp terhadap peningkatan jumlah pertumbuhan Bifidobacterium bifidum.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/1022/051700692
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 25 Jan 2017 10:49
Last Modified: 19 Oct 2021 22:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134752
[thumbnail of PKM-ANDIK_PUJIANTO-125080300111024-THP.pdf]
Preview
Text
PKM-ANDIK_PUJIANTO-125080300111024-THP.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of ARTIKEL-ANDIK_PUJIANTO-125080300111024-THP.pdf]
Preview
Text
ARTIKEL-ANDIK_PUJIANTO-125080300111024-THP.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI-ANDIK_PUJIANTO-125080300111024-THP.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI-ANDIK_PUJIANTO-125080300111024-THP.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item