Marsal, Yosev (2015) Bioremediasi Logam Berat Tembaga (Cu) Dengan Pemanfaatan Tanaman Air Genjer (Limnocharis flava) Kangkung (Ipomoea aquatica) Dan Selada Air (Nasturtium officinale). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu permasalahan terpenting yang ada pada saat ini adalah pencemaran lingkungan perairan. Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan ini adalah adanya logam berat diperairan. Oleh sebab itu perlu diadakannya upaya penurunan kadar logam berat diperairan. Salah satunya dengan cara bioremediasi dengan menggunakan tanaman air. Namun untuk memaksimalkan penggunaannya maka dilakukanlah penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan efektifitas penurunan logam berat Cu oleh tanaman air genjer, kangkung, dan selada air. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015 di Laboratorium Reproduksi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dengan 3 jenis tanaman air yaitu genjer (Limnocharis flava), kangkung (Ipomoea aquatica), dan selada air (Nasturtium officinale). Sedangkan pada faktor kedua menggunakan tingkat kerapatan yaitu sebanyak 0 tanaman, 5 tanaman, dan 10 tanaman. Kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan RAL Faktorial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perbedaan penurunan kadar logam berat Cu dengan menggunakan tanaman air genjer (Limnocharis flava) kangkung (Ipomoea aquatica) dan selada air (Nasturtium officinale). Penurunan kadar logam berat terbesar terjadi pada tanaman air genjer dengan rata-rata prosentase penurunan sebesar 54,16%, kemudian kangkung dengan prosentase sebesar 45,21%, dan sedangkan penurunan logam berat terendah terjadi pada tanaman air selada air dengan prosentase rata-rata penurunan sebesar 35,76%. Untuk jumlah penyerapan kandungan logam berat yang terjadi pada tanaman diperoleh hasil rata-ratanya untuk genjer sebesar 1,62 mg/l , untuk kangkung sebesar 1,35 mg/l, dan untuk selada air sebesar 1,162 mg/l. Hal ini terjadi dikarenakan perbedaan faktor fisik dan fisiologis pada setiap tanaman sehingga penyerapan logam berat pada setiap tanaman memiliki nilai yang berbeda-beda. Sedangkan untuk hasil analisa parameter kualitas air pada semua aquarium berkisar antara : Suhu 23,5 – 24 ,75oC, pH 6,93 – 7,54, oksigen terlarut 4,12 – 6,93 mg/l, karbondioksida 2,01 – 2,68 mg/l, nitrat 1,198 – 2,656 mg/l dan fosfat 0,202 – 0,262 mg/l. Saran dalam penelitian ini perlu juga diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa lama masing-masing tanaman air ini dapat menyerap logam berat sampai batas maksimum. Sehingga tanaman tidak mati karena terlalu lama di dalam perairan yang terkena cemaran logam berat Cu.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/667/051600337 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 18 Feb 2016 10:31 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 14:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134551 |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI_YOSEV_MARSAL.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |