Robbana, Muhammad Noor (2015) Pendugaan Kondisi Aliran Sungai Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur Berdasarkan Komunitas Alga Bentik (epilithic). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sungai Brantas adalah sungai terpanjang di Jawa Timur dengan panjang kurang lebih 320 km. Mempunyai mata air di lereng Gunung Arjuno dan bermuara di Selat Madura. Fungsi utama Sungai Brantas adalah sebagai sumber air permukaan dan selama ini digunakan untuk keperluan pertanian, industri dan tempat pembuangan. Aktivitas penduduk di sekitar daerah Sungai Brantas yang dalam penelitian ini terletak di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu diduga akan menyebabkan perubahan fisika dan kimia perairan Sungai Brantas yang akan mempengaruhi komunitas alga bentik (epilithic) yang berperan sebagai indikator perairan. Pengukuran tidak hanya dilakukan secara fisika dan kimia, tetapi juga secara biologis yaitu dengan alga bentik yang dalam penelitian ini menggunakan alga bentik yang menempel pada batuan (epilithic). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air (fisika dan kimia), mengetahui komposisi dan kepadatan alga bentik (epilithic) yang ditemukan, dan mengetahui kondisi Sungai Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu berdasarkan indeks diversitas alga bentik (epilithic). Kegunaan penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai sumber informasi keilmuan perairan dan sebagai bahan tambahan materi perkuliahan khususnya tentang alga bentik (epilithic) bagi mahasiswa. Digunakan sebagai informasi dan rujukan dalam menentukan kebijakan terkait dengan kelestarian lingkungan serta perencanaan pengelolaan sumber daya perairan secara terpadu dalam hal program pengendalian aktivitas manusia di daerah Sungai Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yakni mengamati keadaan-keadaan yang ada di Sungai Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dan sekitarnya, seperti keadaan sungai, vegetasi, kegiatan manusia di sekitar sungai dan tata guna lahan. Parameter yang diukur terdiri dari arus, suhu, kecerahan, pH, nitrat, dan ortofosfat. Sampel alga bentik diambil dua kali ulangan (duplo) pada substrat batu yang terdapat pada tiga titik di setiap area koordinat stasiunnya yaitu di tengah, kanan dan kiri aliran sungai. Sampel alga bentik (epilithic) tersebut kemudian diidentifikasi dan dianalisis kepadatan serta kepadatan relatifnya (KR). Analisis dilanjutkan dengan menggunakan indeks diversitas menurut Shannon-Weaver. Data parameter kualitas air yang diperoleh yaitu parameter fisika didapatkan bahwa kecepatan arus berkisar 11–132 cm/detik, suhu berkisar 15– 20 oC, kecerahan rata-rata 3,75–36,5 cm. Parameter kimia didapatkan pH berkisar 6–7, nitrat berkisar 0,574–20,512 mg/l dan ortofosfat berkisar 0,038– 1,605 mg/l. Jenis alga bentik (epilithic) di Sungai Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ditemukan sebanyak 3 divisi, yaitu Chlorophyta, Chrysophyta dan Chyanophyta yang terdiri atas 21 genus. Jenis yang banyak ditemukan berasal dari divisi Chrysophyta. Genus dari divisi Chlorophyta yang ditemukan adalah Ulothrix, Hyalotheca, Ankistrodesmus, Scenedesmus, Spirogyra, dan Rhizoclonium. Genus dari divisi Chrysophyta yang ditemukan adalah Gyrosigma, Nitzschia, Synedra, Navicula, Denticula, Caloneis, Cymbella, Gomphonema, Achnanthes, Brebissonia, dan Cocconeis. Genus dari divisi Cyanophyta yang ditemukan adalah Merismopedia, Chroococcus, Oscillatoria, dan Eucapsis. Hasil perhitungan kepadatan alga bentik (epilithic) di Sungai Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, adalah 381798–762201 ind/mm2. Nilai indeks diversitas alga bentik (epilithic) di Sungai Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, adalah 1,026–3,053. Indeks diversitas alga bentik (epilithic) tergolong sedang dengan kriteria 1 < H’ < 3 meskipun nilai tertinggi adalah 3,053. Nilai indeks diversitas 3,053 hanya didapatkan satu kali dalam satu bulan, sedangkan nilai indeks diversitas yang paling banyak didapat selama satu bulan adalah 1–2. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai 3,053 tersebut tidak bisa dijadikan landasan kriteria bahwa perairan mempunyai indeks diversitas yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini hendaknya masyarakat tetap menjaga kebersihan dan kelestarian sungai dan sekitarnya dengan tidak membuang sampah di sungai, tidak menggunakan pupuk anorganik serta tidak melakukan penambangan pasir dan batu secara berlebihan yaitu penambangan yang dilakukan secara liar dan tanpa perhitungan apakah daerah tersebut layak untuk dilakukan penambangan. Pemerintah Kota Batu juga hendaknya menyeleksi daerah-daerah yang diijinkan untuk dilakukan penambangan pasir dan batu, dan kemudian melokalisir lokasi penambangan tersebut agar tidak merusak ekosistem sungai serta diharapkan lebih tegas menindak pelaku pengrusakan lingkungan sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung pasal 15 yang berbunyi “Perlindungan terhadap sempadan sungai dilakukan untuk melindungi sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran sunga
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/625/0051600295 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 579 Natural history of microorganisms, fungi, algae > 579.8 Algae / Algae culture / Microalgae--Cultures and culture media |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Indah Nurul Afifah |
Date Deposited: | 10 Feb 2016 15:38 |
Last Modified: | 11 Nov 2021 03:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134505 |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |