Ekspresi HSP70 Pada Organ Mystus nigriceps (ikan keting) Di Muara Sungai Mas, Wonokromo dan Porong, Jawa Timur

O, RizaHefriangga (2015) Ekspresi HSP70 Pada Organ Mystus nigriceps (ikan keting) Di Muara Sungai Mas, Wonokromo dan Porong, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Muara sungai merupakan tempat terakumulasinya limbah dengan bahan organik dan anorganik yang berasal dari aktivitas manusia. Provinsi Jawa Timur memiliki beberapa muara diantaranya muara Sungai Mas, muara Sungai Wonokromo, muara Sungai Porong yang berasal dari aliran Sungai Brantas. Perbedaan pengaruh dari setiap aliran sungai akan mempunyai efek yang berbeda pula terhadap organisme yang hidup di masing-masing muara. Heat Shock Protein (HSP) dapat digunakan untuk memonitor keadaan lingkungan dari segi bioassay yang dapat dilihat dari organisme seperti ikan keting yang hidup di muara. HSP70 sangat bermanfaat jika digunakan sebagai penanda stres pada ikan (Iwama et al., 1999). Penelitian ini bertujuan mengetahui ekspresi HSP70 ikan keting (Mystus nigriceps) sebagai indikator pencemaran yang dapat diduga berasal dari limbah rumah tangga dan limbah pabrik, aktivitas pertanian dll yang dapat mengalir dari sungai-sungai sampai menuju muara Sungai Mas, muara Sungai Wonokromo dan muara Sungai Porong, untuk mengetahui tingkat ekspresi HSP70, mengetahui organ yang paling tinggi terekspresi HSP70 serta hubungan ikan dengan faktor abiotiknya kualitas air sehingga mempengaruhi terekspresinya HSP70. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif menggunakan teknis IHK (immunohistokimia) pengikatan antigen-antibodi spesifik kemudian metode secara kualitatif dengan software online ImmunoRatio (IR) adalah untuk menganlisis citra digital hasil pewarnaan IHK (Ramadhani et al., 2012), selanjutnya software offline imageJ dan faktor pendukung kualitas air dengan analisis regresi korelasi dan analisis data dengan uji BNT. Analisis immunohistokimia dilakukan di laboratorium Bioteknologi Perairan, dan analisis kualitas air dilakukan di laboratorium Ilmu-ilmu Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Hasil yang didapatkan dari penelitan ini, jika dilihat dari persentase ImmunoRatio di muara Sungai Mas rata-rata persentase organ insang sebesar 46,53 %, organ jantung 43,53 %, organ hati sebesar 62,7 % dan organ ginjal sebesar 41,67 %, selanjutnya muara Sungai Wonorkomo rata-rata persentase organ insang sebesar 37,07 %, organ jantung sebesar 30,97 % dan organ ginjal sebesar 33,57 %, kemudian muara Sungai Porong rata-rata persentase organ insang sebesar 28 %, organ janutng sebesar 54,7 %, organ hati sebesar 81,5 % dan organ ginjal sebesar 80,87 %. Data ini juga didukung oleh hasil dari software imageJ yang menunjukkan organ jantung di muara Sungai Porong positif kuat, organ hati positif, dan organ ginjal positif kuat terekspresi HSP70 kemudian untuk organ insang di muara Sungai Mas juga positif terekspresi HSP70. Pengaruh kualitas air terhadap organ ikan keting yang paling berpengaruh yaitu suhu berpegaruh terhadap organ insang dengan nilai r= 0,379 (korelasi rendah), DO sangat berpengaruh terhadap organ hati dengan nilai r= 0,856 (korelasi sangat kuat), salinitas sangat berpengaruh terhadap organ insang dengan nilai r= 0,855 (korelasi kuat), BOD sangat berpengaruh terhadap organ insang dengan nilai r= 0,472 (korelasi cukup), COD sangat berpengaruh terhadap organ insang dengan nilai r= 0,825(korelasi sangat kuat), TOM sangat berpengaruh terhadap organ hati dengan nilai r= 0,815 (korelasi sangat kuat) dan TSS sangat berpengaruh tehadap organ insang dengan nilai r= 0,589 (korelasi cukup). Sedangkan untuk kualitas air yang sangat berpengaruh adalah DO dan TOM, keadaan ini dapat disebabkan karena saat keadaan TOM tinggi akan mempengaruhi insang sebagai alat pernafasan pada ikan selain itu kebutuhan DO akan meningkat, sehingga menyebabkan nilai DO turun. Akibatnya, jika kebutuhan oksigen tidak terpenuhi maka tubuh ikan akan berusaha menyeimbangkan proses metabolisme dalam tubuhnya yaitu dengan membentuk gen HSP70 dalam sel. Fungsi dari HSP70 sendiri sebagai penyeimbang sel saat keadaan internal atau eksternal tubuh ikan tidak stabil atau mengalami stres seperti masuknya logam berat dalam tubuh ikan. Adanya respon stres yang diterima oleh sel, maka secara langsung sel akan membentuk gen HSP70, namun jika sinyal stres ini datang terus menerus maka HSP70 juga akan terus diproduksi sehingga dampaknya dapat berupa kerusakan sel seperti hiperplasia, fusi, edema, pembengkakan sel dan nekrosis. Kesimpulan dari penelitian ini organ ikan keting dari muara Sungai Porong paling banyak menunjukkan ekspresi HSP70, hal ini dapat dilihat dari organ jantung yang paling tinggi terekspresi HSP70 sebesar 54,7 %, organ hati sebesar 81,5 % dan organ ginjal sebesar 80,87 %. Sedangkan untuk organ insang yang paling tinggi terekspresi adalah insang ikan keting di muara Sungai Mas sebesar 46,54 %, secara keseluruhan dari hasil penelitian tingkatan ekspresi HSP70 pada organ paling tinggi dimulai dari organ hati, insang, ginjal, jantung dan dimulai dari muara Sungai Porong, muara Sungai Mas, muara Sungai Wonokromo. Saran yang dibutuhkan untuk masing-masing muara adalah diharapkan kesadaran dan tindakan nyata dari tiap pribadi agar lebih menjaga lingkungan misalkan contoh kecilnya dengan tidak membuang sampah ke sungai, ataupun tidak menebangi pohon mangrove serta untuk pabrik-pabrik yang dilewati oleh aliran sungai sampai menuju muara dibutuhkan tindakan nyata agar saling menjaga lingkungan misalkan dengan cara pengolahan limbah yang baik serta pembuangan limbah dengan baik sesuai PP RI No. 82 thn 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, sehingga diharapkan dapat meminimalisir dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh segala aktivitas manusia di daratan dan respon stres yang akan muncul pada organisme perairan ataupun manusia dapat juga diminimalisir. Dibutuhkan juga kesadaran dari semua stakeholder untuk lebih mencintai dan menjaga keberlangsungan air sungai.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/624/051600294
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 11 Feb 2016 09:07
Last Modified: 20 Oct 2021 13:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134504
[thumbnail of 0._COVER_DEPAN.pdf]
Preview
Text
0._COVER_DEPAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 2._Isi.pdf]
Preview
Text
2._Isi.pdf

Download (8MB) | Preview
[thumbnail of 1._COVER_KE_2.pdf]
Preview
Text
1._COVER_KE_2.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item