Mas`ud, Mohammad (2015) Pengaruh Pemberian Konsentrasi Minyak Zaitun yang Berbeda Terhadap Tingkat Keberhasilan Aktivasi Oosit Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Partenogenesis merupakan salah satu proses reproduksi aseksual dimana telur dari induk betina menjadi embrio yang berkembang tanpa adanya peranan sperma dari induk jantan (Tobing, 2007). Salah satu bahan yang dapat digunakan dalam pengaktivasian oosit ikan adalah minyak zaitun karena kandungannya hampir sama dengan kandungan yang dimiliki oleh sel sperma. Setiap 100 gram zaitun mengandung zat-zat sebagai berikut: 90 gr protein, 61 mg kalsium, 22 mg magnesium, 17 mg fosfor, 1 mg besi, 0,22 mg tembaga, 36 mg klorin, 4,4 gram serat, 180 μg beta karotin, 3-30 mg vitamin K (Savitri, 2011). Salah satu kandungan yang diduga dapat mengaktivasi sel telur ikan lele yaitu sejumlah kecil mineral (besi, magnesium, dan kalsium). Dimana pelepasan ion kalsium kedalam ooplasma penting untuk mengaktivasi reaksi sistematik pada oosit yang bermuara pada penerusan pembelahan meiosis (Sun et.al., 1992) dan peningkatan ion kalsium di dalam ooplasma merupakan tanda bahwa oosit telah teraktivasi (Susko-Parrish et al., 1994). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi minyak zaitun yang berbeda terhadap tingkat keberhasilan aktivasi oosit ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, pada bulan Mei sampai Juni 2015 dengan metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu dengan menggunakan konsentrasi 5% (perlakuan A), 10% (perlakuan B), 15% (perlakuan C), dan 20% (perlakuan D). Parameter utama dalam penelitian ini adalah melihat atau menghitung tingkat keberhasilan aktivasi sel telur dan perkembangan sel telur yang dihasilkan dari berbagai konsentrasi yang digunakan. Parameter penunjang dalam penelitian ini adalah kualitas air (suhu, oksigen terlarut, dan pH). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai rata-rata persentase aktivasi sel telur ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) pada perlakuan A sebesar 98,51%, perlakuan B sebesar 98,88%, perlakuan C sebesar 99,34%, dan pada perlakuan D sebesar 98,92%. Hasil perhitungan sidik ragam diperoleh F hitung lebih besar dari F 5% dan 1%, ini membuktikan bahwa perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang sangat nyata. Sedangkan hasil perhitungan uji beda nyata terkecil (BNT) diperoleh perlakuan yang terbaik pada perlakuan C yaitu dengan pemberian konsentrasi pada minyak zaitun sebesar 15% dan kejutan suhu 40oC selama 4 menit. Berdasarkan analisis polynomial orthogonal diperoleh grafik hubungan antara pengaruh pemberian konsentrasi minyak zaitun yang berbeda terhadap aktivasi oosit ikan lele dalam persamaan y = 100,01 – 0,168x – 0,008x2 dengan R2 = 0,7973 dapat disimpulkan bahwa antara perlakuan dengan parameter uji memberikan pengaruh yang sangat nyata. Perkembangan telur ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) berlangsung selama kurang lebih 12 jam pada suhu 28ºC setelah teraktivasi dan diperoleh hasil dengan perkembangan embrio sampai pada fase gastrula. Sedangkan pengamatan data kualitas air diperoleh nilai rata-rata suhu sebesar 280C, pH berkisar 6,31-7,03 dan oksigen terlarut berkisar 7,41-9,39.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/547/051505855 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 31 Aug 2015 09:44 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 09:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134420 |
Preview |
Text
Laporan_Skripsi_Mohammad_Mas'ud.pdf Download (7MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |