Aktivitas Usaha Penangkapan Ikan Berdasarkan Perubahan Iklim Dan Cuaca Di Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur

Putra, AlitNur (2015) Aktivitas Usaha Penangkapan Ikan Berdasarkan Perubahan Iklim Dan Cuaca Di Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sebagian besar kegiatan perikanan di Desa Glondonggede dilakukan oleh perikanan skala kecil dimana aktivitas penangkapan dilakukan dengan tekhnologi penangkapan yang sederhana yaitu dengan menggunakan kapal 5GT. Keterbatasan nelayan dalam armada penangkapan mengakibatkan kegiatan penangkapan hanya bisa dilakukan setengah hari saja dan hanya sampai siang hari. Akan tetapi seiring semakin susah nelayan memprediksi musim penangkapan mengakibatkan penurunan hasil tangkapan atau bahkan merugi. Penelitian ini dilaksanakan selama 14 hari mulai pada tanggal 06 Februari – 20 Februari 2014 di TPI Glondonggede. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Dan sampel yang dijadikan key informan sebanyak 5 pihak TPI, dan 10 nelayan payang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini ialah nelayan merupakan kelompok sosial yang selama ini terpinggirkan, baik secara sosial, ekonomi maupun politik. Nelayan di Indonesia masih belum berdaya secara ekonomi dan politik. Organisasi ekonomi nelayan belum solid, nelayan masih terikat pada ikatan tradisional dengan para tengkulak, dan belum ada institusi yang bisa menjamin kehidupan nelayan selain insitusi patron klien tersebut yaitu tengkulak dan nelayan Desa Glondonggede. Menurut Undang – undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan dalam BAB 1 pasal 1, Nelayan kecil adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kehidupan sehari – hari yang menggunakan kapal perikanan berukuran paling besar 5 (lima) Gross Ton (GT). Pola penangkapan ikan yang dilakukan nelayan payang di Desa Glondonggede masih dilakukan secara tradisional. Jika dilihat dari armada kapal, alat tangkap, karakteristik nelayan, orientasi pasar, Penjualan hasil tangkapan ikan dilakukan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Desa Glondonggede, penjualan dilakukan setiap siang saat nelayan selesai melaut dan mendaratkan ikan di TPI. hasil tangkapan tersebut tidak dilelang di TPI melainkan langsung dijual oleh istri – istri nelayan langsung ataupun oleh bakul dari desa Glondonggede dan ada juga yang dijual ke tengkulak tempat nelayan meminjam modal. Persepsi nelayan di Desa Glondonggede tentang perubahan iklim yang terjadi merupakan persepsi terhadap perubahan iklim yang tinggi dimana nelayan sudah mempersepsikan perubahan ekologis pesisir laut Desa Glondonggede serta perubahan – perubahan yang terjadi mempengaruhi kegiatan penangkapan ikan dan hasil tangkapan ikan yaitu dengan cara nelayan pergi ke wilyah pesisir pantai untuk memprediksi cuaca pada keesokan harinya, bagaimana cuaca baik atau tidak bisa untuk pergi ke laut. Keuntungan usaha penangkapan ikan dengan payang ditentukan dari besarnya nilai input dan output, komponen input yang terdapat pada usaha penangkapan ikan dengan payang meliputi pembelian BBM, pelumas, dll. Sedangkan output adalah semua hasil tangkapan yang diperoleh dan didapatkan penerimaan sebesar Rp. 2.040.000, keuntungan sebesar Rp. 1.543.894, rentabilitas sebesar 353%, Dan sistem bagi hasil yang diterapkan pada usaha ini adalah 50% untuk juragan dan 50% untuk ABK. Faktor cuaca dalam operasi penangkapan ikan sangat sangat berpengaruh dalam pendapatan nelayan di Desa Glondonggede diamana nelayan tidak dapat melakukan operasi penangkapan ikan saat cuaca tidak mendung saat angin sangat besar yang menyebabkan ombak dilaut juga ikut besar atau pada saat musim ikan tergolong sepi. Berdasarkan kondisi tersebut, para nelayan di Desa Glondonggede untuk melakukan adaptasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari hari. Beberapa adaptasi nelayan di Desa Glondonggede untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dari beberapa adaptasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 adaptasi pokok yang pertama menghentikan kegiatan penangkapan ikan selama cuaca tidak mendung untuk melaut, dan yang kedua mengurangi biaya – biaya produksi dalam penangkapan ikan nelayan payang. Pola adaptasi pertama yaitu dimana nelayan menghentikan kegiatan penangkapan ikan terdiri dari dua jenis adaptasi yaitu beralih profesi atau menganggur. Dan untuk pola adaptasi kedua terdiri dari tiga jenis adaptasi yaitu mengganti alat tangkap, mengurangai jumlah ABK dan mengurangi jumlah melaut. Penggunaan alat tangkap minitrawl yang dilarang oleh peraturan menteri kelautan dan perikanan dan dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang akan berpengaruh terhadap kehidupan di laut, maka dari itu lebih baik nelayan beralih ke alat tangkap yang mengedepankan konservasi laut dan tidak menyebabkan rusaknya terumbu karang, yaitu dengan mengganti alat tangkap dengan alat tangkap jaring yang tidak diilarang dan merupakan alat tangkap yang baik dimana penangkapan tidak sampai didasar laut hanya menangkap ikan pelagis

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/542/051505850
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 31 Aug 2015 09:18
Last Modified: 20 Oct 2021 08:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134415
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI_alit.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI_alit.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item