Pengaruh C:N Rasio pada Pertumbuhan Bioflok selama Pemeliharaan Benih Ikan Patin Siam (Pangasius Hypophthalmus)”.

Hidayatulloh, IifSyarif (2015) Pengaruh C:N Rasio pada Pertumbuhan Bioflok selama Pemeliharaan Benih Ikan Patin Siam (Pangasius Hypophthalmus)”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha budidaya biota perikanan merupakan salah satu kegiatan yang paling berpengaruh terhadap ketahanan pangan dunia. Salah satu komoditas perikanan unggulan yang berpotensi untuk dibudidayakan adalah ikan patin. Jenis ikan patin yang paling populer dibudidayakan di Indonesia adalah Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus). Budidaya secara intensif adalah salah satu cara untuk pemenuhan permintan pasar. Teknologi bioflok merupakan salah satu alternatif baru dalam budidaya intensif.Pada sistem bioflok, peningkatan C:N rasio di dalam perairan budidaya harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi pertumbuhan bioflok. Apabila C:N rasio jauh melebihi kisaran optimal, akan mengakibatkan tingginya pertumbuhan bioflok yang akan menyebabkan tingginya aktivitas respirasi mikroba, meningkatkan kekeruhan serta laju akumulasi bahan organik yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur volume dan komposisi bioflok dengan C:N rasio berbeda selama pemeliharaan benih Ikan Patin Siam. Penelitian ini dilaksanakan pada November – Desember 2014 di Laboratorium Reproduksi ikan, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan serta Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan model perlakuan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan meliputi kontrol, C:N rasio 10, C:N rasio 15 dan C:N rasio 20. Perlakuan penelitian meliputi pemeliharaan benih Ikan Patin Siam. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari sebanyak 5 % dari bobot tubuh. Pengukuran biomassa flok, luasan flok, kepadatan dan identifikasi bakteri, kepadatan dan identifikasi jamur, kepadatan dan identifikasi plankton serta sampling bobot dan panjang ikan dilakukan pada minggu ke- 0, 1, 2, 3 dan 4. Pengukuran nilai amoniak, nitrit,nitrat, dan alkalinitas dilakukan pada minggu ke- 0, 2 dan 4. Pengambilan data kualitas air pH (derajat keasaman), suhu dan DO (oksigen terlarut) dilakukan setiap hari dan perhitungan nilai Specific Growth Rate (SGR) dan Survival Rate (SR) dilakukan pada akhir pemeliharaan. Berdasarkan hasil yang didapatkan selama pemeliharaan, Perbedaan C:N rasio memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bioflok meliputi volume flok, biomassa flok, pertumbuhan bakteri, pertumbuhan jamur dan pertumbuhan plankton serta memberikan pengaruh pula terhadap nilai SR dan SGR. Pada pengamatan tersebut C:N rasio 10 memberikan hasil terbaik, diikuti oleh C:N rasio 15 serta C:N rasio 20. Pada diameter flok, serta identifikasi bakteri, jamur dan plankton, perbedaan C:N rasio tidak menunjukkan adanya perbedaan. Hal ini dikarenakan sumber karbon yang digunakan berasal dari satu jenis tepung yaitu terigu. Dapat dikatakan bahwa jenis sumber karbon dapat mempengaruhi keragaman mikroorganisme pembentuk flok.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/514/051505822
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 27 Aug 2015 15:31
Last Modified: 20 Oct 2021 07:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134384
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI_IIF_SYARIF_HIDAYATULLOH__125080509111015_.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI_IIF_SYARIF_HIDAYATULLOH__125080509111015_.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item