Kajian Sumberdaya Ekosistem Mangrove untuk Pengelolaan Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah

Azizah, Annisaul (2015) Kajian Sumberdaya Ekosistem Mangrove untuk Pengelolaan Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang mempunyai potensi sumberdaya alam berupa kawasan mangrove dengan luas ± 60 ha, dalam pengelolaan ekosistem mangrove ini ada kelompok tani mangrove dari Desa Pasar Banggi yang berperan aktif untuk melakukan konservasi yaitu kelompok tani mangrove Sidodadi Maju dan Kartini. Setiap harinya masyarakat melakukan berbagai aktivitas di kawasan mangrove ini diantaranya mencari ikan, kepiting, kerang dan juga tiram. Kawasan mangrove Desa Pasar Banggi ini juga merupakan sumberdaya alam yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kunjungan wisata dengan konsep ekowisata, agar pemanfaatan dapat dilakukan secara optimal dan berkelanjutan maka diperlukan perencanaan yang tepat dan pengelolaan yang terarah. Konsep ekowisata ini merupakan salah satu alternatif dalam pengelolaan kawasan wisata mangrove karena tetap memperhatikan keadaan lingkungan dan daya dukungnya serta keterlibatan masyarakat yang ada disekitar kawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan di kawasan mangrove Desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah, pada 14 Maret sampai 15 Mei 2015, menggunakan metode survei dengan melakukan observasi lapang (pengukuran vegetasi mangrove, parameter fisika dan kimia lingkungan), wawancara (pengelola, instansi terkait, masyarakat dan pengunjung) serta dokumentasi sebagai bukti. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis potensi ekosistem mangrove, analisis kesesuaian ekologis, analisis daya dukung dan analisis SWOT. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui dan mengkaji sumberdaya ekosistem mangrove, presepsi masyarakat dan pengunjung serta keterkaitan instansi Pemerintah Kabupaten Rembang dalam pengelolaan ekowisata hutan mangrove Pasar Banggi Rembang. Kawasan mangrove Desa Pasar Banggi didominasi oleh 5 jenis mangrove yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata, Avicennia marina dan Sonneratia alba. Adapun biota yang ditemukan di kawasan tersebut yitu ikan gelodok, kepiting bakau, tiram, kerang, burung pekok dan reptil. Untuk kerapatan mangrove yang ada adalah 2420 – 2500 ind/ha untuk tingkat pohon, 320 – 3520 ind/ha untuk tingkat pancang atau anakan dan 14000 – 42000 ind/ha untuk tingkat semai. Sedangkan untuk ketebalannya berkisar antara 40 – 160 meter.Secara umum, nilai kerapatan yang paling besar nilainya untuk tingkat pohon, anakan dan semai adalah jenis Rhizophora spp..Untuk parameter fisika dan kimia lingkungannya masih dalam kategori normal, dimana untuk rata – rata pengukuran di waktu pagi (pukul 07.00 WIB) kisaran suhunya sebesar 27 – 34,8 0C, pH sebesar 7,58 – 8,52, Salinitas 30 – 36 0/00, sedangkan untuk rata – rata pengukuran di waktu sore (pukul 15.00 WIB) kisaran suhunya sebesar 25,4 – 32,7 0C, pH sebesar 7,46 – 8,20, Salinitas 29 – 35 0/00. Kawasan mangrove Desa Pasar Banggi memiliki tekstur tanah lempung berpasir, lempung liat berpasir dan lempung berliat dengan pasang surut 0,5 – 3 meter. Indeks kesesuaian ekosistem mangrove pada kawasan wisata atau pada stasiun 2termasuk kedalam kategori sesuai bersyarat (SB) dan vii didapatkan usulan pada 3 track boardwalk yang ada untuk nilai daya dukungnya yaitu 100 orang/hari dan dari analisis SWOT yang dilakukan maka diperoleh prioritas alternatif strategi untuk pengelolaan ekowisata hutan mangrove Pasar Banggi yaitu pertama, meningkatkan promosi ekowisata mangrove dengan berbagai media agar banyak wisatawan yang lebih tertarik untuk datang ke tempat ini karena banyaknya persaingan wisata bahari yang ada di Kabupaten Rembang. Kedua mendirikan alternatif usaha di kawasan ekowisata mangrove ini dengan melihat potensi jalan lintas utara (JLU), bebas penarikan biaya tiket masuk serta tren wisata bahari yang ada saat ini untuk menambah penghasilan masyarakat sekitar serta yang ketiga yaitu melakukan pengelolaan ekowisata dengan menambah sarana, prasarana dan atraksi dengan tetap memperhatikan keadaan lingkungan dan daya dukungnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/509/051505817
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 27 Aug 2015 14:33
Last Modified: 20 Oct 2021 07:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134378
[thumbnail of SKRIPSI_ANNISAUL_AZIZAH_115080101111042.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_ANNISAUL_AZIZAH_115080101111042.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item