Study Kelayakan Bisnis Lele Crispy Pada Unit Bisnis “ Fish Boster Centre” Desa Gemurung, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo

Nurnaningsih, EmaSri (2015) Study Kelayakan Bisnis Lele Crispy Pada Unit Bisnis “ Fish Boster Centre” Desa Gemurung, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tingkat konsumsi ikan yang semakin meningkat merupakan suatu peluang bagus untuk mengembangkan sektor perikanan. Salah satu sub sektor perikanan yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan adalah ikan lele. Hasil produksi budidaya lele di Kabupaten Sidoarjo sebagian besar masih dipasarkan dalam bentuk segar, sehingga nilai tambah yang didapat kecil karena kegiatan yang dilakukan hanya berakhir pada aktifitas budidaya (on farm agribusiness). Upaya peningkatan nilai tambah produk perikanan khususnya lele, dapat dilakukan dengan cara melakukan aktivitas hilir atau biasa disebut dengan off farm agribusiness, berupa agroindustri Salah satu caranya adalah dengan diversifikasi produk, diversifikasi. Salah satu diversifikasi produk yaitu lele crispy. . Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui aspek teknis, aspek manajemen, aspek pemasaran dari usaha lele crispy 2) menganalisis aspek finansiil, 3) menganalisis tingkat sensitivitas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah study kasus dan objek penelitian ini yaitu unit bisnis lele crispy “Fish Boster Centre” dengan menentukan responden yang dipilih adalah pemilik usaha, tenaga kerja. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif yang meliputi aspek teknis, aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek finansiil (oprasional dan perencanaan strategis usaha) serta analisis sensitivitas. Berdasarkan hasil aspek teknis cukup layak karena saran prasarana usaha telah terpenuhi dengan baik, faktor produksi usaha lele crispy adalah air yang bersumber dari PDAM yang digunakan untuk mencuci peralatan produksi dan pencucianikan lele setelah proses penyiangan, bahan baku utama lele crispy adalah ikan lele yang di budidayakan dengan sistem boster, bahan tambahan berupa tepung-tepungan dan bumbu, supply tenaga kerja yaitu pekerja merupakan lulusan Akademi Perikanan Sidoarjo, SMA Perikanan Jember, dan warga sekitar unit bisnis, modal yang diperoleh yaitu berasal dari pemilik usaha sendiri. Lokasi uasaha ini dekat dengan bahan baku, bahan tambahan dan jalur transportasi, layout yang dibuat sudah baik, penerapan sanitasi and hygine sudah sesuai dengan SOP HACCP. Proses pembuatan lele crispy melalui tahapan tahapan yaitu penyiapan bahan baku, penyiangan, pemfilletan, pemotongan, pembuatan adonan butter mix, pembaluran dengan tepung crispy, penggorengan, pengemasan, dan stocking. Aspek manajemen yang dilakukan ada empat yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, semua aspek pada manajemen telah dikerjakan dengan baik, namu pada pengorganisasian masih sangat sederhana yaitu pekerja divisi lain masih ikut membantu dalam proses penanganan bahan baku. Aspek pemasaran pada saluran pemasaran yang diterapkan usaha ada dua yaitu langsung dan tidak langsung yaitu pada Rumah Makan pertahun menyerap produksi sebesar 1200 pack/ tahun, Universitas Ciputra 2400 pack/ tahun, ibu ibu PKK 1000 pack/tahun), pameran 2000 pack/tahun. Selain itu pada saat kunjungan dari pembudidaya maupun lembaga pemerintahan untuk pelatihan, sebagian besar tertarik untuk membeli produk olahan ikan lele yang bahan bakunya merupakan hasil budidaya lele di farm fish boster centre sebesar 2000 pack/ tahun. Pada saluran kedua yaitu saluran tidak langsung dari produsen utama ke pedagang perantara kemudian ke konsumen, pedagang perantaranya yaitu melalui kantin kantin sekolah, dan toko kelontong yang memesan dari luar kota yaitu pada daerah malang pemesanan produk 300 pack/tahun, Kota Denpasar 700 pack /Tahun, Jakarta 1800 pack/ tahun, Riau 500 pack/tahun, kalimantan 500 pack/tahun, surabaya 1000 pack/tahun Hasil analisis aspek finansiil pada usaha lele crispy didapat hasil modal teteap Rp. 111.714.000, Modal Lancar Rp. 170.272.000, Modal Kerja Rp. 193.136.000, Biaya tetap 133.064.000, biaya variabel Rp.60.072.000, total biaya produksi Rp 193.136.000, R/C 1,11, Keuntungan Rp.22.854.000, Rentabilitas usaha 20,45%, BEP Seles Rp.133.064.000 BEP unit 2.699pada hasil perencanaan strategis usaha dapat dilihat dari nilai NPV lebih dari nol yaitu sebesar Rp79114660, IRR lebih dari tingkat suku bunga bank pinjaman dari BI Rate 7,5 persen yaitu sebesar 20 persen, Net B/C lebih besar dari satu yaitu sebesar 1,71 dan Payback Periode kurang dari umur usaha yaitu selama lima tahun dua bulan. Arti data tersebut menunjukkan bahwa perusahaan secara finansial layak untuk dijalankan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usaha lele crispy sangat sensitiv dan rentan mengalami kerugian apabila terjadi penurunan jumlah hasil penjualan sebesar 7 %, kenaikan biaya sebesar 8 % , penurunan jumlah hasil penjualan sebesar 5% dan kenaikan biaya sebesar 5% . Dari hasil penelitian didapat kesimpulan Berdasarkan hasil non finansiil cukup layak untuk dijalankan, pada aspek teknis proses pembuatan lele crispy runtut dan mementingkan higienitas pada produk, sarana prasarana sudah baik pada pemasaran saluran distribusi dilakukan dengan langsung dan tidak langsung. Aspek manajemen pada usaha lele crispy “fish boster centre” meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan cukup terlaksana dengan baik, namun pada pengorganisasian masih terjadi kondisi dimana karyawan devisi lain ikut membantu dalam penangannan proses produksi. Hasil analisis aspek finansiil pada usaha lele crispy dapat dilihat dari nilai NPV lebih dari nol yaitu sebesar Rp79114660, IRR lebih dari tingkat suku bunga bank pinjaman dari BI Rate 7,50 persen yaitu sebesar 20 persen, Net B/C lebih besar dari satu yaitu sebesar 1,71 dan Payback Periode kurang dari umur usaha yaitu selama lima tahun dua bulan. Arti data tersebut menunjukkan bahwa perusahaan secara finansial layak untuk dijalankan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usaha lele crispy sensitiv dan akan terjadi kerugian bila terjadi penurunan penjualan 7 %, kenaikan biaya 8 % ,penurunan penurunan penjualan 5% dan kenaikan biaya 5%

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/468/051505776
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 01 Sep 2015 11:15
Last Modified: 20 Oct 2021 06:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134332
[thumbnail of SKRIPSI_EMA_SRI_NURNANINGSIH_FPIK_115080407113008.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_EMA_SRI_NURNANINGSIH_FPIK_115080407113008.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item