Kajian Komunitas Plankton Dalam Lambung Dan Laju Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Di Tambak Polikultur

Rosyidah, KurniaSalissatur (2015) Kajian Komunitas Plankton Dalam Lambung Dan Laju Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Di Tambak Polikultur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu sentral tambak budidaya yang ada di Indonesia yaitu Desa Kedung Peluk Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Di daerah ini terdapat tambak polikultur bandeng dan udang yang dikembangkan secara tradisional. Pada budidaya secara tradisional, keberadaan pakan alami sangat menentukan keberhasilan budidaya. Kelayakan lingkungan untuk usaha budidaya berdampak pada kondisi secara kuantitatif atas biota yang menghuni suatu perairan dapat menjelaskan kualitas perairan tersebut. Untuk itu perlu adanya informasi mengenai komunitas plankton dalam lambung dan laju pertumbuhan dari ikan bandeng sebagai acuan dalam pengelolaan tambak untuk mendukung pertumbuhan ikan yang sesuai. Maksud dari penelitian ini untuk mengetahui komposisi jenis plankton dalam lambung dan pertumbuhan ikan bandeng. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui komposisi dalam lambung, untuk mendapatkan informasi tentang kebiasaan makan dan untuk mengetahui pertumbuhan ikan bandeng. Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan April 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan sampel ikan bandeng dilakukan setiap 2 minggu sebanyak 4 kali pengamatan menggunakan 2 tambak. Setiap tambak diambil 15 ekor, ikan yang telah diambil diukur panjang dan beratnya selanjutnya diambil lambung ikan bandeng dan diamati jenis pakan alaminya dibawah mikroskop. Hasil dari penelitian ini di dapatkan komposisi plankton dalam lambung ikan bandeng (Chanos chanos) tertinggi pada pengamatan kedua yaitu pada saat ikan ukuran fry yaitu ikan dengan berat rata-rata (1.33–11.67 gram) dan panjang (5.9–1.5 cm) didapatkan komposisi tertinggi adalah pada divisi Chrysophyta sebesar 547,40% yang terdiri dari 14 genus, kemudian pada ukuran muda pengamatan 3 adalah dari divisi Cyanophyta sebesar 484,90% yang terdiri dari 5 genus dan Chlorophyta sebesar 44,8% yang terdiri dari 9 genus. Frekuensi kejadian plankton tertinggi pada genus Navicula divisi Chrysophyta sebesar 76,7% pada pengamatan pertama, pada pengamatan kedua sebesar 73,3% kemudian sebesar 100% pada pengamatan ketiga dan 70% pada pengamatan keempat. Indeks pilihan tertinggi pada ikan bandeng pada genus Cladophora, Coleochaete, Erosmosphaera, Scenedesmus, Schroederia, Platymonas, Nephrocytium, Asterococcus dari divisi Chlorophyta dan Lyngbya, Coscinodiscus, Oscillatoria dari divisi Cyanophyta kemudian Hemiaulus, Borzia, Nitzschia, Melosira, Chlamydomyxa, Cymbella, Synedra, Surirella, Cyclotella, Pinnularia, Gyrosigma, Pleurosigma dari divisi Chrysophyta dan Ostracoda dari filum Arthropoda yang terlihat dari nilai indek pilihan tertinggi yaitu 1 dan melakukan pilihan negatif (kurang begitu menyukai) terendah pada genus Crucigenia dari divisi Chlorophyta dan Choccoccus dari divisi Cyanophyta terlihat dari nilai indek pilihan terendah yaitu sebesar -1. Laju pertumbuhan ikan bandeng dengan kelimpahan plankton menunjukkan hubungan linear yang kuat dengan nilai r (koefisien korelasi) sebesar 0,998 dengan nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,9968 (99,6%) maka dapat dikatakan bahwa 99,6% laju pertumbuhan vi spesifik berat ikan bandeng dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan 0,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak teramati. Hubungan panjang berat ikan bandeng menunjukkan pola pertumbuhan yang bersifat isometrik yaitu b=3 dengan nilai r (koefisien korelasi) sebesar 0,993 menunjukkan hubungan linear yang kuat antara berat dengan panjang. Dan nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,9877 (98,7%) maka dapat dikatakan 98,7% panjang mempengaruhi berat dari ikan bandeng. Nilai faktor kondisi ikan bandeng mengalami kenaikan dari pengamatan pertama hingga pengamatan keempat seiring dengan pertambahan panjang dan berat yang meningkat. Hasil analisis kualitas air menunjukkan kisaran yang optimum bagi pertumbuhan ikan bandeng dan ketersediaan pakan alami ditambak. Berdasarkan hasil penelitian pada tambak budidaya di Desa Keduk Peluk Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo jenis pakan alami yaitu plankton yang paling banyak ditemukan adalah divisi Chrysophyta untuk itu disarankan agar lebih memperhatikan pemupukan di tambak agar ketersediaan pakan alami sebagai sumber makanan bagi kehidupan organisme perairan tetap terjaga.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/466/ 051505774
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 27 Aug 2015 14:52
Last Modified: 27 Aug 2015 14:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134330
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item