Analisis Risiko Pada Usaha Pembenihan Ikan Koi (Cyprinus carpio) Di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar

Annisa, FerlinaVivin (2015) Analisis Risiko Pada Usaha Pembenihan Ikan Koi (Cyprinus carpio) Di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2011 menyebutkan bahwa sektor perikanan berpengaruh cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Potensi tersebut berkaitan dengan perikanan tangkap maupun budidaya baik budidaya ikan konsumsi maupun budidaya ikan hias. Produksi agrobisnis perikanan tersebar di berbagai wilayah, salah satunya adalah Kabupaten Blitar. Untuk Kabupaten Blitar bagian selatan didomanasi dengan perikanan tangkap yang berpotensi untuk dikembangkan dan pada bagian Kabupaten Blitar sebelah utara didominasi dengan perikanan budidaya. Ikan koi (Cyprinus carpio) merupakan ikan budidaya yang terkenal di Indonesia. Kabupaten Blitar khususnya Desa Kemloko Kecamatan Nglegok merupakan penghasil ikan koi yang berkualitas. Hal ini telah terbukti dari seringnya Kabupaten Blitar menjuarai kontes ikan koi baik regional maupun nasional. Ikan koi yang berkualitas dapat dilihat dari segi kesehatan, bentuk tubuh ikan dan corak warna yang menarik juga warna yang cemerlang.Pembudidaya ikan koi yang ada di Desa Kemloko saling bersaing untuk mendapatkan ikan koi yang berkualitas. Persaingan ini dilakukan pembudidaya dengan menjaga proses budidaya ikan koi mulai dari pembenihan sampai pembesaran. Proses budidaya ikan koi ini memiliki banyak hambatan khususnya pada saat proses pembenihan. Hambatan yang ditemui pada proses produksi biasa disebut dengan risiko produksi. Tujuan dari diadakannya penelitian mengenai analisis risiko pada usaha pembenihan ikan koi di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar ini adalah 1. Mengidentifikasi sumber-sumber risiko produksi, 2. Menganalisis probabilitas dan dampak risiko pada kegiatan usaha, 3. Menganalisis alternative strategi yang diterapkan untuk mengatasi risiko produksi yang dihadapi, 4. Analisis performance usaha jangka pendek pada usaha pembenihan ikan koi di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Metode pengambilan data yang dilakukan pada penelitian mengenai risiko produksi pada usaha pembenihan ikan koi meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis data menggunkan analisis deskriptif kualitatif untuk menjawab tujuan pertama dan ketiga, sedangkan analisis deskriptif kuantitatif untuk menjawab tujuan kedua dan keempat. Risiko produksi pada usaha pembenihan ikan koi setelah diidentifikasi terdapat 4 sumber risiko yaitu perubahan suhu, musim kemarau, penyakit dan hama. Tahapan yang harus dilakukan untuk menganalisis risiko produksi usaha pembenihan ikan koi adalah mengidentifikasi sumber-sumber risiko, menganalisis probabilitas risiko produksi, analisis dampak risiko produksi, pemetaan risiko produksi, dan strategi penanganan risiko. Setelah dianalisis probabilitas risiko produksi dengan menggunakan Z-score didapatkan hasil bahwa perubahan suhu memiliki probabilitas tertinggi sebesar 48,4% disusul dengan probabilitas penyakit sebesar 30,5% lalu musim kemarau dengan probabilitas 27,1% dan yang terakhir adalah hama 13,1%. Untuk analisis dampak risiko menggunakan Valuae at Risk atau VaR tertinggi adalah pada sumber risiko perubahan suhu sebanyak Rp 7.668.605, lalu disusul dengan musim kemarau sebesar Rp 4.421.979, dampak ketiga yaitu disebabkan oleh sumber risiko penyakit yaitu sebesar Rp 4.418.657, dan yang terakhir adalah dampak risiko produksi hama sebesar Rp 1.249.739. Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencari status risiko dengan cara mengalikan nilai probabilitas dengan dampak risiko. Status risiko sumber risiko perubahan suhu adalah sebesar 3.711.604,8, disusul sumber risiko kedua yaitu musim kemarau dengan status risiko sebesar 1.198.356,3, ststus risiko yang ketiga yaitu penyakit sebesar 1.347.690,4 dan yang terakhir adalah status risiko hama sebesar 188.710,59. Setelah diketahui status risiko maka sumber sumber risiko tersebut dimasukkan pada peta risiko. Untuk perubahan suhu masuk pada kuadran kedua, musim kemarau dan penyakit masuk pada kuadran kesatu. Sumber risiko yang ada pada kuadran 1 dan 2 dapat ditangani dengan strategi preventif. Untuk sumber risiko yang masuk pada kuadran 3 dan 4 dapat ditangani dengan strategi mitigasi yaitu sumber risiko produksi hama. Hasil analisis performance usaha jangka pendek didapatkan nilai permodalan sebesar Rp 63.845.000, pembiayaan sebesar Rp 88.944.000, penerimaan sebesar Rp 192.000.000, R/C didapatkan nilai sebesar 2,16, keuntungan sebesar Rp 103.056.000, rentabilitas sebesar 115,9%, BEP unit didapat nilai 25.007 dan BEP sales 10.002.649. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah 1. Terdapat 4 sumber risiko pembenihan ikan koi di Desa Kemloko yaitu perubahan suhu, musim kemarau, penyakit, dan hama. 2. Analisis probabilitas risiko menunjukkan urutan mulai dari sumber risiko paling tinggi nilai probabilitasnya ke yang paling rendah adalah perubahan suhu, penyakit, musim kemarau dan terakhir hama. Analisis dampak risiko menunjukkan urutan dari nilai dampak yang tertinggi ke yang terendah adalah perubahan suhu, musim kemarau, penyakit dan hama. 3. Peta risiko menunjukkan bahwa sumber risiko pada kuadran 1 dan 2 harus ditangani dengan strategi preventif, dan sumber risiko yang berada pada kuadran 2 dan 4 harus ditangani dengan strategi mitigasi. 4. Usaha pembenihan ikan koi di Desa Kemloko ini dikatakan menguntungkan apabila dapat menghasilkan benih lebih dari 25.006 ekor dalam sekali produksi dan dapat menjual benih dengan total lebih dari Rp 10.002.649. Dilihat dari nilai R/C bahwa usaha pembenihan ikan koi ini lebih dari 1 sehingga menguntungkan. Saran yang diberikan dari adanya penelitian ini adalah 1. Pembudidaya dapat mengantisipasi dan menangani adanya sumber risiko produksi sesuai tingkat status risiko yang telah diukur. 2. Pemerintah dapat mengfokuskan bantuan kepada kebutuhan pembudidaya dengan memberikan bantuan penyuluhan atau pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi pembenihan ikan koi. 3. Mahasiswa dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keadaan sebelum dan sesudah dilakukannya metode penanganan preventif dan mitigasi. Sehingga, dapat mengetahui apakah penanganan tersebut dapat mengurangi probabilitas dan dampak risiko dari sumber risiko produksi pembenihan ikan koi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/421/051505729
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 26 Aug 2015 12:48
Last Modified: 20 Oct 2021 05:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134280
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI_PDF_VIVIN.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI_PDF_VIVIN.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item