muniroh, faizatul (2015) Pengaruh Penambahan Residu Daging Ekstraksi Ikan Gabus (Ophiocephalus Striatus) Yang Berbeda Terhadap Kandungan Gizi Dan Organoleptik Waffel. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan gabus merupakan sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Merupakan ikan pancingan yang biasa ditemui di sungai, rawa, danau dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan gabus memiliki manfaat antara lain meningkatkan kadar albumin dan daya tahan tubuh, mempercepat proses penyembuhan pasca-operasi dan mempercepat penyembuhan luka dalam atau luka luar. Albumin merupakan salah satu protein plasma darah yang disintesa di hati. Ia sangat berperan penting menjaga tekanan osmotik plasma, mengangkut molekul-molekul kecil melewati plasma maupun cairan ekstrasel serta mengikat obat-obatan. Albumin ikan gabus memiliki kualitas jauh lebih baik dari albumin telur yang biasa digunakan Waffel adalah salah satu diantara beberapa makanan ringan yang populer di penjuru dunia khususnya Belgia dan Amerika Serikat. Orang Indonesia biasa menyebutnya sebagai pukis, karena bahan dan rasa yang mirip dengan pukis. Pada dasarnya, waffel adalah campuran tepung terigu dan telur yang di tambah dengan bahan tambahan seperti vanili, garam, gula dan santan. Sampai saat ini waffel yang terdapat di pasaran belum ada yang memanfaatkan residu daging ikan gabus sebagai bahan utama. Residu daging ikan gabus hasil ekstraksi albumin mengandung 6,05% kadar albumin dan kadar protein sebesar 17,30%. Dengan tingginya kadar albumin dan protein pada residu daging ikan gabus maka dilakukan penambahan daging pada waffel untuk meningkatkan kualitas dan menambah nilai gizi. Tempat dan waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - September 2014 di Laboratorium Nutrisi, Biokimia Ikan dan Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya dan Laboratorium Kimia Organik Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan residu daging ikan gabus yang berbeda terhadap kandungan gizi dan organoleptik waffel ikan gabus yang terbaik. Untuk mengetahui konsentrasi terbaik yang dapat menghasilkan waffel ikan dengan kualitas gizi dan organoleptik yang paling baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap sederhana. Perlakuan dari penelitian ini adalah penambahan konsentrasi residu albumin yang berbeda (40%, 45%, 50%, 55%, dan 60%). Sedangkan parameter uji pada penelitian ini adalah kadar albumin, kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat dan organoleptik dari sereal. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Untuk penentuan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode De Garmo. Perlakuan penambahan residu albumin yang berbeda memberi pengaruh yang nyata terhadap kadar albumin, kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu dan kadar karbohidrat. Sedangkan berdasarkan uji organoleptik, perlakuan penambahan residu albumin memberikan tidak pengaruh nyata terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur. Perlakuan terbaik pada parameter kimia dan parameter organoleptik yaitu pada perlakuan dengan menggunakan konsentrasi residu daging yaitu pada perlakuan E(60%) dengan kadar albumin sebesar 2,98%; kadar protein 7,77%; kadar lemak 3,45%; kadar air 38,88%; kadar abu 1,06%; Kadar Karbohidrat 45,86% nilai organoleptik aroma 4,57; rasa 4,74; warna 4,86 dan tekstur 4,65.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/35/051500702 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 06 Feb 2015 14:34 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 04:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134200 |
Preview |
Text
LAPORAN.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |