Aplikasi Peraturan Menteri Nomor 1/PERMEN-KP/2015 Terhadap Selektivitas Bubu Rajungan (Portunus pelagicus) Di Perairan Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong, Lamongan

Nashir, MuhammadSulthon (2015) Aplikasi Peraturan Menteri Nomor 1/PERMEN-KP/2015 Terhadap Selektivitas Bubu Rajungan (Portunus pelagicus) Di Perairan Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong, Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Lamongan merupakan kawasan pesisir utara Jawa Timur yang memiliki posisi strategis. Panjang garis pantai kabupaten Lamongan adalah sekitar 47 km yang membentang dari barat ke timur. Salah satu komoditas perikanan yang menjadi tujuan penangkapan di Lamongan adalah rajungan (Portunus sp ). Penangkapan rajungan di Lamongan ini sudah dilakukan mulai beberapa tahun yang lalu. Kegiatan ini juga sangat membantu ekonomi sampingan bagi nelayan di daerah ini. Kementerian Kelautan dan Perikanan baru-baru ini telah menerbitkan peraturan menteri Nomor 1/PERMEN-KP/2015 tentang pembatasan penangkapan lobster (Panulirus spp.), kepiting (Scylla spp.), dan rajungan (Portunus pelagicus spp) pada tanggal 6 Januari 2015. Pemerintah berharap melalui peraturan menteri tersebut dapat menjaga kelestarian dan keberadaan stok rajungan di perairan Indonesia. Namun masih terbatasnya informasi tentang ukuran hasil tangkapan rajunga yang tertangkap oleh nelayan dapat menjadi kendala pemberlakuan peraturan menteri tersebut. Kendalanya jika peraturan menteri diberlakukan namun hasil yang diperoleh nelayan tidak sesuai dengan kebijakan tersebut maka perikanan rajungan akan jatuh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah hasil tangkapan rajungan per unit usaha penangkapan di perairan Lamongan, mengetahui sebaran frekuensi lebar karapas rajungan yang tertangkap bubu di perairan Lamongan, mengetahui estimasi selektivitas alat tangkap bubu terhadap rajungan. Penelitian ini bertempat di perairan laut Lamongan (fishing ground) pada bulan Februari – Mei 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental fishing dengan pengambilan data primer melalui pengukuran lebar karapas rajungan dan perhitungan jumlah rajungan secara langsung saat operasi penangkapan, dan data sekunder melalui pengumpulan data jumlah hasil tangkapan rajungan, jumlah trip armada yang melakukan operasi penangkapan yang diperoleh dari data laporan statistic perikanan tangkap provinsi Jawa Timur. Data tersebut dianalisis menggunakan analisa CPUE, analisa sebaran frekuensi data dan analisa selektivitas. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh ukuran rajungan yang tertangkap dalam penelitian ini mempunyai kisaran lebar karapas 9,5-15,6 cm. Nilai jumlah hasil tangkapan rajungan perunit usaha penangkapan (CPUE) pada tahun 2007 sebesar 0,04321 kg/trip, tahun 2008 sebesar 0,90922 kg/trip, tahun 2009 sebesar 0,245987 kg/trip, tahun 2010 sebesar 13,87803 kg/trip, tahun 2011 sebesar 1,514033 kg/trip dan pada tahun 2013 sebesar 0,899739 kg/trip. Sebaran frekuensi lebar karapas rajungan yang tertangkap terbagi menjadi 7 kelas interval. Berdasarkan sebaran frekuensi lebar karapas rajungan terdapat 36,43 % rajungan yang memiliki lebar karapas di bawah aturan yang di tetapkan dalam permen no 1/PERMEN-KP/2015. Nilai selektivitas bubu rajungan terhadap tiap kelas interval dari kelas terkecil berturut-turut sebesar 0,343929, 0,386223, 0,430306, 0,475523, 0,521145, 0,566417, 0,610607. Masih berpeluang tertangkapnya rajungan yang memilki lebar karapas berukuran 10 cm kebawah menunjukan alat tangkap bubu yang digunakan oleh nelayan desa Sedayulawas kurang selektif. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: Nilai jumlah hasil tangkapan rajungan per unit usaha penangkapan (CpUE ) di kabupaten Lamongan tahun 2007-2013 berfluktuatif. Ukuran lebar karapas rajungan yang tertangkap dalam penelitian ini adalah 9,5-15,6 cm, dengan frekuensi sebaran lebar karapas terbagi menjadi 7 kelas yakni 9,5-10,3 cm, 10,4-11,2 cm, 11,3-12,1 cm, 12,2-13,0 cm, 13,1-13,9 cm, 14,0-14,8 cm, 14,9-15,7 cm. Berdasarkan data sebaran lebar karapas rajungan yang tertangkap saat penelitian dilaksanakan, terdapat 36,43% rajungan tidak lolos dari aturan pemerintah dan 63,57% rajungan lolos dari aturan pemerintah yang di tetapkan dalam permen no 1/PERMEN-KP/2015 tentang pembatasan penangkapan lobster (Panulirus spp.), kepiting (Scylla spp.), dan rajungan (Portunus pelagicus spp). . Berdasarkan penelitian diatas dapat disarankan bahwa Perlu dilakukan penyortiran dan pelepasan rajungan yang berukuran dibawah ketentuan pemerintah saat dilakukan operasi penangkapan, selain itu adanya perbaikan desain bubu rajungan misalnya pada escape vent (celah pelolosan) sehingga individu-individu kecil dari rajungan dapat keluar dari bubu nelayan. Selain itu perlu adanya penelitian lanjutan tentang alat tangkap bubu oleh akademisi agar dapat membantu nelayan menangkap rajungan yang mempunyai ukuran diatas rata-rata yang telah ditetapkan melalui permen no 1/PERMEN-KP/2015 tentang pembatasan penangkapan lobster (Panulirus spp.), kepiting (Scylla spp.), dan rajungan (Portunus pelagicus spp).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/336/051505049
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Aug 2015 13:47
Last Modified: 20 Oct 2021 03:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134185
[thumbnail of BAB_4.pdf]
Preview
Text
BAB_4.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_2.pdf]
Preview
Text
BAB_2.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_1.pdf]
Preview
Text
BAB_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of COVER&DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
COVER&DAFTAR_ISI.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_5.pdf]
Preview
Text
BAB_5.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB_3.pdf]
Preview
Text
BAB_3.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item