Hubungan Kerapatan Lamun Dengan Struktur Komunitas Ikan Di Pesisir Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan Jawa Timur.

Suprestika, Lenti (2015) Hubungan Kerapatan Lamun Dengan Struktur Komunitas Ikan Di Pesisir Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Padang lamun adalah ekosistem yang kompleks di daerah tropis dengan produktivitas dan keanekaragaman yang cukup tinggi. Dalam cakupan wilayah yang lebih besar padang lamun termasuk ke dalam ekosistem pesisir, di samping terumbu karang dan mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kerapatan lamun dengan komunitas ikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, dilakukan pada bulan Agustus 2014. Data yang diambil adalah kerapatan lamun, komunitas ikan, suhu, kecepatan arus, pH perairan, salinitas,oksigen terlarut, tekstur sedimen, nitrat dan fosfat perairan. Hasil penelitian ditemukan 3 jenis lamun yaitu Cymodocearotundata, Halophila ovalis dan Thalassia hemprichii. Lokasi penelitian dibagi dalam 3 kategori yaitu rapat (stasiun 1) diperoleh 1249 individu/m2, kurang rapat (stasiun 2) dengan jumlah lamun 588 individu/m2 dan pada stasiun 3 kerapatan lamun tergolong sedang 989 individu/m2. Pada penelitian ini ditemukan ikan sebanyak 7 jenis yaitu Helichoeres Argus dengan kisaran panjang antara 6,2 cm – 9 cm , Helichoeres Scapularis dengan kisaran panjang 4 cm – 8 cm, Apogon limenus dengan kisaran panjang 4,5 – 6 cm, Cryptocentrus leptocephalus dengan kisaran panjang 6,4 cm – 11 cm, Apogon margoritopholus dengan kisaran panjang 6,8 cm – 11,3 cm. Epinephelus Sp dengan kisaran panjang 5 cm sampai 9 cm dan Helichoeres cloropterus dengan kisaran panjang 4cm – 8 cm. Kelimpahan ikan tertinggi berada pada daerah lamun yang rapat (42 ind/m2) dan terendah pada daerah lamun kurang rapat (13 ind/m2). Hubungan antara kerapatan lamun dengan kelimpahan ikan berkorelasi positif. Padang lamun dengan kerapatan yang lebih tinggi lebih disukai oleh ikan. Karena menyediakan makanan dan perlindungan yang lebih baik daripada habitat lain dengan penutupan lamun yang rendah. Hasil pengukuran kualitas perairan dari setiap lokasi didapatkan hasil suhu berkisar 29°C sampai 30°C, kecepatan arus berkisar 0,02 m/s sampai 0,19 m/s, pH perairan didapatkan 8, salinitas berkisar antara 32 ppt sampai 34 ppt, oksigen terlarut berkisar 6,75 mg/L sampai 8,35 mg/L, nitrat berkisar 0,542 – 1,040 mg/L, fosfat berkisar 0,027 mg/L sampai 0,250 mg/L dan tekstur sedimen pada daerah lamun yang rapat didapatkan jenis pasir, pada daerah lamun yang kurang rapat didapatkan tekstur lempung berpasir dan pada daerah lamun yang sedang didapatkan tekstur pasir. Tingginya kerapatan lamun akan dihuni oleh individu dan spesies ikan yang lebih tinggi. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mempertahankan ekosistem lamun dan kondisi lingkungan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/297/051505010
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Aug 2015 10:52
Last Modified: 20 Oct 2021 02:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134141
[thumbnail of Laporan_Skripsi.pdf]
Preview
Text
Laporan_Skripsi.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item