Analisa Maximum Sustainable Yield (MSY) dan Pendugaan Potensi Sumber Daya Ikan Layang (Decapterus russelli) di Perairan Selat Madura (Khusus Daerah Fishing Ground Nelayan Mayangan Kota Probolinggo

Harits, NickoMuhammadYusuf (2015) Analisa Maximum Sustainable Yield (MSY) dan Pendugaan Potensi Sumber Daya Ikan Layang (Decapterus russelli) di Perairan Selat Madura (Khusus Daerah Fishing Ground Nelayan Mayangan Kota Probolinggo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wilayah Kota Probolinggo memiliki panjang garis pantai sekitar 7 km dengan potensi produksi penangkapan di laut sebesar 49.960 ton per tahun. Ikan yang banyak ditangkap oleh nelayan berupa ikan merah, ikan kurisi, dan ikan layang. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Probolinggo tahun 2014, hasil produksi ikan layang sebesar 1.296,70 ton per tahun. Mengingat ikan layang merupakan komoditas bernilai penting, maka apabila upaya penangkapan yang tidak terkontrol dapat mengancam kelestarian dan menghancurkan potensi ekonomis di dalamnya. Untuk mencapai pemanfaatan yang berkelanjutan dan potensi yang lestari, perlu adanya evaluasi pendugaan potensi sumber daya ikan tersebut. Dengan upaya tersebut diharapkan pemanfaatan sumber daya ikan layang dapat dilakukan dengan optimal dan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai Maximum Sustainable Yield (MSY) ikan layang yang didaratkan di TPI Mayangan, mengetahui potensi ikan layang di daerah fishing ground nelayan Mayangan, dan mengetahui tingkat pemanfaatan ikan layang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari–Maret. 2015 yang berlokasi di TPI Mayangan Kota Probolinggo, dan perairan Selat Madura yang menjadi daerah fishing ground nelayan Mayangan. Analisis klorofil-a dilakukan di Laboratorium Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang. Metode yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan data secara primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan secara observasi lapang, wawancara, dan studi pustaka. Data yang dikumpulan berupa data hasil tangkapan (catch) beserta upaya penangkapan (effort) ikan layang dari TPI Mayangan dan klorofil-a dari perairan Selat Madura yang menjadi fishing ground nelayan Mayangan. Pengambilan sampel klorofil-a dilakukan pada tiga stasiun yang terletak di perairan Selat Madura. Penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan dengan Cluster Sampling. Stasiun 1 terletak pada bagian barat dari Selat Madura yang berdekatan dengan daerah Sidoarjo dan Pasuruan, stasiun 2 terletak pada bagian tengah Selat Madura yang berdekatan dengan daerah Probolinggo dan stasiun 3 terletak pada bagian barat Selat Madura yang berdekatan dengan Pulau Madura. Sampling pada masing-masing lokasi dilakukan 3 kali pengulangan dengan selang waktu 7 hari. Analisis yang dilakukan berupa analisis MSY ikan layang model Schaefer dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana, analisis produktivitas primer perairan yang digunakan untuk menentukan potensi ikan layang, analisis potensi ikan layang dengan regresi linier berganda, dan analisis tingkat pemanfaatan ikan layang untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan ikan layang yang didaratkan di TPI Mayangan. Sebelum dilakukan perhitungan MSY perlu adanya standarisasi alat tangkap agar alat tangkap yang dihitung memiliki satu satuan yang setara dengan alat tangkap yang dijadikan standar. Kemudian dilakukan perhitungan nilai CpUE dan selanjutnya dilakukan analisis regresi nilai CpUE terhadap nilai Effort. Nilai MSY diperoleh dengan rumus C-msy = -(a2/4b) dan E-msy = -(a/2b). Analisis potensi ikan layang dilakukan dengan dua cara, pendekatan produktivitas primer dan model Walter–Hilborn. Pendugaan potensi dengan pendekatan produktivitas primer dilakukan dengan mengtransformasikan nilai klorofil-a yang diperoleh dari perairan fishing ground nelayan Mayangan menjadi nilai produktivitas primer. Untuk mengetahui potensi ikan nilai produktivitas primer tersebut dikonversikan ke dalam bentuk berat basah ikan. Pendugaan potensi dengan model Walter Hilborn dilakukan dengan melakukan analisis regresi berganda. Nilai potensi diperoleh dari setengah carrying capacity (k/2). Kemudian nilai potensi yang didapatkan dibandingan dengan hasil tangkapan aktual pada tahun 2014. Analisis tingkat pemanfaatan diperoleh dengan cara mempersentasekan hasil tangkapan ikan layang terhadap nilai MSY yang diperoleh. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada tahun 2014, ikan layang memberikan kontribusi sebesar 17% terhadap total hasil tangkapan yang didaratkan di TPI Mayangan. Hasil tangkapan selama tahun 2008–2014 berkisar antara 509.014 kg hingga 1.679.930 kg dengan rata-rata sebesar 1.123.518,57 kg. Dan hasil tangkapan pada tahun 2014 sebesar 1.237.885 kg. Hasil standarisasi alat tangkap didapatkan alat tangkap purse seine menjadi alat tangkap standar karena memilki nilai CpUE terbesar. Sehingga alat tangkap lain dikonversikan menjadi standar purse seine. Nilai CpuE selama tahun 2008–2014 berkisar antara 92,61–686,64 kg/trip, dengan rata-rata sebesar 400,09 kg/trip. Hasil analisis MSY diperoleh nilai C-msy = 1.548.847 kg dan E-msy = 4267,43 trip. Apabila dibandingan dengan data tahun 2014 menunjukkan bahwa hasil tangkap dan upaya penangkapan masih dibawah kondisi MSY. Dari analisis produktivitas primer perairan fishing ground nelayang diperoleh nilai pada stasiun 1 = 0,375 gC/m2/hari, stasiun 2 = 0,478 gC/m2/hari, dan stasiun 3 = 0,309 gC/m2/hari. Selanjutnya dari hasil konversi nilai produktivitas primer menjadi potensi ikan, diperoleh nilai rata-rata potensi ikan (herbivora) = 14.133 kg/km2/tahun. Potensi ikan (herbivora) di Selat Madura diketahui dengan mengalikan nilai rata-rata potensi dengan luas Selat Madura seluas 9.500 km2, sehingga didapatkan nilai 134.260.570 kg/tahun. Selanjutnya nilai potensi ikan layang yang didaratkan di TPI Mayangan dapat diperoleh dari persentase hasil tangkapan ikan layang terhadap hasil tangkapan ikan herbivora sehingga diperoleh nilai sebesar 3.076.622 kg/tahun. Hasil pendugaan potensi dengan model Walter–Hilborn diperoleh dengan rumus k/2 dimana nilai k = 3.214.407 kg, sehingga potensi ikan layang sebesar 1.607.203 kg. Apabila dibandingkan dengan kedua analisis potensi ikan layang, pemanfaatan ikan layang pada tahun 2014 masih lebih rendah dari nilai potensi sehingga masih dapat dikatakan underfishing. Dari analisis tingkat pemanfaatan ikan layang, dapat disimpulkan bahwa tingkat pemanfaatan ikan layang pada tahun 2014 masih termasuk kategori moderate, hal ini karena pemanfaatannya sebesar 79,92% dari estimasi nilai MSY. Alternatif manajemen pengelolaan sumber daya ikan layang yang dapat dilakukan antara lain: pembatasan upaya penangkapan, penggunaan alat tangkap yang selektif, penetapan kawasan perlindungan laut (MPAs) dan penetapan kebijakan dan pengawasan terhadap kegiatan penangkapan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ikan layang yang didaratkan di TPI Mayangan memiliki nilai C-msy sebesar 1.548.847 kg dan E-msy sebesar 4.267 trip. Sumber daya ikan layang yang didaratkan di TPI Mayangan masih dalam kategori underfishing dan tingkat pemanfaatannya masih dalam fase moderate. Dari hasil penelitian, disarankan untuk tetap mempertahankan jumlah hasil tangkap dan upaya penangkapan pada tahun 2014 dikarenakan telah mencapai batas yang optimum. Selain itu perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai musim dan daerah pemijahan ikan layang untuk menentukan rencana pengelolaan guna membatasi jumlah dan area penangkapan ikan layang.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/292/051505005
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Aug 2015 10:03
Last Modified: 20 Oct 2021 02:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134136
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item