Fibriati, DwiSuryaniArista (2015) Pendugaan Pencemaran Bahan Organik dengan Pendekatan Saprobic Index (SI) dan Tingkat Trofik dengan Pendekatan Trophic State Index (TSI) di Waduk Lahor Kabupaten Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Waduk Lahor merupakan salah satu ekosistem perairan tawar terbuka yang mendapatkan pengaruh langsung dari hasil berbagai aktivitas manusia di sekitar waduk. Masukan air dari muara Sungai Lahor dan Sungai Biru memberikan beban pencemaran bahan organik pada perairan Waduk Lahor sehingga menyebabkan terjadinya proses dekomposisi bahan organik yang berlebihan. Beban masukan air berupa bahan organik tersebut berasal dari pembuangan limbah domestik (sampah rumah tangga dan hotel), limbah pabrik, kegiatan pertanian (sisa pupuk pertanian), kegiatan perikanan (keramba jaring apung dan jaring sekat), kegiatan peternakan, dan kegiatan wisata. Tingginya masukan bahan organik dalam perairan akan mempengaruhi kualitas air Waduk Lahor yang menyebabkan pencemaran perairan oleh bahan organik sehingga terjadi peningkatan nutrien dalam perairan (proses eutrofikasi). Penelitian mengenai tingkat pencemaran dan tingkat trofik perairan oleh bahan organik yang terjadi di dalam perairan waduk ini sangat menarik dilakukan untuk kepentingan konservasi perairan waduk dalam menjaga kelestarian serta daya dukung perairan waduk dengan melakukan . Maksud penelitian yang dilakukan di Waduk Lahor ini adalah untuk mengaplikasikan teori yang didapatkan selama perkuliahan dengan keadaan di lapang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan fitoplankton untuk menggambarkan pola distribusi fitoplankton secara vertikal, mengetahui tingkat pencemaran perairan oleh bahan organik serta mengetahui tingkat trofik pada perairan Waduk Lahor. Metode yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah metode survei dengan penjelasan deskriptif dimana dilakukan selama bulan Agustus 2014. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 (empat) stasiun dengan 3 (tiga) kedalaman berbeda yaitu : kedalaman 1 (0–40 cm), kedalaman 2 (40–80 cm) dan kedalaman 3 (80–120 cm) untuk mengetahui pola distribusi fitoplankton secara vertikal. Stasiun 1 merupakan daerah pertemuan muara Sungai Lahor dan Sungai Biru, stasiun 2 merupakan daerah tengah dari Waduk Lahor, stasiun 3 merupakan daerah dekat dengan outlet Waduk Lahor dan stasiun 4 merupakan daerah teluk Waduk Lahor dekat dengan lokasi hotel. Faktor fisika, kimia dan biologi air yang diukur pada penelitian ini antara lain suhu, kecerahan, pH, oksigen terlarut (DO), nitrat (NO3-), orthofosfat (PO43-), total fosfat, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), klorofil-a dan fitoplankton. Pengambilan sampel air dilakukan dengan water sampler volume 5 liter dan untuk pengambilan sampel fitoplankton digunakan jaring plankton dengan ukuran 64 µm. Pendugaan tingkat pencemaran menggunakan metode Saprobic Index (SI) sedangkan pendugaan tingkat trofik menggunakan metode Trophic State Index (TSI). Komposisi dan komunitas fitoplankton yang ditemukan pada Waduk Lahor terdiri dari 5 Divisi dan 22 genus. Kelima divisi tersebut yaitu Cyanobacteria, Chlorophyta, Ochrophyta, Charophyta dan Myzozoa. Divisi Cyanobacteria diwakili oleh 5 genus yaitu, Agmenelum, Anabaena, Microcystis, Pormidium, dan Oscillatoria. Divisi Chlorophyta diwakili oleh 9 genus, yaitu Gyrosigma, Botryococcus, Chlorella, Chlorococcum, Kirchneriella, Microspora, Protococcus, Scenedesmus, dan Volvox. Divisi Ochrophyta diwakili oleh 4 genus, yaitu Botrydiopsis, Melosira, Ophichytium, dan Synedra. Divisi Charophyta diwakili oleh 2 genus, yaitu Meugeotiopsis dan Staurastrum dan Divisi Myzozoa diwakili oleh 2 genus, yaitu Ceratium dan Peridinium. Kelimpahan fitoplankton di Waduk Lahor berkisar antara 108.504–1.632.492 sel/l (1,08x105–16,32x105 sel/l). Hasil perhitungan rata-rata parameter kualitas air di Waduk Lahor adalah sebagai berikut : suhu berkisar antara 29,17–30,33 oC , kecerahan berkisar antara 91–118 cm, pH sebesar 8, oksigen terlarut (DO) berkisar antara 8,22–8,87 mg/l, nitrat (NO3-) berkisar antara 0,21–0,57 mg/l, orthofosfat (PO43-) berkisar antara 0,017–0,035 mg/l, total fosfat berkisar antara 0,006–0,137 mg/l, Biochemical Oxygen Demand (BOD) berkisar antara 1,52–2,74 mg/l, Chemical Oxygen Demand (COD) berkisar antara 25–44,89 mg/l dan klorofil-a berkisar antara 5,67–8,50 µg/l. Hasil perhitungan Saprobic Index (SI) di Waduk Lahor di dapatkan hasil berkisar antara 1,76–2,82 di mana pada stasiun 1 dan 2 termasuk kedalam perairan β-mesosaprobik serta stasiun 3 dan 4 termasuk ke dalam perairan α-mesosaprobik. Hasil perhitungan Trophic State Index (TSI) di Waduk Lahor di dapatkan hasil berkisar antara 45,24–62,03 di mana untuk stasiun 1 termasuk ke dalam perairan eutrofik ringan, stasiun 2 termasuk ke dalam perairan mesotrofik, serta stasiun 3 dan stasiun 4 termasuk ke dalam perairan eutrofik sedang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Waduk Lahor diketahui bahwa perairan Waduk Lahor sudah mengalami pencemaran hingga tingkat pencemaran α-mesosaprobik yang berarti bahwa sudah terjadi pencemaran berat dan tingkat trofik yang sudah mencapai eutrofik sedang. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pencemaran dan tingkat trofik secara temporal untuk mengetahui perkembangan kondisi Waduk Lahor. Selain itu sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 tahun 2009 pasal 5 tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau dan/atau Waduk perlu dilakukan penetapan zonasi untuk daerah khusus penangkapan dan pembatasan jumlah kegiatan perikanan seperti karamba jaring apung dan jaring sekat untuk mengurangi pasokan bahan organik yang berlebihan di Waduk Lahor. Masyarakat disekitar Waduk Lahor juga diharuskan memiliki izin kegiatan yang lokasinya dapat mempengaruhi kualitas air waduk serta izin pembuangan air limbah yang sudah memenuhi nilai daya tampung beban pencemaran.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/256/051504860 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 25 Aug 2015 09:26 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 01:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134096 |
Preview |
Text
LAPORAN_DWI_SURYANI_ARISTA_FIBRIATI_115080100111071.pdf Download (8MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |