Hariono, Luqman (2015) Fungsi Peridinin Chlorophyl Protein (Pcp) Mikroalga Laut (Nannochloropsis Oculata) Untuk Ekspresi Toll Like Receptor 11 (Tlr11) Pada Organ Mata Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes Altivelis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kekayaan dalam bidang perikanan di Indonesia sangatlah banyak dan luas untuk dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Dalam pemanfaatannya salah satu jenis ikan yang bisa dimanfaatkan adalah ikan Kerapu Tikus yang bernilai ekonomis tinggi. Namun, dalam pengembangannya masih dihadapkan dengan kendala infeksi virus yang menyebabkan kematian massal benih ikan kerapu yang merugikan para pembudidaya. Pengendalian penyakit berbasis preventif penting dilakukan dalam membawa kepada kebutuhan untuk terus dilakukannya eksplorasi yang bertujuan untuk memperoleh jenis-jenis senyawa aktif yang dapat melakukan proteksi ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PCP (Peridinin Chlorophyl Protein) N. oculata sebagai induser terhadap ekspresi sistem imun Toll - Like Receptor 11 (TLR 11) khususnya pada organ mata ikan Kerapu Tikus yang diharapkan mampu meningkatkan imunitas dan menjadi antiviral terhadap penyakit pada ikan. Metode dalam penelitian adalah eksperimen dengan jenis pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan dan studi pustaka. Teknik pengambilan sampel yaitu dimulai dengan melakukan kultur massal N. Oculata yang selanjutnya dilanjutkan pada tahapan isolasi PCP N. Oculata, uji in vivo PCP pada ikan Kerapu Tikus, pengamatan TLR 11 pada mata ikan Kerapu Tikus sebagai organ target dengan menggunakan Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE) dan Imunohistokimia (IHC). Dan data pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah parameter fisika dan kimia perairan. PCP mikroalga laut N. oculata didapatkan dari proses isolasi PCP didapat hasil pengukuran konsentrasi protein menggunakan nanodrop spectrophotometry UV-VIS didapat konsentrasi protein sebesar 0,0619 mg/ml dan mempunyai 10 pita protein yang muncul. Pada pita dengan BM 14 kDa dinyatakan dengan formasi pendek (homodimer) dan pita dengan BM 37 kDa dinyatakan sebagai formasi panjang (monodimer). Lalu uji in vivo ikan menggunakan PCP dilakukan sebanyak 6 kali selama 23 hari masa pemeliharaan. Yaitu pada hari ke-0, hari ke-5, hari ke-9, hari ke-14, hari ke-18 dan hari ke-22. Pada saat pemeliharan, ikan diberikan makan secara adlibitum dengan menggunakan ikan kembung rucah yang telah disesuaikan dengan bukaan mulut ikan. Setelah masa pemeliharaan, ikan Kerapu Tikus rata-rata mengalami penambahan berat badan, dan berat ikan perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan ikan kontrol. Hasil pada pengamatan pita protein ikan Kerapu Tikus melalui metode SDS-PAGE. Menunjukan ekspresi molekul TLR 11 terekspresi pada organ tujuan yaitu mata ditunjukan pada munculnya pita protein TLR11 dengan berat molekul 70-90 kDa. Dengan munculnya pita pada mata ikan kontrol 78,7 kDa ; 84,15 kDa ; 88,4 kDa, sedangkan pada mata ikan perlakuan menunjukan pita protein pada 78,7 kDa ; 84,15 kDa ; 88,4 kDa. Dan 74,2 kDa ; 76,42 kDa ; 84,1 kDa ; 88,2 kDa yang menunjukkan hasil positif bahwa setelah diberi imunostimulan berupa TLR 11 terkespresi lebih banyak. Lalu dari pengujian Imunohistokimia dengan menggunakan aplikasi imunoratio didapat nilai DAB (Diaminobenzidine) sebagai prosentase kemunculan TLR 11 pada ikan kontrol yaitu dengan nilai 40,3% ; 36,7% dan 18,2% dan pada ikan perlakuan didapatkan hasil lebih besar dengan nilai sebesar 67,4 % ; 70,9 % dan 61,9 %. Dalam penelitian dilakukan uji statistik juga berupa uji T untuk membandingkan 2 perlakuan dengan membandingkan nilai DAB, dan diperoleh hasil Thit > Ttabel dengan nilai α 0,05 sebagai selang kepercayaan dan df (derajat bebas) sebesar 5, yang berarti bahwa pemberian perlakuan dengan menggunakan PCP pada Ikan Kerapu Tikus efektif dalam meningkatkan jumlah TLR 11 dalam tubuh ikan. Berdasarkan dari data hasil penelitian disimpulkan bahwa TLR 11 terekspresi dengan munculnya pita protein pada mata ikan dengan berat molekul 70-100 kDa yaitu pada perlakuan lebih banyak muncul Dan hasil Imunoratio bahwa setelah diberi penambahan PCP dapat meningkatkan nilai TLR 11 pada organ mata ikan perlakuan. Hal ini diperkuat oleh nilai pada pengamatan uji T bahwa nilai T hitung lebih besar daripada T tabel. Hal ini menunjukan bahwa mata ikan kontrol yang mengekspresikan TLR 11 tidak sebanyak yang ikan perlakuan dapatkan memiliki sistem imunitas lebih rendah. Dan disarankan untuk diadakannya penelitian lanjutan mengenai imunostimulan berbahan bahan hayati seperti PCP untuk meningkatkan kekebalan ikan agar kematian massal pada budidaya ikan tidak terjadi dan dapat membantu para pembudidaya dalam mengatasi masalah penyakit pada ikan budidaya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/235/ 051504839 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 28 Aug 2015 15:46 |
Last Modified: | 28 Aug 2015 15:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134073 |
Actions (login required)
View Item |