Histopatologi Lambung Kijing Taiwan (Anodonta Woodiana) Yang Terpapar Logam Berat Timbal (Pb) Dengan Metode Hematoksilin-Eosin (He) Dan Pemeriksaan Scanning Electron Microscope (Sem)

Amin, AbdAziz (2015) Histopatologi Lambung Kijing Taiwan (Anodonta Woodiana) Yang Terpapar Logam Berat Timbal (Pb) Dengan Metode Hematoksilin-Eosin (He) Dan Pemeriksaan Scanning Electron Microscope (Sem). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Timbal Pb merupakan salah satu logam berat yang berbahaya. Lambung merupakan tempat berakhirnya makanan yang dimakan oleh Kijing Taiwan (Anodonta woodiana). Kijing Taiwan merupakan organisme filter feeder. Analisis histopatologi metode Hematoksilin-Eosin (HE) dan pemeriksaan Scanning Electron Microscope (SEM) digunakan untuk memeriksa kerusakan yang terjadi pada lambung kijing Taiwan yang terpapar timbal Pb. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menghasilkan prosentase kerusakan dan gambaran kerusakan jaringan dari struktur organ lambung kijing Taiwan (Anodonta woodiana) yang terpapar logam berat Pb dengan konsentrasi berbeda melalui metode Hematoksilin-Eosin (HE), pemeriksaan Scanning Electron Microscope (SEM) dan mengetahui kemampuan akumulasi kijing terhadap logam berat timbal (Pb) dengan analisis Energy Dispresive X-ray (EDX). Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pemaparan logam berat timbal selama 30 hari pada konsentrasi dosis pemaparan 0 ppm (kontrol), 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm dan pengukuran kualitas air dengan parameter suhu, pH dan DO. Dosis pemaparan 0 ppm lama paparan 30 hari jaringan lambung digestive diverticula tidak mengalami kerusakan atau perubahan struktur jaringan. Pada dosis pemaparan 10 ppm mengalami kerusakan hiperplasia, dan edema. Pada dosis 20 ppm terlihat terjadi kerusakan hiperplasia, fusi, edema, atropi dan lisis. Pada dosis 30 ppm terjadi kerusakan tertinggi yakni mengalami hiperplasia, fusi, edema, atropi nekrosis dan lisis. Hasil pengukuran parameter kualitas air didapatkan kisaran nilai normal dalam kehidupan biota organisme perairan. Hasil pengamatan kerusakan total selama 30 hari pemaparan menunjukan bahwa semakin lama waktu pemaparan tingkat kerusakan lambung menunjukan kategori kerusakan sedang dan berat, klasifikasi sedang berada pada dosis pemaparan 10 ppm dan 20 ppm yaitu dengan nilai prosentase kerusakan 37.1 % dan 46.43 % sedangkan klasifikasi kerusakan berat berada pada dosis pemaparan 30 ppm dengan prosentase kerusakan 76.4%, hal ini dilihat dengan naiknya prosentase kerusakan pada lama pemaparan selama 30 hari. Hasil Energy Dispresive X-Ray (EDX) pada SEM pada konsentrasi 20 ppm menunjukan hasil yang tertinggi. Kesimpulan ini menyatakan bahwa pada konsentrasi 20 ppm merupakan batas kemampuan kijing Taiwan dalam mentoleransi zat toksik timbal (Pb) pada tubuhnya. Saran pada pemanfaatan kijing Taiwan sebagai biofilter lingkungan bahwa batas maksimal kijing Taiwan dalam mentoleransi pencemar timbal yaitu pada konsentrasi 20 ppm, hal ini karena jika konsentrasi timbal melebihi 20 ppm maka akan menyebabkan kerusakan parah pada struktur lambung kijing Taiwan. Kondisi ini menyebabkan lambung kehilangan fungsinya, dan biota tersebut tidak dapat bertahan hidup lebih lama atau akan mengalami kematian. Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan informasi tentang kemampuan kijing dalam mentoleransi pencemar ataupun zat toksik terutama timbal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/191/ 051504494
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 25 Aug 2015 14:32
Last Modified: 25 Aug 2015 14:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134024
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item