Rachmadian, Febrilla (2015) Analisis Konsumsi Ikan Segar Dan Ikan Olahan Di Sekitar Kelurahan Pandanwangi, Malang Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Produksi perikanan yang meningkat setiap tahunnya tidak diikuti dengan jumlah konsumsi masyarakat terhadap ikan, minat masyarakat Jawa timur dalam mengkonsumsi ikan masih dibawah standart FAO (Food and Agriculture Organization) yaitu sebesar 30kg per kapita per tahun sedangkan konsumsi masyarakat hanya 25 kg perkapita pertahun, pemilihan makanan merupakan pemilihan dari dua atau lebih alternatif untuk keputusan pembelian, banyak faktor yang dipertimbangkan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk seperti yang disampaikan oleh banyak ahli gizi bahwa pemilihan makanan tidak selalu didorong oleh pertimbangan nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut namun juga bisa dari beberapa faktor seperti pendapatan, harga ikan, harga subtitusi ikan, tingkat pendidikan, jumlah keluarga dan selera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pola konsumsi Ikan segar dan Ikan Olahan Masyarakat di sekitar Kelurahan Pandanwangi, untuk mengetahui Faktor Pendapatan, Harga Ikan, Harga Subtitusi Ikan, Tingkat Pendidikan, Jumlah Keluarga dan Selera berpengaruh terhadapp konsumsi ikan di sekitar Kelurahan Pandanwangi, untuk mengetahui Faktor yang dominan mempengaruhi konsumsi ikan di sekitar Kelurahan Pandanwangi dan untuk mengetahui Rata-Rata Jumlah Konsumsi Ikan Perkapita Pertahun. Metode Penelitian yang dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan metode nonprobability sampling dengan cara ini semua populasi belum tentu memiliki peluang untuk menjadi anggota sampel. Pada metode nonprobability dibagi lagi menjadi 5 teknik sampling dan pada penelitian ini menggunakan teknik judgment sampling yaitu pemilihan sampel dengan melakukan pertimbangan bahwa ibu-ibu lah yang lebih mengetahui tentang pembelian yang diperlukan rumah tangga Pola Konsumsi Ikan di sekitar Kelurahan Pandanwangi yaitu Frekuensi mengkonsumsi ikan segar dan ikan olahan adalah sebanyak seminggu dua kali, Jenis ikan segar yang dikonsumsi adalah ikan tawar yaitu ikan gurame dan ikan olahan yang sering dikonsumsi adalah bakso ikan, alasan mengkonsumsi ikan segar karena ikan segar kandungan gizinya tinggi sedangkan alasan mengkonsumsi ikan olahan adalah karena praktis, cara pengolahan yang paling sering dilakukan adalah dengan digoreng, kendala tidak mengkonsumsi ikan karena bosan dan faktor lainnya seperti kehabisan juga ragu dengan kualitas ikan, jenis makanan pengganti ikan yang sering dikonsumsi adalah ayam. Kenaikkan harga ikan hingga 20% akan tetap mengkonsumsi ikan, jenis ikan segar lebih diminati masyarakat Kelurahan Pandanwangi Bedasarkan hasil analisis dengan statistika SPSS diperoleh hasil dari model regresi sebagai berikut: Y= a + b1X1+b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5 + b6X6 +e Y= -36,661+2,320 X1-0,728 X2+0,879 X3-0,282 X4+4,222 X5+7,112 X6+e Hasil dari analisis regresi liniear berganda dapat dilihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel interval pendapatan, persepsi harga ikan, persepsi subtitusi ikan, tingkat pendidikan, jumlah keluarga dan selera terhadap jumlah konsumsi ikan. Persamaan diatas nilai konstanta a sebesar -36,661 dapat diartikan jika tidak ada variabel-variabel seperti diatas maka jumlah konsumsi ikan di kelurahan pandanwangi sebesar -36,661, koefisien regresi tingkat interval pendapatan konsumen (X1) sebesar 2,320 artinya setiap perubahan satu-satuan X1 akan meningkatkan jumlah konsumsi ikan (Y) sebesar 2,320 satuan karena bernilai positif dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka apabila pendapatan meningkat akan meningkatkan jumlah konsumsi ikan, koefisien regresi persepsi harga ikan (X2) sebesar -0,728 artinya setiap perubahan satu-satuan X2 akan mengakibatkan perubahan jumlah konsumsi ikan (Y) sebesar 0,728 satuan, karena bernilai negatif dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel maka harga ikan tidak berpengaruh terhadap jumlah konsumsi ikan, koefisien regresi persepsi subtitusi ikan (X3) sebesar 0,879 satuan artinya setiap perubahan satu-satuan X3 akan mengakibatkan perubahan jumlah konsumsi ikan (Y) sebesar 0,879 karena bernilai positif namun nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka harga subtitusi ikan tidak berpengaruh terhadap jumlah konsumsi ikan, koefesisien regresi tingkat pendidikan (X4) sebesar -0,282 satuan artinya setiap perubahan satu-satuan X4 akan mengakibatkan perubahan jumlah konsumsi ikan (Y) sebesar 0,282 karena bernilai negatif dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel maka tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap jumlah konsumsi ikan , koefisien regresi jumlah keluarga (X5) sebesar 4,222 artinya setiap perubahan satu-satuan X5 akan mengakibatkan perubahan jumlah konsumsi ikan (Y) sebesar 4,222 satuan karena koefisien bernilai positif dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka semakin banyak jumlah keluarga akan meningkatkan jumlah konsumsi ikan, koefisien regresi selera (X6) sebesar 7,112 artinya setiap perubahan satu-satuan X6 akan mengakibatkan jumlah konsumsi ikan (Y) sebesar 7,112 satuan karena bernilai positif dan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka peningkatan selera akan meningkatkan jumlah konsumsi ikan. Data menunjukkan bahwa nilai R2 sebesar 0,446 artinya 44,6 % frekuensi konsumsi ikan ditentukan oleh interval pendapatan (X1), persepsi harga ikan (X2), persepsi subtitusi ikan (X3), tingkat pendidikan (X4), jumlah keluarga (X5), dan selera (X6). Sedangkan 55,4 % ditentukan dengan faktor-faktor yang lain yang tidak diikutkan dalam model regresi namun juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi ikan. Hasil analisis uji F didapatkan nilai F hitung > F tabel sebesar 6,900>1,690 dan nilai sig 0,000<0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa Variabel interval pendapatan, persepsi harga ikan, persepsi subtitusi ikan, tingkat pendidikan, jumlah keluarga dan selera secara bersama (simultan) berpengaruh terhadap jumlah konsumsi ikan. Hasil analisis uji t didapatkan hasil faktor yang berpeengaruh terhadap jumlah konsumsi ikan di sekitar Kelurahan Pandanwangi adalah interval pendapatan, jumlah keluarga dan selera. Jumlah rata-rata konsumsi ikan perkapita pertahun dari 45 responden di sekitar Kelurahan Pandanwangi sebesar 42,1 Kg perkapita pertahun nilai ini sudah mencapai target FAO (Food and Agriculture Organization) yaitu sebesar 30 kg perkapita pertahun dan target KKP pada tahun 2014 sebesar 40 kg perkapita pertahun.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/183/ 051504487 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 06 Aug 2015 15:32 |
Last Modified: | 06 Aug 2015 15:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134015 |
Actions (login required)
View Item |